Jumat, 8 Agustus 2025

Pilpres 2024

Didesak Kembalikan KTA PDIP, Bobby Nasution: Saya Masih Ingin jadi Kader Perjuangan

Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku diberi waktu 7 hari untuk mengembalikan KTA.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Suci BangunDS
YouTube Kompas TV
Wali Kota Medan Bobby Nasution akan berkomunikasi dengan PDIP perihal dukungannya kepada pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. Bobby diminta mengembalikan KTA PDIP miliknya. 

TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mengatakan telah didesak oleh PDIP untuk mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) miliknya.

Bobby mengaku, diberi waktu 7 hari untuk mengembalikan KTA dan menentukan arah politiknya pada Pillpes 2024.

Meski masih berstatus sebagai kader PDIP, Bobby secara terang-terangan telah mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Ketika ditanya wartawan tentang pengembalian KTA, Bobby mengaku belum bisa memastikan kapan akan mengembalikan KTA.

Di samping itu, dia memilih bungkam saat ditanya mengenai apa yang dibahas ketika dipanggil DPP PDIP.

"Ini masih jam kerja (dia sebagai Wali Kota Medan)," kata Bobby selepas menghadiri kegiatan peresmian pembukaan Pasar Murah di Kecamatan Medan Polonia, Kamis, (9/11/2023), dikutip dari Tribun-medan.com.

Bobby menyebut, ketika memenuhi panggilan DPP PDIP, dia diberi waktu sepekan untuk menentukan arah politiknya.

Adapun mengenai kabar dia hanya diberi waktu 3 hari oleh DPC PDIP untuk mengembalikan KTA, Bobby mengaku malah baru tahu dari awak media.

"DPC ya? Saya rasa mungkin kemarin diinformasikan pada saat di dalam ini waktunya sebenarnya dikasih waktu 7 hari dari DPP. Tapi kalau DPC menyuruh saya menyerahkan KTA dengan waktu tiga hari, ini saya juga baru tahu," katanya.

Baca juga: Bobby Nasution Tak Kunjung Kembalikan KTA, PDIP: Itu Sama Aja seperti Menantang

Bobby menyebut, bakal menindaklanjuti penyerahan KTA itu.

"Nanti akan kita coba tindak lanjuti," katanya.

Ketika ditanya apakah akan langsung menyerahkan KTA-nya, Bobby tidak menjawab secara gamblang.

"InsyaAllah lihat nanti. Saya sudah menyampaikan, yang pasti tidak ada yang saya ubah atau tutupi tentunya secara kader saya masih ingin jadi kader perjuangan," ujar menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.

Mengenai keputusannya mendukung Prabowo dan Gibran, Bobby mengaku memiliki pilihan berbeda dengan PDIP dalam menentukan nasib bangsa.

"Namun, dalam menentukan nasib bangsa ini saya memang berbeda. Memang DPP sampaikan kita harus bisa memilih dalam hal itu."

Baca juga: Ganjar Sebut Bobby Harusnya Mendukungnya di Pilpres 2024: Tapi Tidak Apa-apa, Silakan Saja

Bobby mengaku sudah meminta izin kepada DPP PDIP sebelum mengikuti kegiatan deklarasi dukungan kepada Prabowo.

"Kemaren kegiatan yang di hari Rabu juga saya sudah minta izin kemarin ke DPP, yang kegiatan deklarasi (Pengusaha Pejuang Dukung Prabowo Gibran)," kata dia.

Kemudian, dia sekali lagi mengaku masih menjadi kader perjuangan.

"Apanya? Sejauh ini saya masih kader perjuangan," ucapnya.

Kolase foto Ketua Umum Barisan Pengusaha Pejuang yang juga menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution memimpin deklarasi dukungan kepada capres Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. Bobby menyambut Prabowo menghadiri acara relawan bernama Barisan Pengusaha Pejuang,
Kolase foto Ketua Umum Barisan Pengusaha Pejuang yang juga menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution memimpin deklarasi dukungan kepada capres Prabowo Subianto dan cawapres Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024. Bobby menyambut Prabowo menghadiri acara relawan bernama Barisan Pengusaha Pejuang, (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Disebut seperti menantang

Sementara itu, Bendahara DPC PDIP Kota Medan, Boydo Panjaitan, menyebut Bobby terlihat seperti menunjukkan sikap menantang karena mengulur-ulur waktu pengembalian KTA.

Boydo menganggap, Bobby tidak menunjukkan sikap beretika perihal pengunduran dirinya.

"Untuk apa menahan-nahan pengunduran dirinya dilakukan? Apa gunanya? Kalau dia sibuk lakukan deklarasi-deklarasi, itu sama aja seperti menantang. Kalau etika politiknya bagus enak, kan dia sudah dipanggil diberikan sedikit peringatan dan imbauan oleh DPP tidak boleh dua kaki," ujar Boydo, Kamis, (9/11/2023), dikutip dari Tribun-medan.com.

Baca juga: Soal Bobby Nasution Pilih Prabowo Daripada Ganjar, Hasto Ungkit soal Karpet Merah PDIP dan Kekuasaan

Menurut Boydo, Bobby tidak mempunyai etika karena secara terang-terangan menyatakan dukungan kepada Prabowo dan Gibran, padahal dia masih menjadi kader PDIP.

"Jika dukung Prabowo mundur, kan kita gitu, jika ya, ya iya, jangan iya enggak, untuk apa seperti itu, jadi diri yang membuat kita tidak konsisten. Kalau dukung Prabowo, ya mundur tunjukkan saja etika, tunjukkan hal yang konsisten dan sistematis sesuai aturan yang ada," ucap Boydo.

"Jika dukung Prabowo mundur, kan kita gitu, jika ya, ya iya, jangan iya enggak, untuk apa seperti itu, jadi diri yang membuat kita tidak konsisten. Kalau dukung Prabowo, ya mundur tunjukkan saja etika, tunjukkan hal yang konsisten dan sistematis sesuai aturan yang ada," ucap Boydo.

Adapun mengenai tenggat waktu 7 hari yang diberikan PDIP, Boydo mengatakan hal tak penting lagi.

Terlebih lagi, Bobby yang menjadi Ketua Umum Relawan Barisan Pengusaha Pejuang yang menyatakan dukungan kepada Prabowo dan Gibran pada Rabu (8/11/2023).

"Kata Bobby 7 hari ya, lagian kalau sudah deklarasi ya balikin aja, kenapa harus ditahan tahan, buat saja surat pengunduran diri dan kirimkan, biar enak jadi etikanya ada, biar bagus gitu, tandanya saling menghargai," kata Boydo.

Baca juga: Bobby Dukung Prabowo-Gibran, Djarot: Otomatis Bukan Anggota Partai Lagi

(Tribunnews/Febri) (Tribun-medan.com/Anisa Rahmadani/Anugrah Nasution)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan