Rabu, 20 Agustus 2025

Pilpres 2024

3 Isu yang Jadi 'Peluru' PDIP Menyerang Jokowi: 3 Periode hingga Merasa Ditinggalkan sang Presiden

Sejumlah kader PDIP termasuk Sekjen Hasto Kristiyanto mulai melontarkan serangan kepada Jokowi.

Kolase Tribunnews
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Presiden Jokowi. Belakangan, sejumlah kader PDIP termasuk Sekjen Hasto Kristiyanto mulai melontarkan serangan kepada Jokowi. 

"Food estate merupakan bagian dari platform PDIP di bidang pangan, hanya ketika presiden Jokowi memberikan mandat kepada menterinya ini kan ada tidak menjalankan dengan baik, karena estate of interest," kata Hasto saat ditemui di Kawasan Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/9/2023).

Politisi asal Yogyakarta ini pun lantas memberikan contoh bagaimana food estate tidak kerjakan dengan baik oleh menteri tersebut.

Hasto juga menyinggung pengembangan food estate yang kurang mengembangkan penelitian dari para ahli soal potensi lahan gambut dijadikan lokasi tanam bahan pahan.

"Misalnya membentuk perusahan yang diisi oleh kroni-kroninya, bukan sesuatu yang sehat padahal seharusnya ketika kita berbicara food estate tidak bisa melepaskan hulunya, penelitian apakah tanahnya juga cocok untuk tanaman pangan tertentu dan yang paling penting adalah petaninya," ungkap Hasto.

Lebih lanjut, Hasto menyebutkan, soal program food estate memang seharusnya melibatkan para petani.

Tak hanya itu riset dan inovasi juga seharusnya dianggap penting.

"Kita tidak bisa membangun food estate tanpa melibatkan petani, perguruan tinggi, riset dan inovasi dan juga melibatkan juga dengan local wisdom dari masyarakat yang ada," pungkasnya.

2. Isu tiga periode

Adalah Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDI-P, Adian Napitupulu membeberkan asal muasal persoalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan PDI-P.

Ia menduga hal itu disebabkan oleh hal sederhana.

Menurut Adian, persoalan bermula dari PDI-P yang tidak mengabulkan permintaan Jokowi untuk memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden menjadi tiga periode dan menambah masa jabatan.

"Nah, ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui,” kata Adian dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/10/2023).

Menurut Adian, PDI-P menolak permintaan tersebut karena tidak ingin mengkhianati konstitusi.

Ia juga menegaskan bahwa PDI-P ingin menjaga konstitusi karena terkait dengan keselamatan bangsa dan negara serta rakyat Indonesia.

“Kemudian, ada pihak yang marah ya terserah mereka. Yang jelas kita bertahan untuk menjaga konstitusi. Menjaga konstitusi adalah menjaga republik ini. Menjaga konstitusi adalah menjaga bangsa dan rakyat kita,” ujar Adian.

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan