Pilpres 2024
Beda Jawaban dengan Grace Natalie, Pelapor Ganjar ke KPK Bantah Dirinya Kader PSI
Sugeng laporkan Ganjar ke KPK dengan kapasitasnya sebagai Ketua IPW bukan sebagai politisi PSI, ia juga bukan kader PSI meski jadi Ketua DPP PSI Bogor
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Beda jawaban antara Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie dan pelapor dugaan gratifikasi calon presiden (capres) nomor 03 Ganjar Pranowo, Sugeng Teguh Santoso.
Diketahui Sugeng melaporkan Ganjar ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan kapasitasnya sebagai Ketua Indonesia Police Watch (IPW).
Namun belakangan terungkap Sugeng juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI Kota Bogor.
Sugeng bahkan tercatat sebagai calon legislatif (caleg) PSI pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
Hal itu diungkapkan Grace di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta, Kamis (7/3/2024).
“Beliau itu ketua (DPD PSI Bogor) dan juga caleg. (Berarti) kader,” kata Grace dikutip dari WartaKotaLive.com.
Meski demikian, Grace memastikan langkah Sugeng melaporkan Ganjar, bukan atas arahan PSI.
Grace juga menyebut selama ini Sugeng tidak pernah berkoordinasi dengan PSI apalagi terkait dengan urusannya di IPW.
“Tidak ada perintah partai, dari sebelum Bro Sugeng ini bergabung, itu juga beliau ini adalah pejuang anti korupsi dan sudah banyak yang beliau laporkan ketika ada indikasi-indikasi korupsi."
“Jadi tidak ada instruksi partai, kami pun tahunya dari media bahwa ada gugatan terkait dengan gratifikasi dan kebetulan saja saya pikir, orangnya adalah Pak Ganjar,” ujar Grace.
Jawaban Sugeng Berbeda
Pernyataan Grace ini bertolak belakang dengan jawaban Sugeng.
Sebelumnya, Sugeng membantah dirinya adalah kader PSI.
Oleh karena itu, pelaporan dugaan gratifikasi Ganjar ke KPK itu tidak bermuatan politis.
"Saya jelaskan saya itu Ketua Dewan Pimpinan Daerah PSI Kota Bogor."
"Apakah saya kader PSI? bukan. Saya bukan kader PSI, karena saya tidak pernah jadi kader PSI," kata Sugeng, Rabu (6/3/2024).
Sugeng menegaskan dirinya seorang politisi yang berjiwa independen.
"Ini harus saya klarifikasi semuanya ya, jadi saya ini seorang politisi yang berjiwa independen."
"Saya tidak akan tunduk pada sikap-sikap partai yang tidak seturut dengan nilai-nilai ideologis yang diperjuangkan, tapi saya akan nurut, ketika nilai-nilai ideologis itu diwujudkan," ujar Sugeng.
Ia menjelaskan, saat dirinya bergabung ke PSI, partai berlambang mawar putih tersebut masih partai kecil.
"Jadi ketika saya ditunjuk sebagai Ketua PSI Bogor, saya melihat PSI sebagai partai yang masih kecil waktu itu, memiliki kesamaan platform di dalam hal ideologi yakni dalam soal toleransi, kesetaraan, pluralisme dan anti korupsi," kata Sugeng.
Baca juga: Hasto Sebut Pelaporan Ganjar ke KPK Bentuk Intimidasi, Kepala Daerah PDIP juga Diklaim Kena Tekan
Karena kesamaan platform itu, Sugeng pun dianggap cocok menjadi Ketua DPD PSI Kota Bogor.
"Saya terima (sebagai Ketua DPD PSI Kota Bogor), tapi sebagai kader tidak," ujar Sugeng.
Sugeng juga menegaskan bahwa IPW bukan subordinasi dari PSI.
"Kalau dikader kan, saya harus (menjadi) anak ideologis. Saya gak pernah dikader oleh PSI. Bahkan kalau saya mau bilang, ketika PSI dibentuk, para pimpinan PSI itu mungkin mereka masih remaja. Saya sudah berjibaku di bawah, membela tiga isu itu ya."
"Jadi ini ya, bahkan kalau sekarang PSI Ketuanya Bro Kaesang, saya bisa kader dia, untuk bisa saya latih bagaimana sesungguhnya membela rakyat," ujar Sugeng.
Sugeng juga mengklaim bahwa dirinya terpilih menjadi anggota DPRD Kota Bogor dari PSI dalam pemilu kali ini.
"Saya terpilih sebagai anggota PSI yang mendapatkan kursi loh ya. Saya terpilih, jadi saya punya jabatan baru nanti sebagai anggota dewan," ujar Sugeng.
Terkait dengan pelaporan dugaan gratifikasi ganjar ke KPK, Sugeng mengaku sudah merencanakan hal ini bahkan sejak sebelum pencoblosan Pilpres 2024 digelar.
Dalam pengakuannya, Sugeng menyebut telah merencanakan sejak 10 bulan lalu.
Namun, Sugeng mengurungkan niat untuk melaporkan lebih dini lantaran kala itu Ganjar masih dalam proses pendaftaran sebagai capres dalam Pilpres 2024.
"IPW mendapat laporan pengaduan masyarakat itu tidak salah 10 bulan yang lalu."
"Tapi kan saya menahan diri, karena waktu itu sedang mau ada proses pencapresan (Ganjar)," kata Sugeng, Rabu (6/3/2024).
Ia pun mengaku siap menerima segala risiko pelaporan ini.
Termasuk jika dirinya dituntut balik jika Ganjar tidak terbukti melakukan gratifikasi.
"Saya melapor juga bukan tanpa risiko. Apabila laporan itu tidak kena, saya bisa dituntut balik, dan saya harus siap menghadapi itu," ujar Ganjar.
Sebagian artikel telah tayang di WartaKotaLive dengan judul Pantes Ketua IPW Galak pada Ganjar, Grace Natalie: Beliau itu Ketua dan Caleg PSI
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Yohanes Liestyo Poerwoto)(WartaKotalive.com/Valentino Verry)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.