Hari Ini Ganjar Kampanye di Bekasi, Berikut Elektabilitasnya di Jabar menurut 4 Lembaga Survei

TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (capres) bernomor urut 3, Ganjar Pranowo, pada hari ini, Kamis (14/12/2023), berkampanye ke beberapa wilayah di Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Di Jabar, Ganjar mengaku punya target mendapatkan raihan suara tinggi.

"Targetnya suaranya tinggi, enggak ada yang lain," kata Ganjar seusai menghadiri Rakorpimnas Inkindo di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis.

Ganjar memulai kampanyenya itu dengan mengunjungi Taman Marakas Pondok Ungu, Babelan, Bekasi, Jawa Barat.

Di sana Ganjar menghadiri acara pertemuan dengan buruh tani dan nelayan sekitar pukul 13.10 WIB.

Agenda kedua, yakni pada pukul 14.55 WIB, Ganjar akan menghadiri konsolidasi buruh dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Gedung Guru, Bekasi.

Kemudian, dia menghadiri pertemuan dengan Tim Pemenangan Daerah (TPD), calon anggota legislatif (caleg) dari partai pengusung hingga sukarelawan di Swiss-Belinn Cibitung, Bekasi, sekitar pukul 16.40 WIB.

Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Capres-Cawapres di Jabar, Jateng, dan Jatim Versi 4 Lembaga Survei

Untuk kegiatan penutup, mantan Gubernur Jawa Tengah itu akan menghadiri Silaturahmi dengan Gus Atok dan Kiai di Pondok Pesantren Nurul Huda Bekasi sekira pukul 19.20 WIB.

Sebelumnya, dalam beberapa lembaga survei, elektabilitas Ganjar-Mahfud memang mengalami penurunan.

Terbaru, berdasarkan pada survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 29 November- 4 Desember 2023, elektabilitas Ganjar-Mahfud menempati posisi terakhir.

Pasangan itu memiliki elektabilitas15,3 persen.

Sementara itu, posisi kedua kini diisi oleh pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dengan elektabilitas 16,7 persen.

Posisi pertama ditempati oleh pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan elektabilitas 39,3 persen.

Namun, dalam survei ini masih ada 28,7 persen undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pilihannya.

Survei ini dilakukan secara tatap muka terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak dengan menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.