Pilpres 2024
Kunjungi Semarang, Warga Keluhkan Bansos ke Ganjar Pranowo: Kok Saya Enggak Dapat?
Penertiban data-data tersebut, lanjut Ganjar, dimaksudkan agar seluruh bantuan diberikan kepada yang berhak atau tepat sasaran.
Penulis:
Rahmat Fajar Nugraha
Editor:
Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo terima keluhkan warga soal penyaluran bantuan sosial atau bansos.
Adapun keluhan itu diterima Ganjar saat menghadiri Bazaar Minyak Murah di GOR Satria, Plombokan, Semarang Utara, Senin (1/1/2024).
“Pak Ganjar, kenapa saya tidak pernah dapat bantuan apapun, tetangga saya dapat?” tanya seorang ibu bernama Sumarlin kepada Ganjar.
Sumarlin sendiri merupakan salah satu dari beberapa warga yang berkesempatan berdialog dan menyampaikan keluhan-keluhan secara langsung kepada Ganjar.
“Makanya bapak ibu, ini banyak sekali yang protes ke saya, kenapa saya tidak dapat bantuan, tetapi tetangga saya dapat. Mungkin, maaf, bapak ibu dari keluarga tidak mampu,” ujar Ganjar.
Alasan ini, kata Ganjar, dirinya bersama dengan Mahfud MD sebagai calon wakil presidennya (cawapres) memikirkan agar penerima bansos cukup memakai KTP. Dengan KTP lanjut dia, nanti tahu masing-masing mana yang kategori tidak mampu.
“Kami akan tertibkan lagi, cukup dengan KTP, Insya Allah dapat bantuan, datanya diperbaiki,” tegasnya. KTP yang dimaksud adalah KTP Sakti, yang merupakan program prioritas pasangan calon Ganjar-Mahfud.
Penertiban data-data tersebut, lanjut Ganjar, dimaksudkan agar seluruh bantuan diberikan kepada yang berhak atau tepat sasaran.
Dengan KTP Sakti, data masyarakat khsususnya yang terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) penerima bantuan sosial (bansos) dan subsidi tidak lagi berbeda antar-kementerian. Sebab, selurunya akan mengacu pada profil data KPM di dalam KTP Sakti.
Baca juga: Andika Perkasa Sesalkan Dandim Boyolali Sebut Relawan Ganjar Dianiaya Oknum TNI akibat Salah Paham
Ganjar sebelumnya menegaskan, program KTP Sakti adalah political will untuk mengefektifkan Satu Data Indonesia. Dengan begitu, kelak warga mudah mengakses semua layanan pemerintah, termasuk bantuan-bantuan sosial.
Satu Data Indonesia berbasis NIK (Nomor Induk Kependudukan) penggunaannya untuk mengoptimalkan pelayanan masyarakat meliputi layanan kesehatan, pendidikan sosial, hingga subsidi dan bantuan-bantuan.
Pada kesempatan itu, Ketua Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo yang mendampingi Ganjar menyampaikan, perbaikan-perbaikan pendataan warga penerima bantuan bisa dilakukan apabila Ganjar Pranowo menjadi presiden.
“Pak Ganjar harus jadi presiden dulu, biar bisa membantu kita semua,” tegasnya sembari meneriakkan “Ganjar - Mahfud" dan disambut teriakan warga, “menang, menang, menang."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.