Pilpres 2024
5 Fakta Baru Dugaan Gratifikasi Rp 100 M Ganjar Pranowo: PDIP Respons Santai, Gerindra Ikut Bela
Berikut lima fakta dugaan gratifikasi senilai Rp 100 miliar yang menyeret Ganjar Pranowo.
Penulis:
Jayanti TriUtami
Editor:
Garudea Prabawati
"Siasat seperti ini ini masuk kategori ecek-ecek."
Tak hanya itu, Hendrawan turut melayangkan sindiran untuk pelapor yang juga merupakan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Ia menyebut sang pelapor hanyalah politisi yang bermodal naluri, bukan nurani.
Senada dengan Hendrawan, politisi PDIP Arteria Dahlan juga menanggapi santai laporan IPW tersebut.
Arteria bahkan mempersilakan IPW melanjutkan laporan terhadap Ganjar, asalkan dengan bukti-bukti yang jelas.
"Kita terbiasa kok ngadepin yang kaya gini, silakan saja kalau memang bisa dibuktikan," ujarnya.
3. PPP Duga Ada Politisasi
Di sisi lain, PPP menduga adanya unsur politik di balik laporan IPW ke KPK.
Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi atau Awiek pun menyoroti laporan yang diajukan tak lama setelah Pemilu 2024 berlangsung.
"Tetapi karena momentumnya masih deket-deket Pemilu. Itu kan orang akan mengait-ngaitkan bahwa ini seolah-olah politisasi," ujarnya, ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
Kendati demikian, Awiek meyakini KPK akan bertindak profesional menangani laporan tersebut.
Baca juga: Ganjar Pranowo Dilaporkan Terima Gratifikasi Rp100 Miliar, KPK: Kami Tak Lihat Unsur Politik
4. Kecurigaan TPN Ganjar-Mahfud
Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis mengungkapkan kecurigaan terkait laporan IPW ke KPK.
Todung curiga laporan terhadap Ganjar merupakan bagian dari politisasi.
"Boleh saja orang curiga bahwa ini ada politisasi di dalam kasus Ganjar yang dilaporkan ke KPK. Dasar kecurigaan itu bisa dipahami," kata Todung di Media Center TPN, Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.