Selasa, 9 September 2025

Pilpres 2024

Beda Nasib AHY dengan Muhaimin Iskandar, Kisah Dua Ketua Umum Parpol Korban Ditelikung dan Ditinggal

Perjalanan politik berliku Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar di Pemilu 2024.

Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (kiri) dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin melakukan salam komando usai pertemuan di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/5/2023) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bongkar pasang capres dan cawapres peserta Pilpres 2024, mengubah peta koalisi persaingan.

Meskipun calon kuat presiden dan wakil presiden hasil Pemilu 2024 sudah bisa diketahui, ada cerita menarik pasang-surut suasana politik sepanjang proses tersebut.

Jauh sebelum Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berpasangan jadi cawapres Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sudah sangat dekat dengan Anies.

Saat itu Cak Imin masih ada di koalisi pendukung Prabowo Subianto.

Ada Golkar dan PAN, bersama PKB yang mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

Namun tiba-tiba nama koalisi pendukung Prabowo diubah.

Cak Imin mengaku sudah memiliki firasat bahwa Ketua Umum Partai Gerindra itu tidak akan menunjuknya sebagai cawapres.

Adapun yang mengusulkan Prabowo maju Pilpres di awal adalah Cak Imin bersama PKB.

Koalisi yang mulanya dinamakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), berubah setelah Golkar dan PAN bergabung menjadi Koalisi Indonesia Maju.

"Di tempat itu tiba-tiba koalisi KKIR tiba-tiba berganti nama tanpa ngajak bicara PKB secara detail menjadi Koalisi Indonesia Maju. Nah konco-konco sing rakornas niki kerungu lalu, 'loh Ini berarti Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya dinyatakan selesai'. Dinyatakan berganti menjadi koalisi baru," ujar Cak Imin di Pondok Pesantren Al Aqobah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Minggu (10/9/2023).

"Di situ kesimpulannya bahwa akhirnya koalisi khusus bersama Prabowo-Muhaimin bisa dikatakan berakhir," sambungnya.

Usai pergantian nama koalisi tersebut, Cak Imin bertemu dengan seorang ketua umum parpol.

Dia tidak menyebut siapa sosok ketum parpol itu.

Ketika bertemu, Cak Imin menyampaikan dirinya sudah memiliki firasat bahwa dirinya tidak akan ditunjuk Prabowo menjadi cawapres.

Baca juga: AHY Hanya Tersenyum Ditanya Moeldoko

"Bahkan saya feeling saja ketemu salah satu ketua umum yang ada. Saya bilang, 'ini kayaknya, tanda-tandanya yang akan dijadikan Wapres Pak Prabowo ini bukan Ketua Umum PKB ini, enggak jelas posisinya'," jelas Cak Imin.

Pelukan 'jangan sampai Cak Imin Lepas'

Pimpinan partai politik pendukung bakal calon presiden Prabowo Subianto kompak hadir dalam rangkaian HUT ke-25 Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (28/8/2023).

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengaku tak ingin melepas lagi Cak Imin.

Menteri Perdagangan itu menjelaskan, pelukan erat untuk Cak Imin tak hanya diberikan olehnya.

Tapi juga Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat memeluk Cak Imin, Zulkifli Hasan dan Airlangga Hartarto di acara rangkaian HUT ke-25 Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (28/8/2023).
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat memeluk Cak Imin, Zulkifli Hasan dan Airlangga Hartarto di acara rangkaian HUT ke-25 Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (28/8/2023). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Diungkapkan Zulkifli, hal itu dilakukan agar Cak Imin tak pergi ke mana-mana lagi, yang dalam hal ini terkait koalisi partai mereka jelang Pilpres 2024.

"Tadi saya lihat Pak Prabowo, saya juga, Pak Airlangga juga, peluk Cak Imin erat banget. Maksudnya jangan sampai lepas lagi. Enggak boleh," kata Zulkifli, dalam sambutannya, Senin.

Mempertegas hal tersebut, Zulkifli Hasan mengatakan, ia, Airlangga dan Prabowo memiliki ukuran tubuh gemuk.

Oleh karena itu, lanjutnya, Cak Imin tentu tak akan lepas berada dalam pelukan ketiga pimpinan parpol yang berkoalisi itu.

"Masa kita bertiga Pak yang ngawal. Yang ngawal pak Airlangga, Pak Prabowo, saya, yang ngawal gemuk-gemuk. Megang Cak Imin dan Om Yusril, enggak akan lepas lagi. Insya Allah," ucapnya.

Beberapa hari sebelum pengakuan Cak Imin, Sabtu (2/9/2023), Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar resmi mendeklarasikan diri sebagai bakal calon presiden (capres) dan bakal calon wakil presiden (cawapres) Pemilu 2024.

Deklarasi digelar di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur.

Selain Anies dan Muhaimin, deklarasi tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Hadir jajaran elite Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), serta kader dan simpatisan kedua partai.

Deklarasi pencalonan Anies dan Muhaimin diumumkan oleh Surya Paloh di hadapan para tamu undangan.

“Saya mengucapkan selamat kepada pasangan kita, Bung Anies Baswedan sebagai calon presiden, kepada Bung Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden,” kata Surya Paloh diiringi tepuk tangan hadirin.

Anies yang digadang-gadang bakal berpasangan dengan AHY berujung 'dikawinkan' dengan Cak Imin.

Namun, bak petir di siang bolong, Anies justru bermanuver, menggandeng Cak Imin.

Alhasil, Partai Demokrat resmi mencabut dukungan terhadap Anies karena berkoalisi dengan PKB.

Hal ini karena Anies dicap sebagai pengkhianat.

Anies dianggap telah berbohong terhadap Partai Demokrat sebagai partai pengusung soal pilihan cawapresnya.

Menurut AHY banyak kader Partai Demokrat yang kecewa dan sakit hati atas keputusan sepihak itu.

AHY mengatakan hal ini pantas karena Partai Demokrat sudah berjuang sejak awal membela Anies.

AHY pun menyebut perjuangan Partai Demokrat telah dilukai.

"(Kader Demokrat) marah dan kecewa bukan karena Ketumnya tidak menjadi cawapres tetapi karena perjuangan Partai Demokrat telah dilukai oleh mereka yang tidak jujur serta telah melanggar komitmen dan persahabatan. Bagi kami (di) Demokrat ini sesuatu yang fundamental," kata AHY saat memberikan keterangan pers, Senin (4/9/2024).

Dirinya menjelaskan sejak awal koalisi dibangun, ketiga partai pengusung Anies yaitu Partai Demokrat, Nasdem, dan PKS sudah sepakat untuk meneken kerja sama politik.

Namun hal itu nyatanya tidak dipatuhi yang membuat Demokrat kecewa.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, pihaknya menghormati keputusan Cak Imin menerima pinangan Anies Baswedan

Kendati demikian, Muzani menyebut sikap politik PKB ini pada akhirnya akan berujung pada titik temu yang sama.

Baca juga: Pengamat: Masuknya AHY ke Kabinet Perjelas Jokowi Kini Independen dan Tak Lagi Dibayangi Megawati

"Tentu kami menghormati, ini bukan perpisahan, apalagi perpecahan, insyaallah kita akan bertemu pada titik yang sama," kata Muzani, dikutip dari tayangan Kompas TV (4/9/2023).

"Itu seperti ditinggal pacar, tiba-tiba meninggalkan. Tapi sudah, itu pilihannya," sambungnya.

Kini AHY dan Cak Imin sudah mengarungi jalannya masing-masing.

Demokrat masuk Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Sementara Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar ada di posisi nomor dua hasil hitung sementara yang dilakukan KPU hingga hari Kamis (22/2/2024).

AHY dilantik jadi Menteri ATR/BPN

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle kabinet, Rabu (21/2/2024).

Agus Harimurti Yudhoyono dilantik menjadi Menteri ATR/Kepala BPN menggantikan Hadi Tjahjanto.

Hadi sendiri dikabarkan akan dilantik menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), mengisi posisi yang ditinggalkan Mahfud MD.

Saat dikonfirmasi wartawan, Cak Imin mengaku belum mendengar.

Profil Agus Harimurti Yudhoyono(AHY) resmi dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Rabu (21/2/2024) di Istana Negara, Jakarta.
Profil Agus Harimurti Yudhoyono(AHY) resmi dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Rabu (21/2/2024) di Istana Negara, Jakarta. (Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden)

"(AHY) ATR? belum dengar saya. (Hadi Menko Polhukam), oh di-switch, saya belum tahu," kata Cak Imin saat ditemui di Posko THN AMIN di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).

Ketua Umum PKB tersebut saat ini sedang berjuang bersama Anies menunggu penetapan resmi hasil Pemilu 2024 oleh KPU RI.

Celetukan Cak Imin ke AHY: jangan lupa saya mas

Saat Cak Imin bersilaturahmi dengan AHY di Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/5/2023), dirinya sempat berucap kepada putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono itu.

"Sehingga nanti kalau Mas AHY menang misalnya, saya akan teriak dari jauh, 'Jangan lupa saya, Mas.' Tapi kalau saya menang, pasti saya tidak akan lupa Mas AHY. Jadi itulah demokrasi yang saling berbagi,” kata Cak Imin usai pertemuan dengan AHY di Cikeas.

Menurut Muhaimin, upaya mengingat jasa pihak-pihak meski berhadapan dalam Pilpres adalah wujud indahnya berdemokrasi, yakni saling berbagi ketika pesta demokrasi sudah selesai. 

Muhaimin mengatakan, perbedaan dalam berpolitik yang ditunjukkan dengan keberadaan berbagai koalisi yang bersaing memperebutkan takhta kepemimpinan nasional merupakan bagian dari upaya mengokohkan dan menguatkan demokrasi di Indonesia.

"Sehingga dibutuhkan semangat saling menghormati, menghargai perbedaan, menjunjung tinggi kekeluargaan, dan persamaan di antara kita,” ujar Cak Imin.

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/5/2023) malam. Pertemuan tersebut untuk menjaga silaturahmi antar kedua partai dan membahas isu-isu kebangsaan yang berkembang saat ini. TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (3/5/2023) malam. Pertemuan tersebut untuk menjaga silaturahmi antar kedua partai dan membahas isu-isu kebangsaan yang berkembang saat ini. TRIBUNNEWS/JEPRIMA (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

Cak Imin mengatakan, komunikasi antara PKB dan Demokrat harus terus dibangun untuk mengokohkan solidaritas dan silaturahmi.

Cak Imin juga bernostalgia karena pernah menjabat sebagai menteri di era kepemimpinan SBY.

"Sehingga diskusi kita berkembang menyangkut berbagai tantangan pembangunan, termasuk persiapan masing-masing partai yang kita lakukan menghadapi Pemilu 2024,” ucap Muhaimin.

Muhaimin berharap, PKB dan Demokrat memiliki harapan yang sama, yakni Pemilu dan Pilpres 2024 dapat berjalan dengan lancar, demokratis, dan tanpa kecurangan. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan