Pileg 2024
Daftar Partai dengan Elektabilitas di Bawah 4 Persen Versi Survei, Berpotensi Tak Lolos Parlemen?
Daftar partai dengan elektabilitas di bawah 4 persen versi 4 lembaga survei. Elektabilitas PPP di survei Litbang Kompas hanya 2,4 persen.
Penulis:
Sri Juliati
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Hasil jajak pendapat sejumlah lembaga survei pada Desember 2023 menunjukkan elektabilitas 18 partai politik (parpol) yang akan berlaga di Pemilu 2024.
Hasilnya, ada sejumlah parpol yang memiliki elektabilitas di bawah empat persen. Sehingga ada potensi mereka tidak lolos ke parlemen.
Sejumlah partai ini diperkirakan gagal meraup suara hingga memenuhi ketentuan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen.
Misalnya pada survei Litbang Kompas yang menunjukkan elektabilitas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hanya di angka 2,4 persen.
Selain PPP, ada sejumlah partai lain -mayoritas parpol non parlemen- yang juga mendapatkan elektabilitas di bawah 4 persen.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Gerindra dan Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Ikut Naik
Selengkapnya, inilah daftar partai dengan elektabilitas di bawah 4 persen versi 4 lembaga survei:
1. Indikator
Dalam survei yang dilakukan Indikator, PPP mendapatkan elektabilitas 2,6 persen disusul Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan 1,6 persen.
Kemudian Partai Persatuan Indonesia (Perindo) memperoleh 1,2 persen.
Partai dengan elektabilitas di bawah 4 persen versi Indikator:
- PPP: 2,6 persen
- PSI; 1,6 persen
- Perindo: 1,2 persen
- Hanura: 0,5 persen
- PBB: 0,4 persen
- Partai Ummat: 0,4 persen
- Partai Buruh: 0,2 persen
- Partai Gelora: 0,2 persen
- PKN: 0,1 persen
- Partai Garuda: 0,1 persen
Survei Indikator dilakukan pada 23 November sampai 1 Desember 2023.
Survei diikuti sebanyak 1.200 responden dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional, dengan margin of error 2,9 persen.
Berdasarkan survei elektabilitas parpol, PDIP paling banyak dipilih dengan 23,5 persen.
Kemudian Gerindra 16,9 persen, Golkar 10,8 persen, PKB 7,8 persen, Nasdem 6,3 persen, Demokrat 6%, PKS 5,5%, dan PAN 4,4%.
Sementara sekitar 11,6% belum memilih partai.
2. Lembaga Survei Indonesia (LSI)
Survei elektabilitas LSI juga menempatkan PPP menjadi parpol dengan elektabilitas di bawah 4 persen.
Tepatnya, partai yang kini diketuai oleh Muhamad Mardiono itu memperoleh elektabilitas sebesar 2,3 persen.
Di bawah PPP, ada PSI dan Perindo yang memiliki elektabilitas sama yaitu 2,1.
Partai dengan elektabilitas di bawah 4 persen versi LSI:
- PPP: 2,3 persen
- PSI: 2,1 persen
- Perindo: 2,1 persen
- Partai Ummat: 0,9 persen
- Hanura: 0,7 persen
- PBB: 0,4 persen
- Partai Garuda: 0,4 persen
- Partai Gelora: 0,3 persen
- Partai Buruh: 0,2 persen
- PKN: 0,1 persen
Survei LSI dirilis pada Minggu (10/12/2023).
Survei ini dilakukan pada 3-5 Desember 2023.
Jumlah responden sebanyak 1.426 dengan margin of error 2,6 persen.
Berdasarkan survei LSI, PDIP paling banyak dipilih 19,7%, kemudian Gerindra 18,2%, Golkar 10,5%.
Lalu PKB 8,5%, NasDem 5,8%, PKS 5,5%, Demokrat 5,4%, dan PAN 4,1%,
Sementara yang belum menentukan pilihan 12.9%.
Hasil jejak pendapat Litbang Kompas juga memperlihatkan PPP dan tujuh partai lain elektabilitasnya di bawah 4 persen.
Keenamnya adalah PSI, Perindo, Hanura, dan Partai Garuda yang pernah ikut Pemilihan Umum (pemilu).
Sementara, tiga parpol lain adalah parpol yang baru pertama kali ikut pemilu yaitu Partai Buruh, Partai Ummat, dan Partai Gelora.
Partai dengan elektabilitas di bawah 4 persen versi Litbang Kompas:
- PSI: 2,6 persen
- PPP: 2,4 persen
- Partai politik lain: 4,0 persen
- Belum memilih (tidak tahu/rahasia): 17,3 persen
Survei Litbang Kompas dibiayai secara mandiri oleh Harian Kompas dan berlangsung 29 November-4 Desember 2023.
Sebanyak 1.364 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi.
Dengan metode tersebut, survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error di kurang lebih 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
Berdasarkan survei elektabilitas parpol dari Litbang Kompas, Partai Gerindra berada di urutan pertama dengan 21,9 persen.
Kemudian PDIP 18,3 persen; Partai Golkar 8,0 persen; PKB 7,4 persen.
Lalu ada Partai Nasdem 4,9 persen; PKS 4,5 persen; Partai Demokrat 4,5 persen, dan PAN 4,2 persen.
4. Populi Center
Hasil survei dari Populi Center juga menunjukkan, PPP menjadi partai parlemen dengan elektabilitas di bawah 4 persen.
Di bawah PPP, ada Perindo dan PSI masing-masing dengan perolehan elektabilitas sebesar 1,4 dan 1,3 persen.
Partai dengan elektabilitas di bawah 4 persen versi Populi Center:
- PPP: 3,6 persen
- Perindo: 1,4
- PSI: 1,3
- Partai Hanura: 0,9
- PBB: 0,5
- Partai Buruh: 0,3
- PKN: 0,1
- Partai Ummat: 0,1
- Partai Gelora: 0,0
- Partai Garuda: 0,0
Populi Center melakukan survei pada 28 November hingga 5 Desember 2023.
Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) kepada 1.200 responden.
Responde dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling).
Margin of error diperkirakan ± 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Data dari Populi Center menunjukkan, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih dengan 17,1 persen.
Pada urutan selanjutnya adalah Gerindra (16,3 persen), Golkar (12,3 persen), PKB (10,6 persen), PKS (7,4 persen), Demokrat (5 persen), Nasdem (4,6 persen), PAN (4,3 persen), dan PPP (3,6 persen).
Adapun sebesar 11,4 persen belum memutuskan dan sebesar 2,2 persen menolak menjawab.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)
Sumber: TribunSolo.com
Pileg 2024
Once Mekel Pesan Jas Khusus di Penjahit Langganan 20 Tahun untuk Pelantikan Anggota DPR RI |
---|
Banyak Caleg Terpilih Diganti Jelang Pelantikan, Pengamat:Kedaulatan Parpol Lebih Tinggi dari Rakyat |
---|
VIDEO PKB Akan Gugat Putusan KPU ke PTUN Karena Loloskan Kader yang Dipecat Jadi Caleg DPR Terpilih |
---|
Soroti Isu Pendidikan dan Kesenian, Denny Cagur dan Nafa Urbach Berharap Duduk di Komisi X DPR |
---|
Gugatan Dikabulkan, Perlawanan 2 Kader PKB yang Dipecat Cak Imin Membuahkan Hasil |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.