Selasa, 9 September 2025

Pilgub DKI Jakarta

Kaesang Pangarep: Kalau Pak Ridwan Kamil Bosan di Jawa Barat, Bisa Cari Tantangan Baru di Jakarta

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, meyakini Partai Golkar mempunyai jagoannya sendiri di Pilkada Jakarta 2024.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kurator Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang juga Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berpose usai wawancara khusus dengan Tribunnews di Kantor Tribun Network, Jakarta, Selasa (28/5/2024). Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, meyakini Partai Golkar mempunyai jagoannya sendiri di Pilkada Jakarta 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

"Kita banyak punya waktu tidak terburu-buru kita akan berbasis ilmiah dan tentu kita juga harus bicara dengan KIM," ucapnya.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar didampingi mengungkapkan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dan jajaran beri keterangan pers usai pertemuan membahas Pilkada Serentak 2024 di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (11/7/2024).
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan jajaran pengurus DPP Partai Golkar didampingi mengungkapkan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dan jajaran beri keterangan pers usai pertemuan membahas Pilkada Serentak 2024 di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (11/7/2024). (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Ridwan Kamil Diusung di Jakarta atau Jawa Barat?

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Lodewijk F Paulus, Ridwan Kamil (RK) otomatis maju di Pilkada Jawa Barat jika duet Kaesang Pangarep-Jusuf Hamka dipastikan diusung di Pilkada Jakarta.

RK sendiri telah memproleh dua surat tugas dari Partai Golkar, yaitu di Pilkada Jawa Barat dan Pilkada Jakarta.

"Iya, karena itu otomatis Pak RK akan tetap di Jawa Barat," kata Lodewijk di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Kamis.

Wakil Ketua DPR RI itu berpendapat, hasil survei duet Kaesang-Jusuf Hamka di Jakarta meningkat.

Selain harus mencari koalisi, Lodewijk mengatakan Golkar juga melihat realitas di lapangan sebelum memutuskan sesuatu.

"Baru dari koalisi ini kita baru melihat realita politik di lapangan. Nah, itulah yang perlu kita combine, di mana ada kelemahan, di situ kita atur secara geopolitik. Kan pasti masing-masing wilayah berbeda," terang Lodewijk.

(Tribunnews.com/Deni/Igman/Reza)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan