Minggu, 10 Agustus 2025

Pilpres 2024

Debat Capres-Cawapres: Anies dan Prabowo Saling Sindir soal Oposisi

Anies dan Prabowo saling sindir mengenai oposisi dan pemerintahan diktaktor saat debat perdana capres-cawapres, Selasa (12/12/2023) di KPU RI.

Penulis: Rifqah
Editor: Daryono
Tribunnews/JEPRIMA
Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menjawab pertanyaan dari Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saat mengikuti Debat Pertama Calon Presiden 2024 di Halaman Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023). Debat Perdana tersebut mengusut tema Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi. Tribunnews/Jeprima - Anies dan Prabowo saling sindir mengenai oposisi dan pemerintahan diktaktor saat debat perdana capres-cawapres, Selasa (12/12/2023) di KPU RI. 

Pada sesi tanya jawab dengan Anies ini, Prabowo mengingatkan Anies dengan menyinggung era pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu.

Dikatakan Prabowo, Anies terpilih karena berada di pihak partai politik yang di luar pemerintahan atau oposisi dari pemerintah.

“Mas Anies, Mas Anies, saya berpendapat Mas Anies agak berlebihan, Mas Anies mengeluh tentang demokrasi."

Baca juga: Alam Sebut Ganjar Pranowo Sempat Gelisah Sebelum Debat Capres Perdana

"Padahal, Mas Anies dipilih jadi Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, berarti Mas Anies oposisi," kata Prabowo.

Pada waktu itu, diketahui, Prabowo dan Partai Gerindra mengusung Anies untuk ikut kontestasi Pilgub dan akhirnya terpilih menjadi Gubernur DKI.

Selain itu, Prabowo juga menyebutkan bahwa jika Presiden Jokowi diktaktor, maka Anies tak akan berhasil menjadi gubernur karena saat itu Prabowo adalah pihak oposisi.

"Saya yang mengusung Bapak, kalau demokrasi kita tidak berjalan tidak mungkin Anda jadi Gubernur."

"Kalau Pak Jokowi diktator, Anda tidak akan jadi Gubernur, saya waktu itu oposisi Mas Anies,” tegas Prabowo.

Sementara itu, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo juga turut menanggapi perdebatan soal demokrasi.

Ia menekankan pada pentingnya partai politik dalam demokrasi, terutama dalam hal agregasi, rekrutmen, dan pendidikan politik.

Kemudian, soal oposisi, dirinya melihat bahwa semuanya hanya soal kepentingan semata.

(Tribunnews.com/Rifqah/Choirul Arifin)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan