Minggu, 17 Agustus 2025

Pilpres 2024

Hasto: Aspek Historis Menjadi Pegangan Kader PDIP untuk Memenangkan Ganjar-Mahfud

Hasto menegaskan bahwa Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memiliki koneksitas historis yang sangat kuat. 

Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto dalam acara Konsolidasi Organisasi Internal Partai Terkait Pemenangan Pileg dan Pilpres wilayah D.I Yogyakarta, di Kantor DPD PDIP, Yogyakarta, pada Sabtu (13/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan perspektif historis sangat penting sebagai pijakan bagi Partai dalam setiap gerak langkah perjuangan, termasuk dalam kontestasi politik Pileg dan Pilpres 2024.

Hal itu diungkapkan Hasto saat Konsolidasi Organisasi Internal Partai Terkait Pemenangan Pileg dan Pilpres wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di Kantor DPD PDIP, Yogyakarta, pada Sabtu (13/1/2024).

Baca juga: Ganjar Ingatkan Pendukung Agar Tak Pakai Knalpot Brong Saat Kampanye: Kalau Masih Diganggu, Tabrak

"Karena sejarah adalah pijakan PDIP dalam melangkah ke depan," kata Hasto.

Hadir dalam agenda tersebut Ketua DPD PDI Perjuangan DIY, Nuryadi beserta jajaran pengurus DPD, DPC, Ketua dan Sekretaris PAC dan Ranting se-DIY.

Pentingnya sejarah itu, Hasto mengingatkan pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, agar setelah berhasil meluruskan tentang sejarah lahirnya Pancasila 1 Juni, maka diikuti dengan pelurusan sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan RI dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta.

Baca juga: 31 Hari Jelang Pilpres, Hasto Minta Kader PDIP Yogya Masif Sosialisasikan Program Ganjar-Mahfud

"Maka pesan ibu Megawati setelah kita berhasil meluruskan sejarah terkait dengan Serangan Umum 1 Maret, dimana yang memiliki peran sangat penting bukanlah Pak Harto sebagaiman sejarah yang dibuat pada masa Orde Baru, tetapi ternyata desainer dari perjuangan Serang Umum 1 Maret itu adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang menjadi menteri pertahanan," kata Hasto.

Maka dari itu, Hasto mengungkapkan koneksitas historisnya terlihat, sehingga Serangan Umum 1 Maret tersebut ditetapkan sebagai Hari Kedaulatan Negara. 

Dimana yang berperan dalam pelurusan sejarah itu adalah Prof.Mahfud MD yang saat ini menjadi Calon Wakil Presiden berpasangan dengan Calon Presiden Ganjar Pranowo.

"Pak Ganjar dan Pak Mahfud dengan demikian memiliki peran yang penting dengan Jogja, karena itu Pilpres harus menang 70 persen untuk Paslon no 3," ungkap Hasto.

Baca juga: Ingin Stabilkan Harga Pasar, Ganjar Ungkit Kinerja saat Jabat Gubernur Jawa Tengah

Dengan demikian, Hasto menegaskan bahwa Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memiliki koneksitas historis yang sangat kuat. 

"Ganjar karena terkait dengan UU Keistimewaan, Prof Mahfud MD memiliki koneksitas historis terkait dengan Hari Kedaulatan Negara yang ditetapkan untuk menghormati Serangan Umum 1 Maret, karena itu lambang kedaulatan kita dalam menghadapi agresi militer dari kolonialisme Belanda," papar Hasto.

Politisi asal Yogyakarta ini pun mengingatkan kepada seluruh kader PDI Perjuangan, bahwa aspek historis ini harus memperkuat langkah pemenangan di Pileg dan Pilpres 2024.

"Aspek-aspek historis ini yang seharusnya menjadi pegangan bagi kita, bagi kader-kader banteng PDI Perjuangan untuk terus melakukan suatu perencanaan strategis dan gerakan turun ke bawah dalam memenangkan PDI Perjuangan dan Ganjar- Mahfud MD satu putaran pada 14 Februari yang akan datang," tandas Hasto.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan