Pilpres 2024
PDIP Sebut Prabowo-Gibran Cerminan Neo Orde Baru, Gerindra Singgung Kampanye Negatif
Elite Gerindra respons tudingan PDI Perjuangan (PDIP) yang sebut Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai cerimnan dari 'neo orde baru'.
Penulis:
Milani Resti Dilanggi
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Elite Partai Gerindra merespons anggapan PDI Perjuangan (PDIP) yang menilai Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai cerminan dari 'neo orde baru'.
PDIP beranggapan, Gibran yang merupakan putra Presiden Joko Widodo dianggap melanggengkan dinasti politik untuk terjadi di Indonesia.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, pun menyinggung soal kampanye negatif menanggapi tudingan tersebut.
Meski demikian, ia menyikapinya dengan melihat dari dua sudut pandang, yakni negatif dan positif.
Dari sisi negatif, Habiburokhman menilai anggapan PDIP yang disampaikan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat itu bentuk dari kampanye negatif.
Menurutnya, hal itu menunjukan PDIP tengah tak percaya diri menunjukkan nilai jual pasangan calon yang diusungnya.
Baca juga: Djarot PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo Orba, Gerindra: Prabowo akan Tersenyum
"Pasangan calon dalam kontestasi apapun ketika dia mulai melakukan kampanye negatif, menunjukkan dia tidak percaya diri untuk menunjukkan nilai jualnya, tidak percaya diri untuk menunjukkan dia punya visi misi program yang bisa mengambil hati rakyat," ujar Habiburokhman, dikutip dari YouTube KompasTV, Senin (6/11/2023).
Meski demikian, ia juga melihat dari sudut pandang positif.
"Kalau dalam konteks positif ya mungkin saja, di orde baru ada hal hal positif juga begitu juga di orde lama, begitu juga di orde reformasi," katanya.
Habiburokhman pun menegaskan, koalisinya tak akan risau menanggapi anggapan tersebut.
Ia bahkan menyebut, calon presiden yang diusungnya, yakni Prabowo Subianto, hanya akan menanggapi dengan tersenyum.
"Politik kami adalah politik merangkul, politik senyumin aja, ya, silakan mas Djarot bilang begitu, pak Prabowo akan tersenyum saja, kalau perlu pak Prabowo akan jogetin saja," katanya.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat menuding pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai cerminan neo-Orde Baru masa sekarang.

Maka dari itu, PDIP memastikan bahwa pasangan calon yang mereka usung, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan terus memperkuat demokrasi.
Djarot pun meminta seluruh partai politik pendukung Ganjar-Mahfud untuk bersatu menghadapi mereka berdua.
"Terus bergerak, Ganjar-Mahfud MD pastikan akan terus perkuat demokrasi. Bersama kita hadapi Prabowo-Gibran sebagai cerminan Neo-Orde Baru masa kini," ujar Djarot, Sabtu, (4/11/2023).
Djarot mengatakan, kemenangan dimulai dari rakyat yang memfokuskan pergerakan di akar rumput atau lingkup paling bawah.
Djarot kemudian menyinggung putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang batas usia capres dan cawapres yang membuka jalan bagi Gibran untuk menjadi cawapres.
"Spiritualitas bangsa Indonesia mengajarkan bahwa tidak ada tempat bagi mereka yang demi ambisi kekuasaan, dan cinta terhadap keponakan, lalu MK dikebiri, dan demokrasi pun mati," tutur Djarot.
"Kini kekuatan moral lahir kembali. Inilah fondasi terpenting Ganjar-Mahfud MD, kokoh pada moral kebenaran dan berdedikasi total pada rakyat, bangsa, dan negara, bukan pada keluarga," lanjutnya.
Ia menyebutkan, PDIP percaya pada integritas Majelis Kehormatan MK untuk benar-benar obyektif dan mengedepankan sikap kenegarawanan.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Ibriza Fasti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.