Pilpres 2024
Upaya Pemenangan Dipimpin Langsung Gibran, Jateng dan Yogyakarta Disebut Jadi Wilayah Krusial
Jateng dan Yogya provinsi paling krusial dalam Pilpres 2024 maka upaya pemenangan dipimpin langsung oleh Gibran sebagai Panglima Pemenangan, cawapres.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Theresia Felisiani
Diketahui, PDIP melalui berbagai pernyataan elite Partai menuding Jokowi sedang melanggengkan politik dinasti di Pilpres 2024.
“Orang juga mengikuti perkembangan berita dan media sosial mengetahui kronologinya, kalau istilahnya romantika dinamika dan dialektika yang sebenarnya, ibarat lagu yang lagi viral di tiktok "hilang.. kadang ku tak tenang ku hanya diam aku sayang tapi kau yang tak paham apa aku pendam rasa sakit dalam dah lama aku simpan" kata Supriyanto.
Saat ini, relawan dan tim pemenangan, ditekankan Supriyanto, tetap santai sebagaimana pesan Gibran kepada relawan ABJ untuk menangkan hati rakyat dengan filosofi jawa "urip kui urup" dan "migunani tumraping liyan", yang artinya hidup itu mengabdi menghidupi dan berguna untuk orang lain.
“Jika target perolehan suara Prabowo Gibran di Jateng dan DIY tercapai di atas 50 persen akan berdampak signifikan pada kemenangan Pilpres satu putaran,” kata Supriyanto.
Dia menegaskan, target menang satu putaran bukan semata-mata untuk kepentingan kandidat atau kelompok pendukungnya saja, tetapi untuk kepentingan bangsa yang lebih luas.
“Paling konkret ada efisiensi anggaran, alokasi KPU untuk Pilpres putaran kedua sekitar 17 trilyun rupiah ini dapat digunakan untuk membangun sarana publik seperti jalan, sekolah, air bersih dan puskesmas. Selain itu masyarakat juga tidak terkuras energinya karena bulan September akan mengikuti Pilkada serentak pemilihan kepala daerah provinsi, kabupaten dan kota,” pungkasnya.
Sulit Menang Satu Putaran
Sementara itu, Pengamat politik Adi Prayitno menyebut, pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka sulit untuk memenangkan Pilpres 2024 hanya melalui satu putaran.
Namun, ia tak menampik bahwa kemungkinan mereka menang satu putaran bisa saja terjadi.
"Kemungkinan itu ada. Tapi sulit karena rumus menang satu putaran tak mudah," kata Adi, kepada Tribunnews.com, Rabu (15/11/2023).
Sebab, Adi menjelaskan, untuk menang satu putaran, Prabowo-Gibran harus meraih 50 persen plus suara nasional.
Kemudian, mereka juga harus meraih suara secara merata di separuh jumlah keseluruhan provinsi di Indonesia dan meraih 20 persen suara dari jumlah pemilih di setiap provinsi.
"Selain wajib meraih suara 50 persen plus suara nasional, suaranya itu harus merata di separuh jumlah keselurusan provinsi, dan di setiap provinsi itu minimal mendapat 20 persen suara dari jumlah pemilih," jelasnya.
Baca juga: Prabowo-Gibran Bakal Tampil Bareng Nonton Final Piala Dunia U-17 Akhir Pekan Ini di Solo
Adapun Adi mengungkapkan, saat ini belum ada kandidat capres-cawapres yang raihan suaranya mencapai 50 persen plus.
"Melihat data per hari ini saja belum ada calon mencapai 50 persen plus satu itu," tutur Adi.
Menurut Adi, untuk melihat kemungkinan raihan suara tiap pasangan capres-cawapres itu pada sepekan sebelum hari pencoblosan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.