Sabtu, 23 Agustus 2025

Pilpres 2024

Ganjar: Sampai Detik Ini Saya Menghormati Pak Jokowi, Menghormati Mas Gibran

Ganjar mengatakan PDI Perjuangan (PDIP) tidak akan cengeng dalam mengadapi situasi politik saat ini.

Editor: Erik S
Tangkapan layar video di kanal YouTube Kompas TV
Bakal calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo menegaskan tetap mengohormati Presiden Joko Widodo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bakal calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo menegaskan tetap menghormati Presiden Joko Widodo dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Diketahui, Gibran telah memutuskan menjadi bakal calon wakil presiden yang mendampingi Prabowo Subianto.

Presiden Joko Widodo juga mengatakan telah merestui sikap politik putra sulungnya itu.

Baca juga: Yenny Wahid Dukung Ganjar-Mahfud, Gus Syaifuddin Singgung Ucapan Gus Dur Soal Prabowo Jadi Presiden

"Sampai detik ini, saat ini saya menghormati Pak Jokowi, menghormati Mas Gibran sebagai suatu pilihan-pilihan politik" tegas Ganjar usai mengjadiri acara silahturahmi dengan Pengasuh Syuriah NU Se-DKI, di Jakarta, Minggu (27/10/2023).

Ganjar mengatakan PDI Perjuangan (PDIP) tidak akan cengeng dalam mengadapi situasi politik saat ini.

Ganjar yang juga kader PDIP ini, menyebut 'banteng tidak boleh cengeng'.

Bahkan, dia menyebut istilah 'Banteng Kedaton' justru akan bergerak melihat kondisi politik saat ini.

"Kesedihan itu pasti ada, tapi kita nggak akan cengeng, banteng ngga cengeng, Banteng Ketaton itu langsung bergerak. Gitu," beber Ganjar.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengatakan, saat ini pihaknya bersama PDIP tidak mau larut dalam romantisme kesedihan.

Tetapi, menurut Ganjar, yang perlu dilakukan saat ini adalah terus harus berjuang bersama rakyat.

Ganjar pun mengulas bagaimana PDIP di masa Orde Baru pernah dihajar habis-habisan oleh pemerintahan saat itu untuk menggulingkan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Didukung Warga Maluku, Ganjar Tegaskan Komitmennya Berantas Korupsi jika Jadi Presiden

Sehingga, dia mencoba mengingatkan bagaimana peristiwa 27 Juli 1996 atau Peristiwa Kudatuli PDIP pernah dicoba.

"PDIP waktu PDI dihajar habis-habisan, dibakar itu (Kantor DPP), bahkan ada yang mati, jangan lupa dengan Kudatuli loh ya," ucap Ganjar.

Lebih lanjut, Ganjar pun memastikan dirinya sangat menghargai pilihan politik dari Presiden Jokowi dan putranya, Gibran Rakabuming Raka.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan