Jumat, 5 September 2025

Pilpres 2024

Mahfud MD Kenang Pernah Diremehkan Rocky Gerung Tak Akan Lama Jabat Menko Polhukam

Mahfud mengatakan saat ia pertama kali ditunjuk sebagai Menko Polhukam oleh Presiden Joko Widodo, Rocky mengatakan Mahfud tak akan bisa bertahan lama.

Penulis: Gita Irawan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menkopolhukam Mahfud MD memberikan keterangan kepada wartawan di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (1/2/2024). Mahfud MD secara resmi menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menkopolhukam kepada Presiden Joko Widodo dikarenakan dirinya maju sebagai cawapres di Pilpres 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD mengenang pernah diremehkan oleh aktivis Rocky Gerung tidak akan lama menjabat sebagai Menko Polhukam.

Mahfud mengatakan saat ia pertama kali ditunjuk sebagai Menko Polhukam oleh Presiden Joko Widodo, Rocky mengatakan Mahfud tak akan bisa bertahan lama jabat Menko Polhukam karena terlalu blak blakan.

Namun, ia membuktikan bisa menjabat sejak Oktober 2019 sampai Februari 2024 atau hampor 4,5 tahun dan Rocky lupa dengan pernyataannya saat itu.

Hal tersebut disampaikannya saat konferensi pers usai menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Menko Polhukam kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta pada Kamis (1/2/2024).

"Jadi memang dulu kan waktu saya diangkat pertama itu, oleh Pak Rocky Gerung dibilang "Mahfud itu nggak akan bisa jadi Menko. Paling lama 8 bulan, saya jamin di-reshuffle. Kenapa? Karena Pak Mahfud itu terlalu blak-blakan, rahasia Istana akan terbuka semua," kata dia.

"Lewat 8 bulan, satu tahun lewat, 2 tahun lewat, 3 tahun lewat, 4 tahun lewat, Rocky lupa kalau dia pernah mengatakan itu. Tapi jejak digitalnya masih ada," sambung dia.

Mahfud mengatakan saat menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta pada Kamis (1/2/2024) sore tadi, presiden mengakui ia menjadi Menko Polhukam terlama di era pemerintahannya.

Ia pun mengatakan pilihannya mundur sebagai Menko Polhukam bukan karena direshuffle melainkan karena agenda politiknya yang menjadi kontestas dalam Pilpres 2024.

"Pak Tedjo (Tedjo Edhy Purdijatno) dulu cuma 10 bulan, dari Oktober sampai Agustus. Pak Luhut dari Agustus sampai Agustus (tahun) berikutnya, setahun lebih sedikit. Lalu Pak Wiranto 3,5 tahun. Nah saya 4,5 tahun lebih itu pun bukan karena reshuffle, saya minta berhenti karena ada agenda politik saya," kata Mahfud.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan