Pilpres 2024
Teknologi AI Menganalisis Kiprah Anies Prabowo dan Ganjar Berebut Atensi Netizen, Begini Hasilnya
Indonesia Indicator (i2) merilis hasil riset perbincangan di media sosial selama Debat Calon Presiden 2024 edisi perdana, Selasa (12/12/2023) malam.
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Indicator (i2) merilis hasil riset perbincangan di media sosial selama Debat Calon Presiden 2024 edisi perdana, Selasa (12/12/2023) malam, khususnya dalam rentang waktu 18.00-23.00 WIB.
Indonesia Indicator merupakan perusahaan intelijen media yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligent (AI). Data yang dihimpun berasal dari perbincangan netizen di lima platform media sosial (Twitter, Facebook, Instagram, Tiktok, Youtube).
Data dianalisis secara realtime dengan menggunakan sistem Intelligence Socio Analytics (ISA).
Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang mengatakan, interaksi perbincangan netizen terkait Debat Capres Cawapres 2024 terakumulasi dalam 55.712 post dari 33.608 akun.
Sekitar 78 persen netizen laki-laki mengisi perbincangan, sementara 22 persen sisanya ditanggapi netizen perempuan.
Netizen laki-laki lebih intens membahas serangan Anies dan Ganjar kepada Prabowo terkait isu pelanggaran Mahkamah Konstitusi (MK).
Hal itu dianggap sebagai sebuah tembakan yang tepat. Sementara di kalangan netizen perempuan pembahasan berkisar seputar dukungan kepada masing-masing paslon termasuk suasana debat yang dinilai menarik dan seru.
"Netizen laki-laki banyak membahas pertanyaan Anies dan Ganjar kepada Prabowo dalam isu pelanggaran MK. Sementara netizen perempuan menilai debat pertama menarik dan seru," ungkap Rustika, Rabu (12/12/2023) di Jakarta.
Baca juga: Ganjar Cecar Prabowo Soal Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu Jika Jadi Presiden
Rustika menjelaskan netizen milenial (22-40 tahun) dan generasi X (41-55 tahun) lebih banyak memberikan respons. Milenial mencapai 65 persen, generasi X 27 persen dan gen z (18-21 tahun) 5 persen.
Sorotan netizen milenial dan generasi X relatif mengarah pada isi pesan yang disampaikan masing-masing paslon serta narasi saling serang antar paslon.
Sementara gen z cenderung lebih menyoroti ekspresi bagaimana setiap paslon merespons pertanyaan serta memberikan skor kepada masing-masing paslon versi mereka.
Baca juga: Debat Panas Anies Vs Prabowo Soal Oposisi: Prabowo Menyentil, Mas Anies, Mas Anies. . .
"Generasi Milenial dan Gen Z paling aktif dalam perbincangan. Sebagian memberikan skor terhadap performa capres," ujar Rustika.
Dilihat dari eksposure perbincangan ketiga pasangan calon (paslon), eksposure tertinggi diduduki oleh Anies Baswedan dengan 83.934 post.
Diikuti Prabowo Subianto dengan 76.456 post dan Ganjar Pranowo dengan 42.849 post. Meski Anies berada di posisi teratas secara eksposure, engagement tertinggi justru diperoleh Prabowo Subianto dengan 1.513.791.
Baca juga: Anies Akan Luncurkan Bansos Plus, Program dengan Sistem Pendataan Lebih Akurat
Eksposure maupun engagement Anies dan Prabowo yang bersaing ketat dipengaruhi oleh saling sanggah antar keduanya yang memicu "war" dari netizen pendukung masing-masing paslon selama debat berlangsung.
"Ekspos dan engagement Anies dan Prabowo bersaing ketat. Keduanya lebih tinggi dibanding Ganjar. Itu dipengaruhi saling sanggah antara Anies dan Prabowo yang memicu 'war' netizen," kata Rustika.
Dari sisi analisis sentimen perbincangan, sentimen positif paling besar didulang oleh Ganjar Pranowo dengan 52 persen, selanjutnya Anies Baswedan 41 persen dan Prabowo Subianto 35 persen.
Sementara sentimen negatif paling besar terlihat pada unggahan netizen terhadap Prabowo Subianto sebanyak 41 persen, Anies Baswedan 33 persen dan Ganjar Pranowo 23 persen.
Baca juga: PROJO Klaim Prabowo Tunjukkan Kematangan Sebagai Negarawan di Debat Capres Pertama
"Kecilnya sentimen positif Prabowo dipengaruhi oleh tingginya sentimen negatif Prabowo dengan 41 persen karena netizen tidak memperoleh jawaban pasti bahkan cenderung menghindar dari pada pertanyaan-pertanyaan yang bersifat tendensius kepadanya," ujar Rustika.
Ganjar disebut lebih tenang, pintar menempatkan posisi dan tidak terpancing untuk masuk dalam pernyataan saling serang antara Prabowo dan Anies," ungkap Rustika.
Sentimen positif tertinggi yang diperoleh Ganjar Pranowo juga sejalan dengan emotion Trust yang juga tinggi sebesar 62 persen. Hal itu dipengaruhi oleh visi misi Ganjar yang dinilai lebih relevan dengan permasalahan yang ada saat ini.

Sementara emotion lainnya yang juga menonjol pada perbincangan tentang Ganjar yakni terkait Anticipation sebesar 16 persen, di mana netizen sangat menantikan Ganjar pada debat selanjutnya karena debat kali ini Ganjar dinilai sangat baik.
Berbanding terbalik dengan Ganjar, Prabowo mendapatkan emosi Trust terkecil dengan 39 persen dan emosi Disgust terbesar dengan 25 persen.
Hal itu sejalan dengan sentimen negatif yang juga besar. Emosi Trust yang muncul kepada Prabowo karena gagasannya dinilai spesifik dan sesuai dengan fakta di lapangan. Sementara emotion Disgust yang besar karena Prabowo dinilai mudah tersulut emosi dan diklaim tidak tahan menjadi oposisi.
Emotion yang melekat pada Anies Baswedan yakni Trust 46 persen dan Disgust 21 persen. Emotion Trust dimaknai sebagai apresiasi netizen atas keberanian Anies mengumpan pertanyaan-pertanyaan tendensius kepada Prabowo, sedangkan emotion Disgust diartikan Anies yang pintar bermain kata namun minim aksi. (*)
artificial intelligence
Anies Baswedan
Ganjar Pranowo
Prabowo Subianto
netizen
Indonesia Indicator (I2)
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.