Pilpres 2024
Pengamat Sebut Pertarungan Gibran vs Ganjar di Jateng Bakal Jadi Ujian Kekuatan Jokowi dan Megawati
Pangi Syarwi Chaniago mengungkapkan Jawa Tengah jadi ujian kekuatan untuk Jokowi dan Megawati di Pilpres 2024.
Penulis:
Rahmat Fajar Nugraha
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengungkapkan Jawa Tengah jadi ujian kekuatan untuk Jokowi dan Megawati di Pilpres 2024.
Diketahui Gibran Rakabuming selaku putra Presiden Jokowi akan bersaing di Pilpres 2024 berduet dengan Prabowo Subianto.
Sementara itu PDIP juga telah menunjuk Ganjar Pranowo selaku mantan Gubernur Jawa Tengah untuk bersaing di Pilpres 2024.
Ganjar sendiri berpasangan dengan Mahfud MD.
"Jawa Tengah itu adalah kontestasi ujian bagi Pak Jokowi dan Bu Megawati. Apakah Jokowi efek itu sangat efektif di Jawa Tengah atau memang faktor partai orang memilih karena partai pengusung itu masih sangat kuat di Jawa Tengah," kata Pangi kepada awak media, Rabu (15/11/2023).
Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Bentuk Deputi Inklusi yang Dipimpin Jaleswari, Berisi Tokoh Perempuan
Pangi melanjutkan bahwa kedua hal itu akan diuji apakah mesin partai yang kuat atau personalisasi kandidat dari Gibran atau Jokowi efek yang akan kuat.
"Ini yang akan kita lihat. Kalau saya mencermati Jawa Tengah tetap kandang banteng, Jawa Tengah tetap kuat partai id-nya, orang di sana cenderung memilih partai ketimbang memilih figur. Ideologi partai PDIP sangat kuat di sana," jelasnya.
Dikatakan Pangi kalau dilihat darahnya PDIP di Jawa Tengah itu ada Soekarno dan Megawati. Jadi tidak ada nama-nama lain.
Baca juga: Gibran Bantah Narasi soal Kaesang Ditolak Megawati saat Bersalaman: Kami Diterima dengan Baik
"Inilah kemudian apakah betul Prabowo-Gibran mampu untuk mengkonsolidasi suaranya, mampu menggembosi suara Ganjar-Mahfud di Jawa Tengah," ucapnya.
Dikatakan Pangi faktanya selama ini bahwa siapapun yang diusung PDIP meski elektabilitasnya rendah tapi karena diusung oleh PDP. Maka menang dalam Pemilu.
"Itu artinya apa, faktor partai, mesin partai itu masih kuat di PDIP. Kemenangan Jokowi di Jawa Tengah hampir 70 persen kemarin itu karena kompensasi kombinasi saling mengisi antara mesin partai dengan faktor kandidatnya," kata Pangi.
Gambaran peta suara di Jateng
Berdasarkan perolehan suara pada Pemilu 2019, Jawa Tengah memang menjadi basis PDIP.
Berdasarkan data Kompas, dalam Pemilu 2019, Jawa Tengah memberikan sumbangan suara sebesar 21 persen suara PDIP nasional.
PDIP menguasai 28 kabupaten dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Dengan kata lain, PDIP hanya kalah di tujuh kabupaten/kota.
Dari sisi perolehan suara PDIP, lima kabupaten/kota di Jawa Tengah juga masuk dalam daftar 10 wilayah pengumpul suara terbanyak PDIP secara nasional.
Adapun perolehan suara PDIP dalam Pileg 2019 sebesar 5,7 juta suara atau lebih tinggi dari Pemilu 2014 dimana PDIP meraih 4,3 juta suara.
Kabupaten yang berhasil dimerahkan oleh PDI-P pada pemilu 2019 yaitu Kabupaten Jepara, Kudus, Kebumen, Kendal, dan Tegal. Kemenangan tersebut hasil dari merebut kemenangan Gerindra, Golkar, dan PKB.
Lima kabupaten kota yang berhasil mengantongi suara terbanyak dan masuk peringkat 10 besar perolehan suara PDI-P yaitu kabupaten Brebes, Kota Semarang, Kabupaten Banyumas, Wonogiri, dan Boyolali.
Partai Politik lain yang berhasil mengantongi kemenangan di kabupaten kota di Jateng ini adalah Partai Demokrat yang berhasil merebut dari Gerindra di Banjarngera.
Partai Golkar menang di Cilacap dan Batang, namun Partai Beringin ini kehilangan kemenangan di Kudus.
Partai Kebangkitan Bangsa harus menelan pil pahit dengan kehilangan kemenangan di Batang, Kendal, dan Tegal, Namun masih menjadi juara bertahan di Wonosobo, Pekalongan, dan Kota Pekalongan.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bertahan di kabupaten Rembang sejak Pemilu 2014.
Suara Pilpres 2019 di Jateng
Sementara itu, berdasarkan suara Pilpres 2019, Jokowi-Maruf Amin yang saat itu berhadapan dengan Prabowo-Sandi menang mutlak di Jateng.
Berdasarkan rekapitulasi KPU Jateng yang dipublikasikan Kompas.com, Jokowi-Maruf Amin unggul jauh dengan perolehan 16,8 juta, jauh dari pasangan Prabowo-Sandi yang hanya meraih 4,94 juta suara.
Jokowi-Ma'ruf mendapat suara 16.825.511 atau 77,29 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi mendapat 4.944.447 suara atau 22,71 persen.
Perolehan suara yang didapat Jokowi-Ma'ruf hampir empat kali lipat dari perolehan suara Prabowo-Sandi.
Selisih suara di antara keduanya mencapai 11.881.064.
Saat itu, Jokowi-Maruf diusung koalisi besar yang terdiri 10 partai yakni PDIP, Partai Golkar, PPP, Partai Hanura, Partai NasDem, PKB, PSI, Perindo, PKPI dan PBB.
Sementara Prabowo-Sandi diusung Partai Gerindra, PKS, Partai Demokrat dan PAN.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.