Kamis, 4 September 2025

Pilpres 2024

Ahok Dinilai Jadi 'Amunisi' Ganjar-Mahfud Untuk Serang Prabowo-Gibran

Kendati Ahok menjadi penyerang untuk PDIP, Ujang melihat pernyataan-pernyataan tersebut tidak akan menggerus elektabilitas Prabowo-Gibran.

Facebook @Prabowo Subianto/Instagram @ganjar_pranowo
(Atas) Prabowo Subianto bergandengan tangan dengan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat Pilkada DKI Jakarta 2012 - (Bawah) Ahok bersama calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin menilai munculnya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di pungujung kampanye Pemilu 2024 merupakan ‘amunisi' dari PDI Perjuangan (PDIP) untuk menyerang capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Diketahui, Ahok sejak mundur dari Komisaris Utama PT Pertamina langsung turun mengkampanyekan pasangan calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024.

Belum lama gabung dukung Ganjar-Mahfud, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengeluarkan beberapa pernyataan kontroversial di antaranya menyebut Gibran tak bisa bekerja.

"Kelihatannya (memang, red) menjadi salah satu amunisi ya dari PDIP, dari Ganjar-Mahfud untuk menyerang Prabowo-Gibran," kata Ujang kepada wartawan, Jumat (9/2/2024).

Ujang pun mengatakan Ahok merupakan kader PDIP yang siap memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.

“Saya lihat dia ada di PDIP, karena dia kader PDIP. Dan suka tidak suka, senang tidak senang harus mendukung Ganjar-Mahfud kan di situ,” ucapnya.

Kendati Ahok menjadi penyerang untuk PDIP, Ujang melihat pernyataan-pernyataan tersebut tidak akan menggerus elektabilitas Prabowo-Gibran.

“Jadi, kayanya dari senjata menjadi amunisi Ganjar-Mahfud untuk menyerang Prabowo-Gibran terus menyerang Jokowi,” ujar Ujang.

“Jadi, kembali kepada serangan Ahok apakah nanti akan berpindah pemilih suara dari Prabowo ke Ganjar? Enggak. Karena saat ini, masyarakat sudah memiliki pilihan masing-masing termasuk pilihan memilih Prabowo-Gibran,” sambungnya.

Baca juga: Tak Percaya Hasil Survei Pilpres 2024, Timnas AMIN Sebut Abal-abal, TPN Ganjar-Mahfud Bilang Meleset

Diberitakan sebelumnya, Ahok menyeret Presiden RI, Jokowi dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang dianggap tidak bisa kerja dalam video yang beredar di media sosial. 

Saat itu, Ahok terlihat dalam suatu forum berbincang dengan masyarakat.

Ahok saat itu bertanya tentang kinerja Gibran selama dua tahun menjadi Wali Kota Solo. Dia pun khawatir penunjukkan Gibran sebagai cawapres.

"Kita khawatir kalau tiba-tiba Gibran yang naik. Kalau cuma 2 tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan. Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama jadi Wali Kota?" tanya Ahok.

Mantan Gubernur DKI itu juga bertanya tentang apakah selama ini Jokowi bisa kerja atau tidak. Dia pun mengetahui betul kinerja mantan koleganya tersebut.

"Terus ibu pikir Pak Jokowi juga bisa kerja? Saya lebih tahu dan sebenarnya saya nggak enak bilang depan umum," kata Ahok.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan