Pilpres 2024
Soal Anies yang Diancam Ditembak, Sahroni Ingatkan Insiden di Jepang, Ganjar Sarankan Lapor Polisi
Berikut tanggapan Ahmah Sahroni, Ganjar Pranowo dan Timnas AMIN terkait ancaman penembakan yang diterima Anies Baswedan saat melakukan Live TikTok.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (capres) nomor urut satu, Anies Baswedan mendapat ancaman penembakan saat melakukan siaran langsung atau live di media sosial TikTok.
Ancaman penembakan pada Anies Baswedan ini pun ramai menjadi sorotan publik, termasuk Wakil Ketua Komisi III DPR RI sekaligus Bendahara Umum DPP Partai NasDem, Ahmad Sahroni.
Rival Anies dalam Pilpres 2024, yakni capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo pun ikut menanggapi.
Berikut tanggapan Ahmah Sahroni, Ganjar Pranowo, dan Timnas AMIN terkait ancaman penembakan yang diterima Anies Baswedan:
Ahmad Sahroni Minta Polisi Tak Anggap Remeh, Ingatkan Insiden Penembakan di Jepang
Menanggapi adanya ancaman penembakan pada Anies Baswedan, Ahmad Sahroni pun meminta Polri tidak menanggap remeh berbagai ancaman keamanan bagi capres manapun.
Sahroni pun mengingatkan soal insiden penembakan pada seorang politisi Jepang saat sedang berkampanye.
Diketahui insiden penembakan tersebut menimpa mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe pada 8 Juli 2022.
Shinzo Abe ditembak oleh orang tak dikenal saat sedang berkampanye di Kota Nara, hingga mengakibatkan ia meninggal dunia.
"Saya minta pihak kepolisian dengan cepat mengusut ancaman ini. Karena ini ngeri sekali."
"Jadi tetap polisi harus memastikan keamanan para capres cawapres, khususnya di musim-musim kampanye yang mulai memanas seperti saat ini," kata Sahroni, Jumat (12/1/2024).
Sahroni memaklumi jika paslon diserang dengan kritikan, hujatan di media sosial.
Baca juga: Anies Baswedan Diancam Ditembak saat Live TikTok, Komisi III: Polisi Harus Usut
Namun berbeda dengan ancaman penembakan ini, karena sudah membahayakan nyawa paslon.
Sehingga Sahroni meminta agar ancaman penembakan ini benar-benar diusut oleh Polri.
"Ini sudah membahayakan nyawa para paslon. Kalau sekadar kritik pedas, ada sedikit hujat menghujat, dibuat meme, atau yang lainnya, itu masih sangat kita bisa pahami sebagai bagian dari demokrasi, apalagi ini memang sedang momentum pemilu. Tapi kalau sudah mengancami, ini harus benar-benar diusut," ujar Sahroni.
Baca juga: Anies Diancam Ditembak, Timnas AMIN Desak Polisi Segera Usut, Ganjar Respons Begini
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.