Pilpres 2024
Prabowo Kembali Setuju dengan Pendapat Anies dan Ganjar soal Pekerja Migran: Peran Aktivis Penting
Prabowo Subianto kembali menyatakan setuju pendapat Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan soal kesejahteraan pekerja migran Indonesia, Minggu (4/2/2024).
Penulis:
Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto, kembali menyatakan setuju dengan pendapat Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Dalam segmen ketiga debat, Prabowo kembali sepakat dengan capres nomor urut ketiga dan dua, yakni soal kesejahteraan pekerja migran Indonesia.
Prabowo setuju dalam mengatasi permasalahan pekerja migran Indonesia diperlukan keterlibatan peran para aktivis.
Hal itu, senada dengan pernyataan Anies sebelumnya dalam menanggapi gagasan yang disampaikan Ganjar Pranowo.
"Saya kok ya harus mengakui bahwa saya banyak sependapat dengan dua (capres). Semua benar, ada berapa kedutaan kita di beberapa negara kewalahan masalahnya terlalu banyak."
"Jadi benar yang disampaikan Pak Anies, aktivis ini sangat membantu, sangat membantu untuk mengikuti dan membantu pekerja migran kita," ungkap Prabowo di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024) dalam tayangan di kanal YouTube KPU RI.
Lantas, Prabowo menceritakan pengalamannya ketika mendapatkan informasi tentang seorang pekerja di Malaysia yang akan dihukum.
"Saya pernah pengalaman, diberi tahu seorang aktivis perempuan tentang seorang pekerja perempuan di Malaysia yang dua minggu lagi akan digantung. Kalau tidak ada berita dari aktivias, kita tidak bisa bantu," katanya.
Prabowo pun menyebut, peran aktivis sangat penting di bidang pembelaan hak-hak pekerja di luar negeri.
"Mereka adalah pahlawan-pahlawan," terangnya.
Baca juga: Anies: Bansos Diberikan untuk Kepentingan Rakyat, Bukan Pemberinya
Sebelumnya, capres nomor urut satu, Anies Baswedan, menyatakan pentingnya peran aktivis dalam menangani permasalahan pekerja migran di Indonesia.
"Saya berjumpa dengan para pekerja migran di Malaysia, ngobrol dengan mereka permasalahannya, datang di desa di Wonosobo, apa yang saya temukan? Memiliki kewenangan di pemerintahan tidak berarti memiliki pengetahuan tentang permasalahan. Pengetahuan siapa yang tahu? Yang tahu justru aktivis."
"Jadi, harus dilibatkan para aktivis, mereka yang mengetahui lubang-lubang masalah dalam melindungi pekerja migran," jelas Anies.
Ia menekankan, para aktivis harus dilibatkan dan berkolaborasi dengan negara.
"Kita memang betul melindungi sejak pra keberangkatan sampai mereka di sana, tapi di tengah itu banyak lika-liku ketika kita berada di birokrasi banyak yang tidak diketahui, lalu itu kami melihat libatkan mereka lalu negara kolaborasi," kata Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Anies pun menyebut, jika negara memiliki kewenangan maka para aktivis memiliki pengetahuan untuk melindungi pekerja migran.
"Kewenangan dimiliki negara, pengetahuan para aktivisi itu kita eksekusi untuk melindungi dan memastikan mereka bisa hidup bekerja dengan tentang di sana," ungkapnya.
Ganjar soal Kesejahteraan Pekerja Migran
Dalam kesempatan yang sama, calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo membeberkan strateginya dalam menjamin kesejahteraan pekerja migran Indonesia.
Ganjar menyatakan, bahwa negara harus hadir dalam memberikan keselamatan dan kesejahteraan pekerja migran.
"Negara harus hadir dengan segala perangkatnya, ada duta besar, kementerian ketenagakerjaan, pemerintah daerah," katanya di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (4/2/2024) dalam tayangan YouTube KPU RI.
Lantas, Ganjar pun menceritakan pengalamannya berkomunikasi dengan pekerja migran di Hongkong.
Pekerja tersebut, menanyakan terkait perlindungan bagi mereka.
Baca juga: Ganjar Tegaskan Pentingnya Program Promotif dan Preventif: Kalau Tidak akan Kobol-kobol
"Kami cerita pengalaman, karena kemarin kami komunikasi dengan pekerja migran di hongkong, kita live bersama dan mereka mununtut yang ada dipertayaan kami: apa perlindungan kepada kami?" cerita Ganjar.
"Inilah nomor telepon, ceritakan kalau ada masalah, kalau tidak, maka kita akan tarik agar kita bisa mengintervensi, kenapa penting? masalah mereka yang mereka hadapi, satu ketika mereka berangkat, legalitasnya harus beres, skillnya apa, apa yang ada dalam kontrak kerja, kita pastikan semuanya. kementerian yang ada itulah kontrol dilakukan," lanjut mantan Gubernur Jateng itu.
Ganjar pun menyatakan pentingnya tempat untuk melaporkan permasalahan dari para migran.
"Kenapa harus ada? tempat melapor duta besar yag aktif agar bisa melindungi segenap bangsa. Dari sinilah pengalaman kami, kami pernah membebaskan pekerja yang bermasalah, seperti kamboja, migran yang ada di arab, yang terindikasi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO)," jelasnya.
Untuk itu, lanjut Ganjar, tindakan tegas adalah pemimpin tertinggi.
"Ketika jadi gubernur, maka yang saya telpon menlu, duta besar, bagaimana bisa beraksi," ucapnya.
Diketahui, debat capres-cawapres kelima Pilpres 2024 digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada Minggu (4/2/2024) dimulai pukul 19.00 WIB.
Debat pamungkas Pilpres 2024 malam ini, diikuti oleh Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Kali ini, calon presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto mendapatkan kesempatan pertama untuk memaparkan visi misi.
Dilanjutkan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan capres nomor urut satu Anies Baswedan.
Para capres akan membahas tema Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.
Adapun moderator yang memimpin jalannya debat, yakni Andromeda Mercury dan Dwi Anggia, presenter dari tvOne.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Hasiolan Eko P Gultom)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.