Senin, 11 Agustus 2025

Pilpres 2024

Beda dengan Cak Imin, Anies Belum Ada Rencana Kampanye ke IKN, Analogikan dengan Pergi ke Bulan

Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, belum memiliki rencana untuk mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Editor: Nuryanti
Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow
Capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Kantor KPU RI, Jakarta, Senin (27/11/2023). Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, belum memiliki rencana untuk mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). 

TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, belum memiliki rencana untuk mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

Langkah Anies berbeda dengan pasangan calon (paslon) lain yang sudah bergerak ke IKN.

Misalnya, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.

Bahkan sikap mantan Gubernur DKI Jakarta itu berbeda dengan cawapres pendampingnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, yang pernah menyatakan ingin berkunjung ke IKN.

Baca juga: Sikap Pemimpin Menurut Anies Baswedan: Bukan Kesantunan Tapi Stabilitas Emosinya

Anies berkelakar bahwa kampanye itu dilakukan ke tempat yang ada orangnya sebab kegiatan tersebut ialah untuk mencari suara di Pilpres 2024.

"Saya sudah pernah (ke IKN). Ya, kita kan kampanye ke tempat yang ada orangnya. Lha, kita kan kampanye untuk mencari suara," tutur Anies Baswedan ketika diwawancarai di Rest Area KM 14, Banten, Kamis (21/12/2023), dikutip dari WartaKotalive.com.

Anies lantas mengatakan tidak harus menyambangi langsung jika ingin mengetahui suatu tempat.

Pria berusia 54 tahun itu pun menganalogikan situasi ini dengan keinginan pergi ke bulan.

"Kalau pengin tahu bulan emang harus pergi ke bulan? Ya, pakai ilmu lah, pakai data. Gitu kan," sambungnya.

Mantan Rektor Universitas Paramadina ini menegaskan bahwa kunjungan ke IKN bukan prioritasnya.

Tujuan utamanya selama masa kampanye adalah menjangkau tempat yang berpenduduk untuk bertemu masyarakat luas.

"Prioritas kita sekarang itu adalah mendatangi daerah-daerah untuk ketemu warga, karena tujuannya kan ketemu warga."

"Jadi kalau di daerah-daerah yang penuh warga kita akan datangi, supaya bisa ketemu warga semuanya," ucapnya.

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan di Universitas Bina Bangsa, Serang, Banten, Kamis (21/12).
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan di Universitas Bina Bangsa, Serang, Banten, Kamis (21/12). (Istimewa)

Sikap Cak Imin

Sementara itu, pada awal Desember ini, Cak Imin mengaku ingin segera mengunjungi IKN sebagai destinasi kampanye selanjutnya.

Namun, Ketua Umum PKB itu belum tahu secara pasti kapan akan berkunjung ke IKN.

"Saya ingin. Pengin (ke IKN) tapi enggak tahu waktunya kapan,” kata Cak Imin kepada wartawan saat ditemui di Medan, Sumatera Utara, Jumat (8/12/2023) malam.

Di sisi lain, senada dengan Anies, Cak Imin juga sempat menyindir pembangunan IKN.

Pada sela-sela diskusi Indonesia Millenial and Gen Z Summit di Jakarta, ia menyebut IKN belum layak ditinggali karena masih berupa hutan, Minggu (26/11/2023).

"Itu kan pilihan aja. Lagi enak di Jakarta tiba-tiba disuruh ke hutan, entar dulu."

"Itu pilihan pribadi, referensi tinggal pribadi. Kalau sekarang kan enggak layak, belum layak di sana, per hari ini," ungkapnya.

Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di  Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara, Jumat (8/12/2023).
Calon Wakil Presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara, Jumat (8/12/2023). (Tribunnews.com/ Chaerul Umam)

Kampanye Ganjar di IKN

Berbeda dengan paslon nomor urut 1, ketika berada di titik nol IKN, Ganjar Pranowo menekankan komitmen pembangunan ibu kota negara itu.

Menurutnya, IKN telah dibuatkan Undang-undang (UU) dan mesti dilanjutkan pembangunannya.

"Untuk menunjukkan sebuah komitmen, orang yang konsisten atas pelaksanaan sebuah aturan," ujar Ganjar kepada wartawan, Kamis (7/12/2023).

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa rencana pembangunan IKN ini sudah digulirkan oleh presiden pertama Indonesia, Soekarno, dan dieksekusi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Oleh sebab itu, Ganjar berkomitmen untuk melanjutkan proses pembangunan IKN yang sudah direncanakan sejak lama.

"Maka tugas kita adalah melanjutkan dan kita siapkan betul dengan baik agar ini bisa berjalan sesuai dengan rencana," katanya.

Di sisi lain, Ganjar mengaku akan mengoptimalkan APBN untuk membangun IKN apabila nantinya mendapat mandat dari rakyat menjadi presiden.

"Pertama, yang mesti kita prioritaskan adalah kekuatan kita dulu. Sektor-sektor pemerintah, dalam arti aset yang mesti dibangun, kita optimalkan dari anggaran kita," ujarnya.

Sementara itu, investor yang ingin masuk proyek IKN bisa bekerja sama dengan skema pemerintah dengan badan usaha (KPBU/public-private partnership, PPP).

"Model PPP bisa kita berikan, maka mereka mesti kita ajak dan itu cerita insentif, cerita kemudahan, cerita kepastian," kata Ganjar.

Ia juga menegaskan sudah menjadi keharusan bagi siapa pun presiden yang terpilih untuk langsung berkantor di calon ibu kota negara jika proses pembangunan rampung dilakukan.

"Kalau sudah selesai semuanya harus berkantor (di IKN), siapa pun yang terpilih, apalagi saya," kata mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul: Ditanya Soal Rencana Kampanyenya di IKN, Anies Analogikan dengan Bulan: Emang Harus Pergi ke Bulan?

(Tribunnews.com/Deni/Igman Ibrahim/Chaerul Umam)(WartaKotalive.com/Yolanda Putri Dewanti)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan