Rabu, 13 Agustus 2025

Pilpres 2024

Prabowo Jawab Kritikan PDIP kepada Gibran: Biar Rakyat yang Menilai

Bakal calon presiden dari KIM, Prabowo Subianto, menanggapi kritik yang dilayangkan oleh PDIP terhadap Gibran Rakabuming Raka.

Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Prabowo saat ditemui dalam peresmian posko pemilih Prabowo-Gibran di Taman Gunawarman Barat nomor 23, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (30/10/2023). Bakal calon presiden dari KIM, Prabowo Subianto, menanggapi kritik yang dilayangkan oleh PDIP terhadap Gibran Rakabuming Raka. 

TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, menanggapi kritik yang dilayangkan oleh PDIP terhadap Gibran Rakabuming Raka.

Sebagaimana diketahui, hubungan antara PDIP dengan Gibran memanas usai putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menerima pinangan dari Prabowo untuk menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres).

Sebelumnya, PDIP menyatakan sikap Gibran tak baik untuk dicontoh oleh anak muda. Gibran dianggap sebagai anak muda yang tidak sabaran.

Baca juga: Sekjen Golkar Tegaskan Gibran Sudah Jadi Cawapres Prabowo: Tidak Usah Diperdebatkan

Namun, menurut Prabowo, pernyataan-pernyataan negatif itu tak perlu diambil. Ia berpendapat biar rakyat yang menilai sikap Gibran.

"Ya, yang penting rakyat yang menilai, ya, kita jangan ambil negatifnya kalau menurut saya, oke?" kata Prabowo di Kawasan Jakarta Selatan, Senin (30/10/2023) malam, dikutip dari WartaKotalive.com.

Kekecewaan partai berlogo banteng moncong putih itu soal sikap Gibran disampaikan oleh Ketua DPP PDIP bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat.

Hal itu dikatakan Djarot dalam diskusi publik bertajuk 'Positioning PDIP dalam Pemenangan Pilpres Ganjar-Mahfud' di Kawasan Matraman, Jakarta, Senin (30/10/2023).

"Saya curhat aja di sini, saya kecewa sama Mas Gibran bukan apa-apa, dia anak muda, dia anak muda, tapi dia tidak punya kesabaran," kata Djarot.

Gibran Rakabuming tiba di sentra perajin tembaga di Tumang, Cepogo, Boyolali, Sabtu (28/10/2023).
Gibran Rakabuming tiba di sentra perajin tembaga di Tumang, Cepogo, Boyolali, Sabtu (28/10/2023). (TribunSolo.com/Zharfan Muhana)

Djarot mengatakan, pihaknya dalam menggembleng kader selalu menekankan soal proses yang bertahap dari bawah.

Tak terkecuali dengan Gibran selaku kader PDIP yang digembleng dan didorong secara bertahap mulai dari menjabat sebagai Wali Kota Solo.

"Tidak langsung potong kompas karena ada karpet merah, misalnya, ya, sehingga semuanya ditabrak."

"Ini contoh-contoh yang tidak bagus menurut saya untuk anak muda. Mohon maaf. Contoh tidak bagus," jelasnya.

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, seharusnya Gibran sebagai anak muda mempunyai semangat berjuang dan bekerja keras dari bawah.

"Untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih bagus. Ini semangat anak muda."

"Bukan yang mengharapkan privilege (hak istimewa)," tuturnya.

Rasa Sayang Berujung Kekecewaan

Djarot juga menceritakan bagaimana sayangnya Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, kepada Presiden Jokowi dan Gibran.

Namun, rasa sayang terhadap keluarga Jokowi itu justru berujung dengan kekecewaan.

Djarot mengaku, Megawati dan seluruh kader PDIP kecewa karena Gibran memilih jalan pintas dari Wali Kota Solo untuk menjadi cawapres.

"Kami sayang sama Mas Gibran. Mengambil jalan pintas seperti ini dan ini contoh yang kurang baik, itu bentuk ekspresi dari kita semua," kata Djarot di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

"Ibu Megawati Soekarnoputri itu sangat sayang kepada Pak Jokowi, kepada Mas Gibran," tuturnya.

Ia menjelaskan, rasa sayang tersebut diungkapkan Megawati melalui penugasan dari partai kepada masing-masing kader.

Oleh karena itu, ia menyayangkan langkah politik Gibran.

"Rasa sayang itu disampaikan dengan berbagai macam bentuk, gitu ya, penugasan-penugasan kepada beliau, sangat sayang."

"Kita semua sayang. Tetapi, dengan langkah seperti ini kita menyayangkan," katanya.

Lebih lanjut, Djarot menambahkan pihaknya pun turun ke bawah untuk mendengar aspirasi dari sejumlah kader.

Hasilnya, ada kekecewaan dan kemarahan dari akar rumput PDIP.

"Ketika kita turun ke bawah memang ada kekecewaan, ada kejengkelan, ada mungkin kemarahan dari teman-teman ranting, anak ranting, PAC, satgas partai, simpatisan, pada manuver yang dilakukan oleh Mas Gibran," jelasnya.

Oleh sebab itu, Djarot menegaskan kekecewan kader ini pun nantinya akan membuat semakin bersemangat untuk memenangkan pasangan capres-cawapres yang mereka usung di Pilpres 2024 mendatang, yaitu Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

"Yang bisa kita petik adalah bentuk kekecewaan itu kemudian dikonversi oleh teman-teman dalam bentuk semangat juang, yang semakin menggebu-gebu untuk memenangkan Pak Ganjar dan Pak Mahfud MD," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Deni/Fransiskus Adhiyuda Prasetia/Igman Ibrahim)(WartaKotalive.com/Alfian Firmansyah)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan