Pilpres 2024
Akun Instagram Pulih Pasca-Diretas, Mahfud Langsung Unggah Pengalaman Membongkar Kasus Ferdy Sambo
Ini unggahan pertama di akun Instagram Mahfud MD, setelah pulih dari peretasan oleh pihak yang tidak bertanggung-jawab, pada Selasa (16/1/2024).
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3, Mahfud MD menceritakan pengalamannya membongkar kasus Ferdy Sambo sang mantan jenderal, yang menjadi sorotan masyarakat, tahun lalu.
Hal itu, menjadi unggahan pertama di akun Instagram Mahfud MD, setelah pulih dari peretasan oleh pihak yang tidak bertanggung-jawab, pada Selasa (16/1/2024).
Dalam video singkat yang terdiri atas dua bagian itu, Mahfud menjelaskan tentang bagaimana sepak terjangnya membongkar kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, yang menjerat Ferdy Sambo.
Penjelasan itu disampaikan Mahfud menjawab pertanyaan salah seorang anak muda yang hadir pada acara "Tabrak Prof" di Medan, Sumatera Utara.
Acara "Tabrak Prof" membuka kesempatan kepada masyarakat untuk berkonsultasi hukum dengan Mahfud.
"Kami orang Medan, senang kali waktu Bapak membongkar kasus Sambo, karena waktu itu yang dibunuh adalah orang Medan, Brigadir Joshua. Kalau enggak ada Prof Mahfud, aku rasa publik akan menerima mentah-mentah begitu saja kasus itu," ujar seorang anak muda dalam acara "Tabrak Mahfud" di Medan.
Upaya Menutupi Kejahatan
Mahfud kemudian menjelaskan, kasus Sambo merupakan upaya orang menutupi kejahatan dan mau menghapus kejahatannya dengan mengorbankan orang lain.
Sambo yang membunuh Joshua, kemudian mendesak Eliezer untuk mengaku bahwa dialah yang menembak Joshua karena membela diri.
"Nah, semula kasus ini mau ditutupi begini, begitu Fredy Sambo menembak dia cari alibi dengan mendesak Eliezer untuk mengaku bahwa dia lah yang menembak Joshua. Nanti Eliezer akan dibebaskan karena Sambo sebagai Kadiv Propam yang memeriksa kasus tersebut," ujar Mahfud.
Saat itu, Mahfud sedang berada di Mekkah, Arab Saudi dan merasa tergelitik setelah membaca berita.
Dia menilai ada keanehan pada kasus tersebut, karena ada tembak-menembak antarpolisi, tapi kok adem-adem saja.
“Kenapa aneh, karena olah TKP tidak jelas, kejadian hari Sabtu tapi baru diumumkan dua hari kemudian. Lalu ada suara dari Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, yang berkometar harus diselidiki karena enggak masuk akal. Saya curiga ini bukan kasus biasa, lalu saya bicara dari Mekah saat ditelepon media, saya sampaikan harus diselidiki, kasus ini tidak masuk akal," kata Mahfud.
Sekembalinya dari Mekkah, Mahfud memanggil Kompolnas. Disampaikan bahwa bukan pembunuhan, namun kemudian ada pengakuan bahwa Sambo memanggil Kompolnas dan menangis karena merasa terhina. Joshua telah melecehkan istrinya. Padahal kenyataannya tidak seperti itu.
“Lalu Komarudin Simanjuntak datang kepada saya untuk meminta dukungan. Dan, kami menyuarakan, kemudian panggil lagi Kompolnas untuk mendesak kasus ini diselidiki sampai tuntas,” jelas Mahfud.
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.