Minggu, 7 September 2025

Maruarar Sirait Keluar dari PDIP

Maruarar Keluar PDIP: Disebut Bikin PDIP Lebih Solid, Jadi Vitamin Prabowo-Gibran jika Gabung TKN

Maruarar Sirait yang menyatakan mundur dari PDIP, Djarot sebut malah jadikan PDIP lebih solid dan diyakini bisa jadi kekuatan tambahan Prabowo-Gibran.

Penulis: Rifqah
Editor: Suci BangunDS
Tribunnews/Fersianus Waku
Polisi senior Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara menyatakan mundur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). - Maruarar Sirait yang menyatakan mundur dari PDIP, Djarot sebut malah jadikan PDIP lebih solid dan diyakini bisa jadi kekuatan tambahan Prabowo-Gibran. 

"Nah kalau Mas Ara bergeser ke 2 tentu ini akan menjadi vitamin, akan menjadi tambahan kekuatan dalam rangka pemenangan Pak Prabowo dan Mas Gibran," kata Herman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/1/2024).

Untuk hal ini, Herman memastikan, TKN terbuka jika Ara ingin bergabung dalam barisan pemenangan Prabowo-Gibran.

"Kami senang sekali. Bahkan ada beberapa kadernya di daerah lain pun yang berpindah yang tadinya mendukung paslon lain kemudian mendukung 02 tentu ini menjadi harapan kami," ujar Herman.

"Sebelumnya kan Mas Budiman Sudjatmiko juga, Mas Ara mundur. Itu adalah pilihan. Dan kalau nanti memang seperti Mas Budiman Sudjatmiko yang kemudian mendukung paslon 02, kami berterima kasih," tandasnya.

Alasan Maruarar Keluar Karena Ingin Ikut Jokowi

Mengenai alasan Ara keluar dari PDIP tersebut, diketahui ada kaitannya dengan Presiden Jokowi.

Pasalnya, Ara mengatakan, ia keluar dari PDIP karena ingin mengikuti langkah politik Presiden Jokowi.

"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi," kata Ara, Senin (15/1/2024).

Ia menyebut, saat ini angka kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi mencapai 75-80 persen.

"Karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia, kepercayaan publiknya, approval ratingnya 75-80 persen," ujar Ara.

Ara lantas mencontohkan, beberapa langkah Presiden Jokowi membasmi radikalisme hingga berjuang membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport.

"Beliau sudah memperjuangkan banyak hal. Bagaimana tegas menghadapi radikalisme, bagaimana membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport dan bagaimana juga membantu rakyat kecil dan juga memindahkan ibu kota adanya pemerataan," tuturnya.

"Jadi, saya memilih bersama dengan Bapak Jokowi dalam pilihan politik saya berikutnya ke depan. Mohon doa restunya," ungkap Ara menambahkan.

Meskipun memutuskan hengkang dari PDIP, Ara tetap mengimbau para kader PDIP untuk tetap loyal.

Ara lantas menyampaikan permohonan maafnya karena keluar dari PDIP.

"Saya mohon maaf, saya mengajarkan kalian untuk loyal tetap bersama PDIP, tetapi Izinkanlah dengan keterbatasan saya pamit," kata Ara, Senin (15/1/2024).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan