Pilpres 2024
Hasto Sebut TPN Ganjar-Mahfud Mulai Dapat Tekanan, TKN Prabowo-Gibran: Yang Menekan Siapa?
Sekretaris TPN, Nusron Wahid, mengomentari pernyataan Sekretaris TPN, Hasto Kristiyanto, soal tekanan yang dihadapi timnya.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid, mengomentari pernyataan Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto.
Sebelumnya, Hasto menyebut tekanan demi tekanan mulai terasa dialami TPN Ganjar-Mahfud dan pihak yang menyuarakan mengenai paslon nomor urut tiga.
Menanggapi hal tersebut, Nusron balik bertanya perihal siapa yang menekan TPN dan bentuk tekanannya seperti apa.
"Yang menekan siapa? Yang menekan siapa? Dan tekanannya bentuknya apa? Tekanan-tekanan batin atau apa?" kata Nusron dikutip dari siaran langsung Tribunnews.com di Facebook, Minggu (19/11/2023).
Baca juga: Enggan Komentari Penolakan NasDem Soal Ajakan PDIP Gandeng Paslon AMIN, Gatot Eddy: Tanya Hasto
Sementara itu, mengenai tekanan yang didapatkan oleh TPN Ganjar-Mahfud telah disampaikan oleh Hasto di sela-sela rapat konsolidasi Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud di Jakarta, Sabtu (18/11/2023).
Di mana, acara tersebut, dihadiri seluruh Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud dari 38 provinsi.
"Tekanan ada, apalagi ini juga berkaitan, ya. Kalau kita lihat konstitusi saja bisa diintervensi, padahal lembaga yudikatif, apalagi yang lain," kata Hasto.
Ia pun mencontohkan adanya intimidasi terhadap Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, yang memotret fakta elektabilitas Ganjar-Mahfud meninggi.
Tekanan yang sama juga dialami pegiat media sosial, Ulin Ni'am Yusron.
Selain itu, Hasto mengaku mendapat tekanan. Begitu pula rekan separtainya, Adian Napitupulu.

"Jadi, berbagai sinyal-sinyal itu sudah ada, tetapi bagi kami ketika politik itu digerakkan pada keyakinan untuk masa depan bangsa dan negara, dan berakar kuat pada sejarah bagaimana kekuasaan itu untuk rakyat, bagaimana reformasi memang untuk menggelorakan semangat antikolusi, nepotisme, dan korupsi," ucapnya.
Menurut Hasto, tekanan tidak membuat pendukung Ganjar-Mahfud dan penyuara kebenaran takut, justru semakin kokoh.
Ia mencontohkan bagaimana rakyat memberikan dukungan ketika baliho Ganjar-Mahfud sempat dicopot ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Bali.
Menurut politikus PDIP itu, inilah esensi dari gerakan masyarakat.
"Buktinya rakyat memberikan dukungan. Ketika ada tekanan pencopotan baliho Pak Ganjar-Prof Mahfud, rakyat menyediakan rumahnya."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.