Pilpres 2024
Momen Jusuf Kalla Turun Gunung Temani Cak Imin Kampanye di Jatim, Langsung Sindir Kawan Marah-marah
JK juga mengajak masyarakat untuk memikirkan kondisi negara jika pemimpinnya adalah sosok yang suka marah-marah.
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla (JK) 'turun gunung' menemani calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Jusuf Kalla diketahui turut menghadiri 'Konsolidasi Akbar AMIN Jatim' di Surabaya yang digelar DBL Arena Surabaya, Rabu (10/1/2024).
Baca juga: Anies Ingatkan Pesan JK: Kader HMI Jangan Cuma Sampai di Wakil Presiden
Dalam kesempatan ini, turut pula dihadiri oleh ratusan para relawan AMIN dan kader PKB, Nasdem, serta PKS.
Jusuf Kalla hadir mengenakan kemeja berwarna putih dan celana berwarna hitam serta peci hitam.
Kehadiran Jusuf Kalla berhasil membakar semangat para relawan yang hadir dilokasi.
Saat lagu Indonesia Raya berkumandang pun para relawan bernyanyi begitu antusias.
Baca juga: Dukungan Jusuf Kalla Dinilai Berdampak Poisitif, Syaugi Yakin JK Bakal Turun Gunung Menangkan AMIN
Sementara itu, Captain Timprov Amin Jatim, Thoriqul Haq (Cak Thoriq) dalam sambutannya mengatakan, kehadiran JK mengartikan semangat perubahan itu nyata.
"Kita beri tepuk tangan untuk bapak JK," teriak Cak Thoriq yang merupakan mantan Bupati Lumajang ini.
"Kehadirannya (Jusuf Kalla) di sini mengartikan bahwa perubahan itu nyata dan harus ada untuk Indonesa," kata Cak Thoriq secara lantang kepada relawan dan kader AMIN yang hadir.
Dikatakan pula oleh Cak Thoriq, kemenangan AMIN akan datang dari Jawa Timur.
"Jatim harus rata AMIN menang," imbuhnya.
Untuk diketahui, dalam kesempatan ini juga dihadiri langsung oleh Cawapres Abdul Muhaimin Iskandar alias Gus Imin.
Tak Boleh Kalah dengan Gibran
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) menyemangati calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Menurut JK, Cak Imin tidak boleh kalah dengan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka.
"Kita harap ini, masak kalah dengan Gibran? Kelewatan, kan? Kalau dengan Pak Mahfud ini memang bersaing, enggak apa-apa," ujar JK saat memberikan pandangannya di acara pertemuan antara pengusaha dan Cak Imin yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (10/1/2024).
"Memang yang diperkirakan dua putaran. Kalau dua putaran itu tentu nanti akan koalisi baru lagi, dan koalisi baru ini yang akan menang,” kata JK, seperti dikutip dari Kompas.com.
JK berpendapat, meraih 85 juta suara pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tidak mudah, sehingga tidak mudah terjadi satu putaran.
“Kalau satu putaran bisa 85 juta suara, itu tidak mudah," jelasnya.
Baca juga: Jusuf Kalla Dukung AMIN, Basis Pendukung JK Diyakini Bakal Mengarah ke Anies-Muhaimin
Sindir Pemimpin Marah-marah
JK juga mengajak masyarakat untuk memikirkan kondisi negara jika pemimpinnya adalah sosok yang suka marah-marah.
Awalnya, JK menyinggung tentang pedoman memilih pemimpin di dalam agama Islam, yakni mengacu kepada sifat Nabi Muhammad SAW.
Beberapa sikap tersebut antara lain amanah, tablig, jujur dan cerdas. Jika merujuk kepada sifat-sifat itu, maka, menurut JK, capres Anies Baswedan adalah yang paling ideal.
"Kalau tablig siapa yang terbaik? Anies. Kalau yang cerdas siapa? Anies. Yang paling amanah? Anies. Paling jujur siapa? Anies. Nah, itu aja pegangannya," ujar JK.
"Karena kita kan harus mengikuti ilmu Rasulullah. Kalau kawan kita yang satu marah terus, bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah.”
Jika pemimpin yang suka marah-marah berdebat dengan kepala negara lain, lanjut JK, bisa-bisa ditonjok.
“Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain, bisa ditonjok kepala negara lain," jelasnya.
Selanjutnya, ia berpesan agar masyarakat hati-hati memilih pemimpin. Salah satu yang menjadi acuan adalah sikap para capres saat debat ketiga Pilpres 2024 baru-baru ini.
"Jadi, harus hati-hati memilih pemimpin. Kita lihat kemarin malam saja di debat," tegasnya.
Baca juga: Anies Merasa Terhormat Dapat Dukungan dari Jusuf Kalla dalam Pilpres 2024
Jusuf Kalla Dukung AMIN
Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK) secara resmi mendukung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN), di pilpres 2024.
Hal itu diungkapkan Juru Bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah, dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023).
Husain mengungkapkan dukungan itu disampaikan JK saat melaksanakan kunjungan kerja di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Karena merasa punya tanggung jawab moral agar rakyat tidak salah dalam memilih pemimpin yang akan memimpin Indonesia dalam 5 tahun ke depan, maka Selasa (19/12),di Makassar, M. Jusuf Kalla, menyampaikan secara terbuka jika dirinya memilih Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar," ungkap Husain.
Husain menyebut, selama ini JK selalu menyampaikan netral, namun sebagai warga negara memiliki hak dalam pilihan politik.
Dia mengungkapkan dukungan diberikan JK berdasarkan track record Anies Baswedan
"Pak JK berkeyakinan jika Anies adalah orang yang tepat memimpin Indonesia ke depan," ujar Husain.
Selain itu, kata Husain, JK telah menganggap Anies sebagai murid politiknya yang memiliki integritas.
"Dari segi pengetahuan, pengalaman, kejujuran serta integritas Anies memiliki keunggulan dalam hal tersebut," ucap Husain.
Ada pun JK enggan mengomentari capres lain. Namun, kata Husain, menurut JK seorang pemimpin harus terbuka jika dikritik, harus adil dan tidak pemarah.
"Seorang pemimpin juga harus adil agar dapat memakmurkan rakyatnya. Seorang pemimpin harus mengerti ekonomi dasar. Seorang pemimpin tidak boros asal belanja karena dapat membuat negeri bangkrut," ucap dia.
"Bagi JK, Anies seorang bersikap adil, mengerti ekonomi dasar dan penuh perhitungan. Dan yang tidak kalah pentingnya, Anies dan Cak Imin memiliki dasar agama yang kuat," tandasnya.
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.