Kamis, 14 Agustus 2025

Pilpres 2024

Kala Prabowo Berujar Tak akan Pilih Menteri Berdasarkan Kroni jika Menang Pilpres 2024

Calon presiden (capres) Prabowo Subianto mengungkap kriteria sosok menteri yang akan dipilihnya jika menang Pilpres 2024.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Tiara Shelavie
YouTube Muhammadiyah
Calon wakil presiden Prabowo Subianto menghadiri acara Dialog Publik di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS), Jumat (24/11/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Prabowo Subianto, mengungkapkan kriteria sosok menteri yang akan dipilihnya jika memenangkan Pilpres 2024 mendatang.

Prabowo mengaku tidak akan memilih menteri hanya berdasarkan hubungan pertemanan atau kroni.

Hal itu diutarakan Prabowo ketika menghadiri diskusi yang diselenggarakan PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Jumat (24/11/2023).

Dalam kesempatan itu, Prabowo turut menjawab sejumlah pertanyaan dari panelis.

Baca juga: Rangkuman Agenda Capres Hari Ini: Prabowo Hadiri Diskusi Muhammadiyah, Ganjar Temui 2 Tokoh Ini

Prabowo mengaku, akan memilih sosok terbaik untuk menjabat sebagai menteri jika dirinya memenangkan Pilpres 2024.

To be or not to be. Kita kalau benar, milih tim yang bagus, sama dengan sepak bola, enggak boleh ada ini kroni-nya, ini konconya (temannya) siapa,” ujar Prabowo, Jumat.

Menteri Pertahanan itu berambisi menjadikan putra-putri terbaik bangsa untuk masuk dalam kabinetnya.

Setelah mengibaratkan kabinet layaknya tim sepak bola, Prabowo turut berujar tidak akan sembarangan memilih sosok menteri.

Menurut dia, menjadi menteri tidak cukup hanya mengandalkan kecerdasan.

“Jadi saya terbuka, monggo, silakan. Kita sepakat kita harus ambil putra-putri terbaik, the best brains of the country. Jangan brain aja, tapi akhlaknya busuk, bahaya itu,” ungkapnya.

Prabowo menghadiri acara tersebut tanpa ditemani sang cawapres, Gibran Rakabuming Raka.

Dalam kesempatan itu, Prabowo menyampaikan permohonan maaf atas absennya Gibran dalam acara yang digelar oleh PP Muhammadiyah tersebut.

Cawapres Gibran Rakabuming Raka tak hadir dalam acara di Universitas Muhammadiyah Surabaya. Capres Prabowo Subianto minta maaf, Jumat (24/11/2023).
Cawapres Gibran Rakabuming Raka tak hadir dalam acara di Universitas Muhammadiyah Surabaya. Capres Prabowo Subianto minta maaf, Jumat (24/11/2023). (YouTube Tribunnews.com)

Baca juga: Prabowo: Indonesia Tak Akan Impor BBM Lagi, Bakal Buat Bahan Bakar dari Jagung dan Tebu

Prabowo mengatakan, Gibran menghadiri acara lain di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto, Jawa Timur.

"Hari ini saya minta maaf, saudara Gibran Rakabuming Raka tidak bisa hadir karena justru ada acara lain yang bersamaan waktunya, di Jawa Timur juga, tetapi yang menyelenggarakan adalah NU," ucapnya.

Ia sengaja membagi tugas dengan Gibran untuk merangkul Muhammadiyah dan NU bersama-sama memajukan Indonesia.

"Jadi kalau Muhammadiyah dan NU sudah mantap, ya negara mantap, saya kira begitu," ujarnya.

Sebagai informasi, Prabowo ditemani Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen PSI Raja Juli dalam kesempatan itu.

Kedatangan Prabowo pun disambut oleh Sekretaris PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti serta sejumlah tokoh lainnya.

Anies-Cak Imin Hadiri Acara Muhammadiyah di Solo

Sebelumnya, pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin juga sempat menghadiri dialog terbuka yang digelar PP Muhammadiyah di Solo, Jawa Tengah.

Acara bertahuk Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa itu diadakan di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Rabu (22/11/2023).

Dalam kesempatan itu, Anies sempat mengutarakan ambisinya untuk menyelamatkan bangsa dan mengembalikan akhlak bernegara.

“Kami bertekad untuk mengembalikan akhlak bernegara. Semua agenda AMIN berlandaskan nilai Keadilan Untuk Semua,” jelas Anies.

Baca juga: Narasi Satu Putaran Kubu Prabowo-Gibran di Pilpres 2024, Bisakah Terwujud? Ini Analisis Pengamat

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, akan mengedepankan keadilan dalam tiap langkah pengelolaan negara.

Untuk mewujudkan hal itu, kata Anies, pemerintah harus mengubah cara pandang.

Di bidang pendidikan, Anies berupaya meningkatkan kualitas manusia melalui pemerataan akses pendidikan dan kesehatan berkualitas dan terjangkau serta melakukan pengentasan kemiskinan.

Ia juga akan merawat persatuan dan dan toleransi melalui fasilitasi institusi keagamaan, penjaminan kebebasan beragama dan penguatan kesalehan sosial.

Ganjar-Mahfud di Universitas Muhammadiyah Jakarta

Sementara itu, paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD juga menghadiri diskusi terbuka di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Dalam kesempatan itu, peserta diskusi terbukatertawa saat calon presiden Ganjar Pranowo meminta untuk menghentikan tepuk tangan karena tak ada hadiah sepeda.

Adapun momen tersebut terjadi saat Ganjar tengah memaparkan terkait materi pendidikan dalam diskusi terbuka di Muhammadiyah Jakarta, Kamis (23/11/2023).

Baca juga: Kali Ini Anies Kritisi Kebijakan Pemerintah Pusat Kerap Tidak Sinkron dengan Daerah

Lalu Ganjar menceritakan isi pembicaraannya dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. Ia menyebutkan tiga perguruan tinggi di Muhammadiyah terbesar ada di Yogyakarta, Solo dan Malang.

Semuanya diungkapkannya punya hall yang besar-besar.

"Dan di Solo hall-nya ngutang ya pak. Iya ini kata Pak Tafsir. Akan selalu ada amal usaha katanya. Makanya Pak Tafsir menjadi salah satu komisaris Bank Jateng," kata Ganjar.

Kemudian perkataan Ganjar tersebut disambut tepuk tangan penonton. Namun tak lama setelahnya ia meminta tepuk tangan tersebut dihentikan.

"Nggak usah tepuk tangan nggak ada sepeda," kata Ganjar.

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Milani Resti Dilanggi/Rahmat Fajar Nugraha)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan