Pilpres 2024
Hasto PDIP Sebut Ganjar-Mahfud Punya Kebijakan Konkret Buat Wong Cilik, Lansia, dan Disabilitas
Siti Atikoh Supriyanti menyatakan pemerintahan ke depan perlu mempermudah kaum disabilitas mengakses pendidikan penting.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istri Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti menyatakan pemerintahan ke depan perlu mempermudah kaum disabilitas mengakses pendidikan penting.
Dia menyebut pemerintah perlu memperhatikan sisi pendidikan yang terukur agar potensi kaum disabilitas bisa maksimal.
Hal itu disampaikan Atikoh dalam acara 'Jalan Sehat Bersama Disabilitas dan Perempuan Indonesia Pilih Ganjar (PIJAR) Piknik Bersepeda Gowes Heritage' di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar Pranowo, di Jalan Diponegoro 72, Jakarta, Sabtu (23/12/2023).
Selain Atikoh dan jajaran pengurus PIJAR, hadir juga Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud Hasto Kristiyanto.
"Jadi, aksesibilitas mereka terhadap pendidikan sangat penting, kemudian pendidikannya beda dengan yang lain, ini inklusif. Nah, nanti disesuaikan, mereka itu sasaran kemana, potensinya apa, dan perlu mendapat spesialnya dari apa, apakah musik, atau intelegensi, atau yang lain," kata Atikoh.
Baca juga: Makna Busana Adat Rote dan Madura yang Dipakai Ganjar-Mahfud di Debat Cawapres, Topi Jadi Sorotan
Lebih lanjut, Atikoh menyatakan, pendidikan membuat sumber daya manusia (SDM) kaum disabilitas menguat.
Setelah itu, pemerintah perlu menyediakan lapangan kerja luas agar bisa diisi kaum disabilitas
"Jadi, kalau sudah disiapkan SDM, baru menyalurkan mereka ini berwirausaha atau bekerja ke orang," ucap Atikoh.
Dalam kesempatan itu, Hasto juga menegaskan bahwa program-program yang ditawarkan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD secara konkrit memiliki keberpihakan kepada wong cilik, lansia, dan kalangan disabilitas.
Baca juga: Bicara Pembangunan Ekonomi Nasional, Ganjar-Mahfud Dinilai Fokuskan Sektor Maritim dan UMKM
Hasto mengatakan bahwa komitmen tentang keberpihakan kepada kaum lansia dan disabilitas ini digaungkan bertepatan dengan peringatan hari ibu, karena penuh dengan nilai nilai perjuangan, nilai kemanusiaan, kepeloporan perempuan Indonesia dari kasih seorang ibu.
"Maka hari ini kita adakan kegiatan untuk kaum disabilitas dimana Pak Ganjar-Prof Mahfud memang memiliki suatu kebijakan konkret melakukan pemberdayaan rakyat, wong cilik, lansia, khususnya kaum disabilitas," ujar Hasto.
Keberpihakan kepada kalangan lansia dan disabilitas itu, kata Hasto, akan diwujudkan dengan fasilitas yang mendukung tercapainya kesetaraan dalam pelayanan publik.
"Lansia dan disabilitas agar diperlakukan sama, dari drsain tata kotanya, disain infrastrukturnya, desian kantor, semua harus memberi ruang kesetaraan agar kaum disabilitas bisa berprestasi bagi Indonesia rata kita," kata Hasto.
Hasto juga menyebut banyak kalangan disabilitas yang mampu mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah global dengan prestasinya. Salah satunya, Maria Goretti yang menjadi juara dalam lomba balap kursi roda.
"Tadi ada Maria Goretti, ternyata mampu menjadi atlet berprestasi mengibarkan sang saka merah putih karena prestasinya. Ini harus kita dorong sebagai semangat pergerakan yang terus digelorakan oleh Ganjar-Mahfud," jelas Hasto.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.