Pilgub DKI Jakarta 2024
Ahok Mengaku Kini Jauh Lebih Siap Maju Pilkada Jakarta 2024, Ini Kata PDIP
Tanggapan PDIP seusai Ahok mengaku siap maju lagi di Pilkada Jakarta 2024 mendatang.
TRIBUNNEWS.COM - PDIP buka suara terkait pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang mengaku siap kembali maju di Pilkada Jakarta 2024.
Politisi PDIP, Masinton Pasaribu, memastikan PDIP memerlukan koalisi dengan partai lain untuk dapat mengusung kadernya di Pilkada Jakarta mendatang.
Masinton mengakui tidak ada yang perlu diragukan dari pengalaman Ahok.
Terlebih, Ahok pernah menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017 hingga menjadi Komisaris Utama PT Pertamina pada 2019 lalu.
"Ada beberapa nama yang muncul dari internal PDIP, khususnya PDIP DKI Jakarta, satu di antaranya ada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, ada Pak Andika, Pak Pramono Anung, Ibu Risma, dan Pak Anies Baswedan," ucap Masinton dalam tayangan Kompas TV, dikutip Minggu (23/6/2024).
"Apa yang disampaikan Pak Basuki itu sebagai sebuah realita bahwa Beliau pernah memimpin Jakarta, memimpin BUMN Pertamina, jadi Beliau menyatakan kesiapannya."
Masinton menganggap wajar pernyataan Ahok yang mengaku siap maju di Pilkada Jakarta 2024.
Menurutnya, semua kader PDIP harus siap apabila diberi penugasan oleh partai.
"Beliau kan mengatakan semua harus menunggu keputusan partai," ungkapnya.
"Tentu ketika ditanya kesiapan Pak Basuki Tjahaja Purnama sebagai kader PDIP, pasti menyatakan siap."
Dalam kesempatan itu, Masinton menegaskan, PDIP selalu memprioritaskan kadernya untuk diusung di Pilkada.
Baca juga: Ahok Ingat Pesan Om Tanri Abeng Semasa Hidup: Kamu Pasti Bisa Lebih Hebat dari Saya di Pertamina
Namun untuk di Pilkada Jakarta 2024, PDIP harus berkolaborasi dengan partai lain lantaran kekurangan jumlah kursi di DPRD Jakarta.
"Di PDIP memprioritaskan kader, kemudian disesuaikan dengan kondisi realita politik di masing-masing wilayah," ucapnya.
"Secara nasional PDIP pemenang kontestasi Pemilu Legislatif 2024, namun di Jakarta PDIP sudah bukan lagi pemenang."
"PDIP perolehan kursinya ada 15, tidak cukup mencalonkan sendiri kadernya, perlu 7 kursi lagi. Tentu PDIP harus membangun komunikasi dengan partai politik lainnya untuk mengusung," imbuhnya.
Masinton mengatakan, hingga saat ini PDIP masih menyaring nama-nama yang bakal diusung di Pilkada Jakarta mendatang.
"PDIP apalagi DPP masih melakukan penyaringan siapa nanti calon yang akan diputuskan sebagai calon kepala daerah untuk gubernur DKI Jakarta," tandasnya.
Ahok Siap Maju Pilkada Jakarta
Sebelumnya, Ahok menyatakan siap maju menjadi calon gubernur (cagub) Jakarta dalam Pilkada Serentak 2024.
Eks Komisaris Utama PT Pertamina itu mengatakan, akan berusaha lebih baik apabila diberi kesempatan maju di Pilkada Jakarta.
"Kalau saya dikasih kesempatan menjadi gubernur Jakarta lagi, saya jauh lebih siap dan lebih baik daripada sebelumnya," ujar Ahok.
Ia mengaku sudah banyak belajar banyak dari kasus penistaan agama yang menjeratnya jelang Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Baca juga: 5 Poin Pernyataan Ahok soal Pilkada Jakarta 2024, Akui Siap Maju hingga Kans Duet dengan Anies
Kendati memiliki keinginan, Ahok tidak dapat hanya maju di Pilkada Jakarta dengan diusung PDIP.
Sebab, perolehan kursi PDIP di Jakarta hanya 15 kursi pada Pemilu Legistlatif 2024.
"Saya sulit maju Jakarta lagi, ini secara teori karena partai pendukung saya itu kemungkinan enggak dapat kerja sama untuk memajukan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ahok juga bicara terkait peluang PDIP mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Suami Putri Nastiti Devi itu mengaku menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada DPP PDIP.
"Saya kira kalau soal Pak Anies itu saya serahkan ke DPP ya," papar Ahok.
Kendati demikian, Ahok menyebut, PDIP memiliki kriteria khusus sebelum mengusung seseorang maju di Pilkada.
Satu di antaranya, sosok yang diusung PDIP harus memiliki jiwa nasionalis.
"Anda pernah terlibat menyuarakan pemecah bangsa atau tidak, saya kira itu ada filternya di PDIP," ujar Ahok.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Danang Tiatmojo/Fersianus Waku)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.