Pilpres 2024
Viral Beras Berstiker Capres Cawapres, Ini Respons Gibran, Airlangga, TPN Ganjar, hingga Tim Anies
Viral gambar beras diduga dari Bulog berstiker calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran.
Penulis:
Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Viral gambar beras diduga dari Badan Urusan Logistik (Bulog) berstiker calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, menuai sejumlah respons.
Diketahui, postingan soal beras bergambar Prabowo-Gibran diunggah oleh akun media sosial X (Twitter) Jhon Sitorus @Midukj17 pada Rabu (23/1/2024).
Menanggapi hal tersebut, cawapres nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka, menyebut akan menindaklanjuti kabar itu.
Gibran menegaskan, dalam kampanye tidak ada bagi-bagi beras.
"Stiker Beras Bulog dengan stiker Prabowo-Gibran, di mana itu? Tempatnya di mana?"
"Saya urus, saya cari ya, kan gak boleh bagi beras, akan saya tindaklanjuti, saya kasih tau, nanti saya cari," kata Gibran setelah menghadiri konser rakyat PRABU di De Tjolomadoe, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (25/1/2024), dilansir TribunSolo.com.
Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, membantah ada pasangan calon capres-cawapres yang memakai bansos pemerintah untuk kampanye.
Ia mengatakan, semua bansos merupakan program pemerintah.
"Kalau bansos semuanya program pemerintah. Tidak ada program salah satu paslon pun yang menggunakan bansosnya pemerintah, tidak ada," kata Airlangga di Bekasi, Jawa Barat, Kamis.
Airlangga juga memastikan tim Prabowo-Gibran tidak menggunakan bansos sebagai alat kampanye.
Respons TPN Ganjar-Mahfud
Adanya dugaan beras Bulog disertai stiker capres-cawapres itu, juga direspons oleh Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.
Baca juga: Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran, Putra Sulung Jokowi: Dimana Itu?
Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, mengatakan pihaknya bakal mendalami dugaan politisasi beras Bulog untuk bantuan sosial (bansos) yang ditempeli stiker Prabowo-Gibran.
"Jadi apakah sudah dilaporkan ke Bawaslu, kami akan menelisik lebih dalam mengenai pembagian bansos dengan gambar paslon nomor 2 ini dan kami mencadangkan hak kami untuk buat laporan itu ke Bawaslu," kata Todung dalam konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, di Jakarta Pusat, pada Kamis.
"Jadi, kami membutuhkan beberapa waktu untuk melakukan penelisikan atau investigasi mengenai hal ini," lanjutnya.
Todung mengatakan, bansos seyogyanya memang program pemerintah yang anggarannya sudah diatur dalam APBN dan bansos menjadi program milik pemerintah.
Jadi, kata Todung, tidak menjadi milik salah satu paslon capres-cawapres.
Respons Timnas AMIN
Sementara itu, Timnas AMIN (Anies-Muhaimin) mendesak pihak Badan Pengawas Pemilu (Bawasl)u untuk menindak tegas beredarnya beras Bansos yang ditempeli stiker Prabowo-Gibran.
"Kami meminta kepada Bawaslu untuk melakukan penegakan hukum secara tegas karena Paslon 02 sudah melakukan pelanggaran berat," kata Jubir Timnas AMIN, Iwan Tarigan, kepada wartawan, Jumat (26/1/2024).
Iwan menegaskan, anggaran bansos bersumber dari APBN dan bukan dari pribadi atau kelompok tertentu.
Oleh sebab itu, kata Iwan, bila bansos digunakan sebagai alat untuk menjanjikan atau memberikan kepada peserta kampanye pemilu secara langsung atau tidak langsung, maka dapat dikualifikasi sebagai politik uang.
"Bansos digunakan dengan cara melawan hukum secara tidak sesuai mekanisme dan peruntukannya oleh pejabat negara untuk menguntungkan atau merugikan salah satu peserta pemilu maka berlaku Pasal 547 UU 7 tahun 2017 tentang Pemilu," jelasnya.

Timnas AMIN pun menilai, perlunya transparansi dan akuntabilitas program bansos.
"Kami meminta kepada pemerintah dan Bulog agar Bansos tidak digunakan sebagai alat untuk memenangkan paslon tertentu karena menurut undang-undang sudah termasuk korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan atau abouse of power dan hukumannya sangat berat," ucap Iwan.
Selain itu, Timnas AMIN meminta agar Bawaslu lebih intens melakukan pengawasan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Apalagi, menurut Iwan, setelah Jokowi menyatakan seorang presiden boleh berkampanye dan memihak di Pilpres 2024.
Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Bakal Dalami Dugaan Politisasi Beras Bulog
Diketahui, gambar kantong beras yang ditempeli stiker pasangan calon Prabowo-Gibran beredar di media sosial.
Postingan itu muncul di media sosial X pada Rabu (23/1/2024), setelah diunggah oleh akun X (Twitter) milik Jhon Sitorus @Midukj17.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Jumat (26/1/2027), postingan tersebut, telah dilihat lebih dari 2,6 juta tayangan.
Sebagain artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Geger Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran, Ini Respons Gibran : Saya Urus dan Tindaklanjuti dan judul Viral Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Airlangga Hartarto Buka Suara, serta tayang di WartaKotalive.com dengan judul Wapres Minta Bawaslu Usut Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran dan Acungan 2 Jari di Mobil Presiden
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Ibriza Fasti Ifhami, Chaerul Umam, TribunSolo.com/Mardon Widiyanto, Warta Kota)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.