Senin, 25 Agustus 2025

Pilpres 2024

Gibran Jawab soal Narasi Megawati Menolak Diajak Salaman, Sebut Ketum PDIP Sosok yang Baik

Gibran menyebut tidak ada penolakan dari Megawati saat diajak salaman, menurutnya Megawati adalah seorang pemimpin yang baik.

Editor: Daryono
tribunnews.com
Gibran menyebut tidak ada penolakan dari Megawati saat diajak salaman di KPU, menurutnya Megawati adalah seorang pemimpin yang baik 

TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Solo yang juga calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka menegaskan tidak ada penolakan dari Ketua PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat diajak salaman di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (14/11/2023).

Baik itu penolakan kepada Gibran, pada sang adik Kaesang Pangarep maupun kepada capres Prabowo Subianto.

Gibran dengan tegas mengatakan bahwa tidak ada penolakan saat Kaesang sungkem kepada Megawati.

Justru, kata Gibran, Megawati adalah seorang pemimpin yang baik.

Terkait munculnya narasi yang menyebut Mega menolak sungkem Kaesang, Gibran meminta kepada masyarakat untuk selalu hati-hati dalam menerima informasi.

Baca juga: Bertemu dan Bersalaman dengan Megawati di KPU, Begini Kesan Gibran

"Nggak ada penolakannya, jangan percaya dengan hoaks-hoaks seperti itu."

"(Bu Megawati) beliau sangat baik (dan) masih menerima kami kok, baik ke saya, Kaesang dan ke Pak Prabowo, semuanya diterima, jadi enggak ada itu ya yang namanya penolakan penolakan," tegas Gibran saat ditemui di kantornya di Balai Kota Surakarta, Rabu (15/11/2023) dikutip dari Kompas Tv.

Terkait sang adik yang juga Ketua Umum Partai Solidaritas (PSI) itu bersimpuh di hadapan Megawati, Gibran menegaskan bahwa hal itu wajar, bahkan sering ia lakukan.

"Kita memang dari dulu begitu dengan  Bu Mega, jadi nggak ada penolakan, mana ada penolakan, enggak mungkin ada penolakan."

"Makanya jangan percaya dengan video-video, apa potongan-potongan potongan-potongan video yang ada berita di sosmed, (kita tegaskan) enggak ada penolakan sekali lagi, kami bertiga diterima dengan baik," ungkap Gibran.

Baca juga: Beda Sikap PDIP terhadap Anak dan Mantu Jokowi: Gibran Buka Suara, FX Rudy Beri Penjelasan

Gibran menegaskan bahwa suasana komunikasi para elit partai pun sangat adem.

Hal ini terlihat dari cairnya susana ketika para capres-cawapres makan malam bersama di KPU.

Sehingga, ia meminta kepada seluruh relawan untuk mengikuti hal tersebut.

"Kemarin malam di sebelum acara semuanya ini makan nasi lewat di ruangan itu dan suasananya sangat cair sekali ya enggak ada yang namanya penolakan-penolakan."

"Di atas (para elit partai) kan sebenarnya adem-adem aja, makanya ketika pertemuan dengan relawan atau tim Tim Kampanye Nasional (TKN)- Tim Kampanye Daerah (TKD) selalu saya tekankan, tidak perlu saling serang, jika ada fitnah tidak perlu dibalas dengan fitnah," ujar Gibran.

Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep mencium tangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam acara pengundian nomor urut Capres-Cawapres peserta Pemilu 2024  di KantorKPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (13/11/2023) malam.
Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep mencium tangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam acara pengundian nomor urut Capres-Cawapres peserta Pemilu 2024 di KantorKPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (13/11/2023) malam. (Tangkapan layar Kompas TV)

Baca juga: 2 Kali Dukung Pencapresan Jokowi, Kini Bravo 5 Beralih Dukung Prabowo-Gibran Ajak Para Jenderal

Momen Pertemuan Gibran dan Megawati

Diketahui, sebelum pengundian nomor urut capres-cawapres di KPU, Selasa malam kemarin, Gibran dan rombongannya datang lebih dulu daripada Megawati.

Tidak lama setelah itu, Megawati tiba di KPU yang paling terakhir sesaat setelah hujan reda.

Melihat Megawati datang, Gibran mengaku langsung menghampiri Presiden RI Ke-5 itu.

Gibran diketahui tiga kali menghampiri Megawati dan para pimpinan PDIP.

Pertama, ia dan Kaesang mengampiri tempat duduk Megawati dan mengajaknya salaman.

Selanjutnya ia mendampingi Prabowo Subianto bersalaman dengan Megawati.

Lalu yang terakhir ia kembali mengantar Kaesang untuk duduk bersimpuh menyampaikan sesuatu ke putri Presiden Soekarno tersebut.

"Saya yang mungkin paling pertama tahu ibu sudah datang ya saya langsung salim ke beliau. Terus habis itu kan Pak Prabowo kan menyusul Kaesang menyusul," terangnya, Rabu (15/11/2023).

Anak pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu mengaku dari dulu selalu menghormati Megawati.

Bahkan, setiap bertemu, ia akan sungkem ke putri Presiden RI Pertama Soekarno tersebut.

"Kita memang dari dulu begitu (datang dan sungkem) dengan Bu Mega," jelas Gibran.

Respons Pengamat

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin menanggapi positif terkait dengan peristiwa sungkemnya Gibran dan Kaesang ke Megawati.

Ujang menilai sungkemnya Gibran dan Kaesang ke Megawati adalah wujud etika politisi junior ke seniornya.

Apalagi, lanjut Ujang, Gibran dulu merupakan kader PDIP.

"Ya itu bagus, positif lah buat Gibran dan Kaesang. Bagaimanapun Megawati kan bosnya Gibran, bosnya Jokowi ketika di PDIP. Jadi hubungan itu tidak bisa dilepas begitu saja."

"Hubungan dulu keakraban, kemesraan saat di PDIP ya dalam konteks tertentu, ya harus menyapa," kata Ujang, Rabu (15/11/2023).

Apalagi, Gibran dan Jokowi sama-sama dibesarkan di PDIP.

Sehingga pasti mereka memiliki kebiasaan kesopan-santunan sebagai orang yang lebih muda dari Megawati.

"Ya kalau saya melihatnya sebagai adab, tata krama, penghormatan kepada Megawati yang mana sudah membesarkan Gibran. Dikatakan juga bersama-sama Jokowi menang dua kali di Pilpres."

"Justru kalau tidak menyapa nanti dikesankan sombong dan tidak mau menyapai yang muda (ke yang lebih tua). Itu adab umur orang-orang adat ketimuran lah," jelas Ujang.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Erik S/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan