Pilpres 2024
Hasto Ungkap Gibran Sudah Pamitan dengan PDIP, Sebut Warna Merah Sudah Berubah Jadi Kuning
Hasto juga mengungkapkan terkait Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP milik Gibran, bakal diurus oleh Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membenarkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sudah berpamitan dari partai.
Hal ini disampaikan saat ditanya wartawan apakah Gibran telah mengundurkan diri atau diberhentikan dari PDIP pasca resmi menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Baca juga: Gibran Blak-blakan Masih Pegang KTA PDI Perjuangan Hingga Respons Diminta Undur Diri dari PDIP
"Jadi, sudah pamit. Kalau sudah pamit itu kan sudah gamblang, sudah cetho welo welo (sangat jelas sekali, Bahasa Jawa)," kata Hasto usai menghadiri acara deklarasi Yenny Wahid dan Barikade Gus Dur di Hotel Borobudur, Gambir, Jakarta, Jumat (27/10/2023).
Lebih lanjut, Hasto juga mengungkapkan terkait Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP milik Gibran, bakal diurus oleh Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo.
"Maka ini sekarang Pak Rudy Solo kemarin sudah melaporkan kepada Ibu Ketum, karena Mas Gibran dulu diberikan KTA melalui DPC Solo dan kemudian Mas Gibran kan sudah pamit kepada Mbak Puan," terang Hasto.
Baca juga: Intip Kegiatan Gibran Usai Ikut Tes Kesehatan Cawapres, Siap Temui FX Rudy Kembalikan KTA PDIP
Ditanya lebih jauh soal status Gibran di PDIP, Politikus asal Yogyakarta itu menyinggung warna merah yang sudah berubah menjadi kuning.
Meski, dia tak memerinci apakah itu tanda bahwa Gibran berpindah ke Partai Golkar, seperti yang sudah dikabarkan sebelumnya.
"Bentar, kalau enggak tegas, warna merah dan kuning sama enggak?" tanya Hasto kepada wartawan yang bertanya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun menegaskan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka bukan lagi kader partainya.
Menurut Komarudin, Gibran sudah tak lagi menjadi kader PDIP setelah mendaftarkan diri ke KPU menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto.
Sebab, dia menyebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berulang kali meminta kadernya agar tidak boleh bermain dua kaki.
"Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDIP telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi cawapres dari KIM. Jadi, teman-teman wartawan santai saja. Tidak perlu heboh," kata Komarudin dalam keterangannya, Kamis (26/10/2023).
Komarudin menjelaskan dalam organisasi partai, keluar, pindah, berhenti, dan beralih merupakan hal yang biasa.
Baca juga: Profil 3 Eks Kapolri yang Gabung Timses Prabowo-Gibran, 2 Di Antaranya Pernah Jadi Ajudan Presiden
"Bahwa saat ini Gibran tidak tegak lurus dengan instruksi partai, maka dia otomatis tidak lagi di PDIP," ujarnya.
Namun, dia menyebut masih banyak kader PDIP yang berpotensial meski putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu keluar.
"Tapi ingat, keluar satu kader, ada banyak kader-kader partai baru yang potensial bergabung dengan partai dan TPN (Tim Pemenangan Nasional) Ganjar-mahfud," ucap Komarudin.
Komarudin menuturkan pernyataan tegak lurus, hitam puti sudah berulang kali disampaikan.
“Pada akhirnya, melalui kejadian ini publik akan tahu, mengenal, menilai dan memutuskan tentang sosok, akhlak, karakter, dan perilaku calon pemimpin bangsa Indonesia ke depan," tuturnya.
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.