Minggu, 17 Agustus 2025

Pilpres 2024

Pejabat Pemerintah Diusulkan Mundur dari Jabatan jika Terlibat Timses di Pilpres 2024

Ari Nurcahyo mengusulkan agar seluruh pejabat pemerintah mundur dari jabatan jika memutuskan terlibat dalam agenda pemenangan salah satu paslon.

Rizki Sandi Saputra/Rizki Sandi Saputra
Direktur Eksekutif Para Syndicate Ari Nurcahyo (tengah) saat diskusi di Kantor Para Syndicate, Jakarta, Jumat (3/11/2023). Ari Nurcahyo mengusulkan agar seluruh pejabat pemerintah bahkan setingkat menteri harusnya mundur dari jabatan jika memutuskan terlibat dalam agenda pemenangan salah satu paslon. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Para Syndicate Ari Nurcahyo, mengkritisi terkait posisi beberapa pejabat pemerintah yang belakangan santer dikabarkan akan masuk dalam tim sukses pasangan capres-cawapres, di Pilpres 2024.

Ari Nurcahyo mengusulkan agar seluruh pejabat pemerintah bahkan setingkat menteri harusnya mundur dari jabatan jika memutuskan terlibat dalam agenda pemenangan salah satu paslon.

Baca juga: Jazilul PKB Sebut Struktur Timses Anies-Cak Imin Diumumkan Seminggu Sebelum 13 November

Hal itu diungkapkan Ari dalam diskusi Para Syndicate bertajuk 'Mempertaruhkan Legitimasi Pemilu: Anak Presiden Cawapres, Mungkinkan Presiden Netral?' yang digelar, Jumat (3/11/2023) siang.

"Saya pikir selain bagaimana mekanisme cuti atau pendisiplinan tadi untuk mereka yang terlibat dalam tim pemenangan timses segala macam, tentu sikap-sikap seperti lebih baik mengundurkan diri kalau memang harus terjun ke politik praktis, hal untuk menghindari konflik kepentingan ya mungkin beberapa pejabat (perlu) melakukan itu," kata Ari dalam diskusi.

Ari juga menyatakan, dengan adanya sikap mundur tersebut dapat meyakini masyarakat kalau dalam proses tahapan pemilu mendatang tidak ada instrumen negara yang digunakan.

Terlebih saat ini, publik menurut Ari tengah menguji netralitas Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai makin terang-terangan terlibat dalam Pilpres.

Salah satu cirinya yakni dengan diusungnya putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto.

"Ada yang mundur dari posisinya tetapi ketika tidak mundur kemudian melakukan suatu yang ekstrem justru dalam jabatannya kemudian bagaimana menggunakan instrumen atau fasilitas negara untuk kepentingan-kepentingan pemenangan politik tertentu," ujarnya.

Baca juga: Rosan Roeslani Temui Khofifah di Surabaya, Jamin Kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Sekadar informasi, terdapat beberapa nama pejabat pemerintah yang digadang akan masuk dalam tim sukses untuk memenangkan satu pasangan capres-cawapres tertentu.

Beberapa nama yang dimaksud yakni Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Hanya saja hingga kini kejelasan nama Khofifah masuk dalam TKN Prabowo-Gibran belum terkonfirmasi.

Tak hanya itu, terdapat juga nama Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid sebagai Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

Akan tetapi, Arsjad telah secara tegas mengatakan akan cuti dari jabatannya selama proses tahapan pemilu.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan