Selasa, 9 September 2025

Pilpres 2024

PBNU Bakal Keluarkan SK Pengurus Nonaktif yang Terlibat Dukung-Mendukung di Pilpres 2024

 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bakal mengeluarkan Surat Keterangan (SK) dengan daftar rinci para pengurus yang terlibat dalam pemilu 2024.

Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (tengah kanan) merespon soal pernyataan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul yang meminta warga NU tak mendukung paslon yang dipilih oleh Abu Bakar Ba'asyir di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (18/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bakal mengeluarkan Surat Keterangan (SK) dengan daftar rinci para pengurus yang terlibat dalam pemilu 2024.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menerangkan dalam SK itu tertulis detail para pengurus yang nonaktif dan mengundurkan diri dari jabatannya karena terlibat dalam pemilu.

Ada beberapa puluh orang pengurus dari berbagai tingkatan mulai dari PBNU sampai ke ranting yang terlibat secara resmi atau menjadi calon.

"Mereka harus nonaktif atau mengundurkan diri dari jabatannya. Nanti akan ada SK PBNU khusus rinci mengenai hal itu,” kata Gus Yahya di konferensi pers di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Baca juga: PBNU Tak Beri Sanksi ke Gus Ipul Terkait Larangan Pilih Paslon yang Didukung Abu Bakar Baasyir

Ia menegaskan, secara kelembagaan NU tidak terlibat dalam kampanye atau dukung mendukung dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024

“Parameter NU jelas, NU secara lembaga (dan) secara keorganisasian tidak terlibat di dalam kampanye atau dukung mendukung soal pilpres,” ujar dia.

Meski demikian, pihaknya tidak berhak berlarang pribadi anggota untuk mendukung siapa pun.

Pihaknya tidak mempersoalkan anggota mau mendukung siapa.

"Silakan saja. Tetapi tidak melibatkan lembaga, tidak mengatasnamakan lembaga. Itu saja, dan tidak membawa bendera NU, tidak melakukannya di kantor NU, tidak boleh, pribadi tidak menghalangi,” tegasnya.

NU pun telah menetapkan bahwa pengurus di lingkungan PBNU yang terlibat secara resmi di tim kampanye pilpres 2024 harus nonaktif dari jabatannya sampai akhir proses pesta demokrasi ini.

“Sudah ada sejumlah personel PBNU yang nonaktif. Termasuk ketua badan-badan otonom di lingkungan NU, Muslimat, Ansor, Fatayat, IPNU, IPPNU apabila masuk secara resmi di dalam tim kampanye itu harus nonaktif dari jabatannya,” ujar Gus Yahya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan