Kamis, 14 Agustus 2025

Pilgub DKI Jakarta

Pilkada Jakarta 2024 tidak Akan Menarik Bila Tak Ada Anies Baswedan, Mengapa?

Keterlibatan Anies dalam Pilkada Jakarta kali ini memungkinkan terjadinya kompetisi yang seimbang dengan Ridwan Kamil (RK) yang sudah diusung KIM.

Penulis: Dewi Agustina
Serambi
Megawati dan Anies. Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Adi Prayitno menyebut Pilkada Jakarta 2024 akan lebih menarik bila Anies Baswedan terlibat di dalamnya. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Adi Prayitno menyebut Pilkada Jakarta 2024 akan lebih menarik bila Anies Baswedan terlibat di dalamnya.

"Justru Pilkada Jakarta tak akan menarik bila tak ada Anies Baswedan," ujar Adi Prayitno.

Ia meyakini, keterlibatan Anies dalam Pilkada Jakarta kali ini memungkinkan terjadinya kompetisi yang seimbang dengan Ridwan Kamil (RK) yang sudah diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

"Bakal terjadi head to head yang menarik antara Anies-RK dalam Pilkada Jakarta," ujar Adi.

Baca juga: Siap-siap, Anies Baswedan dan PDIP Bakal Ada Surprise Jelang Pilkada 2024

Namun Adi juga menegaskan, bila Anies tak maju dalam Pilkada, kemungkinan besar pemenangnya adalah RK.

"Kalau Anies tak maju, sudah pasti pemenangnya adalah RK," ungkapnya.

Di sisi lain, Adi Prayitno juga meyakini Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal mengajukan Anies Baswedan sebagai calon dalam Pilkada Jakarta 2024.

"Saya meyakini PDIP akan memilih Anies Baswedan untuk dimajukan dalam Pilkada Jakarta 2024," tegas Adi, Senin (26/8/2024).

Dia menegaskan, hilal atau tanda-tanda Anies Baswedan bakal dicalonkan PDIP makin terlihat.

"Tanda-tanda PDIP bakal meminang Anies makin tampak. Komunikasi keduanya makin intens, hubungannya pun makin dekat dan tak ada jarak," kata Adi, Senin (26/8/2024).

Hal ini berbeda dengan periode sebelumnya di mana hubungan Anies dengan PDIP yang seakan tak ada titik temu.

"Bandingkan dengan masa sebelumnya, hubungan Anies dan PDIP itu seperti bainas sama’i wal ard, sejauh langit dan bumi," ungkapnya.

Tanda lainnya kata Adi, PDIP terlihat optimistis dan bergembira saat Anies masuk dalam nominasi PDIP.

Baca juga: Anies dan PDIP Bertemu karena Persamaan Nasib, Rano Karno, Masinton Atau Ahok yang Jadi Pendamping?

"PDIP sepertinya semringah Anies masuk dalam nominasi PDIP," ungkap Adi.

Menurutnya, peluang Anies memenangkan Pilkada Jakarta lebih besar dibandingkan dengan calon lainnya, seperti Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Rano Karno.

"Untuk memenangkan Pilkada Jakarta, PDIP butuh nama besar seperti Anies. Calon lain tak akan menambah ceruk suara PDIP," katanya.

Anies, tambah Adi, juga lebih kompetitif melawan Ridwan Kamil (RK) yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM), dibanding calon lainnya di internal kader PDIP.

Adakah Nama Anies di PDIP?

Diketahui, Senin (26/8/2024) atau sehari jelang pendaftaran pasangan calon kepala daerah, DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kembali akan mengumumkan calon kepala daerah untuk kabupaten, kota, dan provinsi.

Ketua Umum PDIP  Megawati Soekarnoputri akan mengumumkan langsung calon kepala daerah dari PDIP gelombang ketiga ini.

Dari jadwal yang diterima Tribunnews.com, pengumuman akan dilakukan di kantor DPP PDIP, Jalan  Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta, Senin (26/8/2024) pukul 12.30 WIB.

Pada gelombang pertama, Rabu (14/8/2024), Megawati mengumumkan 305 bakal calon kepala daerah yang diusung PDIP pada Pilkada Serentak 2024.

Baca juga: Sambangi Markas Golkar Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono Konsolidasi dan Pastikan Koalisi Solid

Adapun 305 paslon itu terdiri dari 13 bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur serta calon di 293 kabupaten/kota.

Pada gelombang kedua, Megawati  mengumumkan 163 orang calon bupati-walikota di 78 daerah Pilkada 2024.

Pada pengumuman gelombang ketiga hari ini akankah Anies Baswedan dicalonkan dari PDIP sebagai bakal calon gubernur Jakarta?

Sebab sebelumnya politisi PDIP Masinton Pasaribu mengatakan Anies akan didaftarkan ke KPUD Jakarta besok 27 Agustus 2024.

Menurutnya PDIP akan tetap mengikuti putusan MK Nomor 60 terkait syarat ambang batas Pilkada.

"InsyaAllah ada Anies. Jadi nanti tanggal 27, jika PDI Perjuangan mencalonkan Pak Anies Baswedan kita kawal beramai-ramai ke KPU Jakarta," ungkap Masinton.

"Kita gunakan putusan Mahkamah Konstitusi, biarlah rakyat menjadi saksi untuk memperjuangkan demokrasi yang hendak dibunuh oleh kekuasaan hari ini," ujarnya.

Anies akan Beri Kejutan

Sementara itu, Anies Baswedan menyampaikan bersama PDIP akan memberikan kejutan menjelang Pilkada 2024.

Hal itu disampaikan Anies Baswedan usai menghadiri undangan Pembukaan Kongres III NasDem di Senayan JCC, Minggu (25/8/2024) malam.

"Kalau dibilang sekarang enggak ada surprise-nya nanti," ujar Anies saat ditanya awak media mengenai kans bergabung dengan PDIP menjelang Pilkada.

Meski demikian, Anies memberikan sinyal bahwa kans bergabung ke PDIP masih terbuka hingga saat ini.

"Semuanya masih berjalan prosesnya," katanya soal peluang menjadi kader PDIP.

Sejauh ini, mantan menteri kabinet Jokowi itu masih belum memutuskan untuk menggandeng partai politik mana menuju Pilkada 2024.

"Kita pantau saja. Karena sangat dinamis. Dan kita lihat nanti perkembangannya hari-hari ke depan. Tinggal dua atau tiga hari lagi ya," katanya.

Dengan PDIP, Anies mengaku belum ada pembicaraan spesifik mengenai prasyarat untuk maju bersama ke Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024.

Pertemuannya dengan Ketua PDIP DKI Jakarta beberapa waktu lalu masih cenderung umum soal gagasan-gagasan.

"Pembicaraannya kemarin lebih banyak tentang ide, gagasan, tentang kebangsaan, pemikiran-pemikiran Bung Karno, dan bagaimana Kota Jakarta menjadi kota, di mana semua cita-cita kemerdekaan, janji kemerdekaan, gagasan-gagasan yang dimiliki Bung Karno itu akan terwujud di kota ini," jelas Anies.

Sebelumnya dari PDIP, Ketua Umumnya secara blak-blakan telah menyebutkan prasyarat bagi Anies jika ingin diusung dalam Pilgub DKI Jakarta.

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengungkapkan bahwa Anies harus nurut jika ingin diusung.

"Eh enak saja ya ngapain gua suruh dukung Pak Anies. Dia bener nih kalau mau sama PDIP? Kalau mau sama PDIP jangan gitu dong. Mau enggak nurut?" kata Megawati di Kantor DPP PDIP, Kamis (22/8/2024).

Bahkan Megawati mengaku tak sudi memberikan dukungan jika hanya dicari di momen-momen tertentu.

"Enak amat ya. Sekarang kita dicari dukungannya, lalu kamu ke mana kemarin sore? Mbok jangan gitu dong," ujar Megawati.

Ahokers Warning PDIP

Sementara itu Ahokers memberikan warning keras jika PDIP mengusung mantan Gubernur Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta.

Peringatan keras dari pendukung Basuki Tjahaja Purnama itu keluar setelah munculnya informasi PDIP akan mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.

"Kalau PDI-P usung Anies, mayoritas para Ahokers kami akan golput," ucap Koordinator Komunitas Ahokers, Sholeh M Z saat diwawancarai di depan Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Minggu (25/8/2024) seperti dikutip dari Kompas.com.

Kemarin, Ahokers menggelar unjuk rasa di markas pusat PDIP itu.

Mayoritas peserta aksi merupakan kalangan emak-emak.

Hampir semua peserta aksi mengenakan kemeja bermotif kotak-kotak berwarna merah.

Selain itu, massa juga memakai kaus dengan logo karikatur bergambar Basuki.

Koordinator Komunitas Ahokers, Gus Sholeh M Z, berharap idolanya bisa dipilih Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk mengikuti Pilkada Jakarta.

"Sebagai rasa cinta terhadap Pak Ahok (panggilan akrab Basuki), kami ekspresikan sebelum diumumkan," ucap Sholeh, Minggu.

Ahokers Bukan Kader PDIP

Sholeh mengatakan komunitasnya tidak akan mendukung Anies meski diusung oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Sebab, relawan Ahokers bukan bagian dari PDIP.

"Kami bukan PDIP, Ahokers adalah Ahokers," ucap Sholeh.

Selain itu, ia mengatakan, PDIP telah menciptakan banyak kader terbaik termasuk Ahok.

Karena itu, ia pun menyayangkan apabila Megawati mengusung Anies.

Namun, jika PDI-P mengusung kader sendiri walaupun bukan Ahok, Sholeh tetap akan mendukung keputusan itu.

"Ngapain harus pilih kader dari luar partai kalau ada kader sendiri?" kata dia.

Sholeh menilai ada pihak yang sengaja memainkan isu PDIP akan mengusung Anies pada Pilkada Jakarta.

Namun ia masih yakin bahwa PDIP bakal mengusung kader sendiri.

"Kami masih yakin bahwa PDIP akan mencalonkan dari kader sendiri," imbuh dia.

Sumber: Tribunnews/Kompas.com

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan