Senin, 8 September 2025

Pilpres 2024

Suasana Saat Mahfud MD Bertemu Jokowi di Istana, Ada Gurauan Hingga Sama-sama Tersenyum

Mahfud MD mengungkap suasana pertemuan dirinya dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan penuh kekeluargaan dan diselingi gurauan

Penulis: Adi Suhendi
KOMPAS.com/Kristianto Purnomo
Mahfud MD dan Presiden Jokowi. Mahfud MD mengungkap suasana pertemuan dirinya dengan Jokowi di Istana Kepresidenan, Kamis (1/2/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Wakil Presiden nomor urut 03 Mahfud MD mengungkap suasana pertemuan dirinya dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan, Kamis (1/2/2024) sore.

Mahfud MD mengatakan dirinya bertemu Presiden Jokowi ditemani Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.

Dalam pertemuan tersebut, Mahfud pun langsung menyerahkan surat pengunduran dirinya dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).

Mahfud MD mengaku dalam pertemuan tersebut berlangsung secara kekeluargaan.

Tak ada ketegangan antara dirinya dengan Jokowi.

Bahkan dalam pertemuan mereka pun sama-sama tersenyum.

Baca juga: Mahfud MD Kenang Pernah Diremehkan Rocky Gerung Tak Akan Lama Jabat Menko Polhukam

"Iya tadi dengan Pak Jokowi saya gurau-gurau saja, sangat cair dan penuh persaudaraan gitu, nggak ada ketegangan apapun, tadi nggak bicara soal sidang kabinet," kata Mahfud MD di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Ia mengaku dirinya dan Jokowi bicara dari hati ke hati

"Kita bicara dari hati ke hati dan penuh kekeluargaan dan sama-sama tersenyum. Tidak ada ketegangan, kita tersenyum gembira bercerita masa lalu ketika kita mulai bekerja," kata Mahfud.

Dalam pertemuan tersebut, justru Presiden menyebut bila Mahfud Mahfud MD merupakan Menkopolhukam terlama di pemerintahan Jokowi.

Baca juga: Mahfud MD Ungkap Alasan Baru Mundur Jadi Menkopolhukam Jelang Pemungutan Suara Pilpres 2024

"Presiden menyatakan pak Mahfud ini adalah Menkopolhukam terlama dalam sepanjang pemerintahan Pak Jokowi karena dulu Pak Tedjo (Tedjo Edhy Purdjiatno) tidak sampai setahun, Pak Luhut setahun 4 bulan, lalu Pak Wiranto 3 tahun setengah lewat 2 bulan, saya hampir 4 tahun setengah," kata Mahfud.

Dalam perbincangan dengan Jokowi, Mahfud pun mengutarakan niatnya mundur dari kabinet Jokowi.

Alasannya karena dirinya kini menjadi Cawapres dari Ganjar Pranowo.

"Memang harus fokus ke tugas lain sehingga saya mohon berhenti. Itu saja," ujar dia.

Meski begitu, Jokowi tak memberikan pesan khusus kepada Mahfud MD terkait Pilpres 2024 ini.

Jokowi, kata Mahfud, tidak berkomentar apa-apa terkait politik saat ini.

"Enggak ada, itu kan pesannya sudah umum, sudah ada di konstitusi ada di undang-undang, enggak ada pesan lain," ucapnya.

Mahfud Ucapkan Terima Kasih dan Mohon Maaf ke Jokowi

Mahfud MD pun mengungkap isi surat yang dibuatnya kepada Presiden Jokowi.

Ada tiga poin dalam surat yang diberikan Mahfud MD kepada Jokowi.

Pertama, Mahfud MD menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah mengangkatnya menjadi Menkopolhukam pada 23 Oktober 2019.

"Saya menyampaikan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia bapak Joko Widodo yang pada 23 Oktober 2019 mengangkat saya sebagai Menkopolhukam dan menyerahkan SK pengangkatannya dengan penuh penghormatan kepada saya dan penghormatan saya kepada beliau pada saat ini sehingga saya secara resmi dan dengan penuh hormat juga hari ini menyatakan minta atau memohon berhenti dengan sebuah surat itu," kata Mahfud.

Kedua, Mahfud MD mengajukan permintaan pengunduran diri sebagai Menkopolhukam.

Ketiga, Mahfud MD mengucapkan permohonan maaf kepada Jokowi apabila sepanjang menjabat Menkopolhukam ada masalah-masalah yang kurang dilaksanakan dengan baik.

Sebut Kabinet Tetap Solid

Mahfud MD pun meyakini Kabinet Indonesia Maju (KIM) tetap solid setelah dirinya mundur sebagai Menkopolhukam.

"Ya tentulah, itu kan pemerintah pasti bisa menghandle itu, soliditas kabinet," ucap Mahfud.

Mahfud MD pun mengatakan tidak memiliki pesan khusus bagi pejabat penggantinya kelak.

Mahfud juga menyerahkan hal tersebut kepada presiden.

Mahfud pun mengungkapkan pengalamannya yang langsung diberi arahan oleh presiden selama menjabat sebagai menteri ad interim di beberapa kementerian.

"Silakan saja setiap menteri itu menurut saya nanti akan dibekali sendiri oleh presiden. Karena waktu saya dulu jadi Menko juga dibekali. Ketika saya menjadi Plt Menpan RB selama 2 bulan juga dibekali, ketika jadi Plt Mekomimfo saya juga dibekali," kata Mahfud.

Namun, Mahfud mengatakan akan dengan senang hati menjawab apabila pejabat penggantinya bertanya kepadanya terkait tugas-tugas di Kemenkopolhukam.

"Biar presiden yang membekali itu semua, kecuali nanti menteri barunya tanya kepada saya, saya tentu akan terbuka dengan senang hati," kata Mahfud.

Sola penggantinya, Mahfud mengatakan hal tersebut sepenuhnya hak prerogatif presiden.

"Kalau siapa-siapa nama yang cocok untuk menggantikan itu, sama sekali saya hindari untuk bicara itu karena itu sepenuhnya hak prerogatif presiden," kata dia.

Menurut Mahfud, hak prerogatif tersebut menyangkut profesionalisme dan konstelasi politik yang diinginkan presiden juga.

Untuk itu, ia menegaskan tidak akan ikut campur soal hal tersebut.

"Jadi saya tidak akan ikut campur. Besok pun ditanya seumpama, saya bilang tidak tidak tahu siapa yang cocok," kata Mahfud.

(tribunnews.com/ gita/ reza)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan