Senin, 29 September 2025

Pilgub DKI Jakarta

Dulu Sekutu di Pilpres, Anies Baswedan dan PKS Akan Saling Berhadapan pada Pilgub Jakarta 2024?

Di sisi lain, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berencana memajukan kader sendiri. Akankah Anies dan PKS bakal saling berhadapan di Pilgub Jakarta?

Istimewa
Anies Baswedan. Ia berpeluang akan berhadapan dengan calon dari PKS di Pilgub Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah kalah di Pilpres 2024, Anies Baswedan mulai memikirkan secara serius rencana maju kembali di Pilgub Jakarta.

Di sisi lain, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berencana memajukan kader sendiri. Akankah Anies dan PKS bakal saling berhadapan di Pilgub Jakarta?

Beberapa bulan jelang pelaksanaan Pilkada Jakarta, sejumlah pihak yang akan bertarung mulai memanaskan mesin politik mereka.

Anies Baswedan, misalnya, yang mengatakan akan rehat sejenak usai kalah pilpres, kini mulai mempertimbangkan maju di pemilihan gubernur/

"Telah muncul sejumlah dukungan dari masyarakat maju Pilgub 2024. Saya terima kasih, itu sebuah kehormatan, sebuah penghargaan. Kami sedang memikirkan itu secara serius," kata Anies kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).

Ditanya perihal kemungkinan partai yang mendukungnya untuk maju dalam kontestasi Pilkada, Anies enggan menjawab. Dia hanya meminta awak media untuk menunggu prosesnya.

Kedekatan Anies dengan PKS di Pilpres membuat banyak pihak sempat meyakini Anies akan diusung partai tersebut.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyebut Anies Baswedan tengah berupaya merayu banyak partai untuk mendukungnya maju sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024.

"Mas Anies lagi coba ketuk pintu banyak partai, biar bisa dukung beliau," kata Mardani di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, hari ini.

Mardani mengakui komunikasi PKS dengan Anies terjalin sangat baik dan pihaknya terbuka apabila Anies ingin maju sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta mendatang.

Namun Mardani menyebut PKS akan memprioritaskan kadernya ketimbang Anies.

Bahkan, Mardani menyatakan menolak jika Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar menjadi calon wakil gubernur mendampingi Anies

"PKS enggak ada wakil itu. Ya enggak seru. Tolak, lah," tegasnya.

Anies sendiri--selain PKS--mengaku ditawari PKB dan Nasdem untuk maju di Pilgub Jakarta

Ia merasa terhormat dengan tawaran tersebut.

Sebagai informasi, tiga partai itu adalah partai yang juga mengusung Anies di Pilpres 2024.

Namun, PKB hingga kini "hanya" menyiapkan Ida Fauziyah untuk diusung menjadi bakal calon gubernur Daerah Khusus Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Hal ini disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda merespons kabar yang menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah berkomunikasi dengan PKB terkait rencana maju pada Pilkada Jakarta.

"Yang jelas sampai hari ini kita masih punya calon kandidat, yaitu Ida Fauziyah," kata Huda di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (21/5/2024).

Huda tidak memungkiri bahwa Anies sudah membangun komunikasi dengan PKB soal Pilkada Jakarta.

Namun, ia menyebutkan bahwa komunikasi itu baru tahap awal dan PKB belum memutuskan sosok yang akan diusung.

Jika akhirnya Anies diusung Nasdem, peluang untuk saling berhadapan dengan PKS di Pilgub Jakarta terbuka lebar.

Analisa pengamat

Pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menilai Anies Baswedan akan sulit mencari partai pengusung jika ingin maju sebagai calon gubernur Daerah Khusus Jakarta.

"Saya melihat tidak mudah Anies hari ini untuk bisa maju, karena kita tahu dulu partai-partai pendukung dan pengusung Anies itu sudah berpisah masing-masing," katanya kepada Kompas.com, Selasa (21/5/2024).

Ujang menyebutkan, partai yang dulunya mengusung Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta sudah berpencar.

Gerindra sebagai pengusung saat itu dipastikan tak akan mengusung Anies kembali.

Begitu juga Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang secara terang meminta Anies tak maju dalam Pilkada Jakarta, tetapi mendukung kader PKS untuk maju dalam perhelatan pemilihan gubernur tersebut.

"PKS juga sebagai pem-backup dan loyalis Anies ketika Pilkada dan Pilpres, sekarang mengusung kadernya sendiri," ucapnya.

Ujang menyebutkan, hanya satu ketua umum partai yang berucap akan mendukung, yakni Ketum Partai Nasdem Surya Paloh.

Namun, ucapan Surya Paloh bisa jadi hanya gimik politik yang belum tentu terealisasi secara nyata.

"PDI-P juga belum tentu, karena sejatinya PDI-P juga kelihatannya walau membuka pendaftaran tentu akan memprioritaskan kadernya sendiri," tutur Ujang.

"Ini tantangan terberat bagi Anies mencari partai agar memenuhi persyaratan 20 persen itu. Ini yang sebenarnya agak berat," sambung dia.

Langkah Anies menjadi gubernur Jakarta dinilai sangat berbeda dengan Pilkada DKI 2017.

Ujang menyebutkan, saat itu Anies sangat dibantu oleh Jusuf Kalla yang masih menjabat sebagai Wakil Presiden Ke-12 RI.

"Kalau dulu 2017, dibantu oleh Pak JK, JK masih jadi Wapres dan bisa lobi sana-sini dan sebagainya untuk mendapatkan tiket bagi Anies. Sekarang sulit untuk mendapatkan backup kursi itu," tuturnya.

Kesempatan terakhir yang bisa dicoba Anies adalah mampu meyakinkan partai politik untuk mengusungnya kembali sebagai Gubernur Jakarta.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan