Rabu, 13 Agustus 2025

Pilgub DKI Jakarta

Pengamat Sebut PDIP Kurang Happy Anies Baru Buka Komunikasi Usai Ditinggal PKS, PKB dan NasDem

Adi Prayitno menyampaikan analisanya soal apa sebab Anies Baswedan belum kunjung dideklarasikan maju Pilgub DKI Jakarta oleh PDI Perjuangan.

Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Anies Baswedan memberikan keterangan usai mengunjungi kantor DPD PDIP Jakarta, di Cakung,Jakarta Timur,Sabtu (24/8/2024). Menurut pengurus DPD PDIP kedatangan Anies tersebut untuk membahas Pilkada 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Namun, ia melihat ada faktor lain selain kepemilikan kartu tanda anggota partai politik.

"Tetapi apakah Anies dianggap lolos uji ideologis atau tidak. Nah kalau misalnya itu yang jadi masalah memang menjadi krusial buat Anies melihat track record di Pilkada sebelumnya," kata Burhanuddin seperti dikutip dari TribunJakarta.

Anies Senjata Mematikan?

Burhanuddin melihat Megawati bisa saja menggunakan alasan politis strategis bila mengusung Anies Baswedan.

Tujuannya untuk mengimbangi dan mengalahkan rezim Jokowi maupun Prabowo Subianto.

"Anies adalah senjata yang bisa mematikan Jadi kalau alasannya adalah politis dan strategis. Kebetulan Anies adalah representasi kekuatan oposisional di luar parlemen yang kebetulan bertemu dengan PDI perjuangan yang sekarang menjadi satu-satunya partai oposisi," ujar Burhanuddin.

Burhanuddin juga melihat PDIP masih terus mempertimbangkan sejumlah faktor. Diantaranya pilihan basis PDIP.

"Nah ini saya kira Ibu Mega akan sangat menunggu detik-detik terakhir ya sebelum akhirnya memutuskan Siapa calon yang diusung per detik ini masih 50-50 Ya kemungkinan alasan politik strategis untuk mengusung Anies ataukah alasan ideologis," katanya.

Menurut Burhanuddin, belum ada jaminan Anies Baswedan dapat mengalahkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono. Dimana, basis suara Anies dari kelompok Islamis yang salah satu kantong massa berasal dari akar rumput PKS.

Sedangkan, PKS telah memutuskan pasangan Ridwan Kamil-Suswono.

"Nah pertanyaannya kalau misalnya PKS sudah menetapkan diri untuk bergabung bersama Ridwan Kamil dengan menitipkan kadernya sebagai cawagubnya Ridwan Kamil, berapa banyak kantong PKS yang masih bisa bertahan untuk memilih Anies?" katanya.

Sementara basis pemilik PDIP sebagian besar memilih Ahok dan Ridwan Kamil. "Jadi memang tidak serta-merta dipilih oleh PDI Perjuangan kemudian diikuti oleh basis massanya kalau misalnya gagal mengartikulasikan menerjemahkan menyampaikan keputusan partai ke tingkat bawah akar rumput PDI Perjuangan itu yang terjadi bisa split voting tiket," kata Burhanuddin.

Selain itu, Burhanuddin mengingatkan Anies bahwa dirinya yang membutuhkan PDI Perjuangan.

Pasalnya, Anies tidak memiliki pilihan lain kecuali maju di Pilkada Jakarta melalui PDI Perjuangan.

Sedangkan, PDI Perjuangan bisa memilih calon lain untuk maju di Pilgub Jakarta.

"Buat Anies baswedan untuk bertarung dalam Pilkada Jakarta tidak ada opsi lain kecuali melalui pintu PDI perjuangan Jadi sebenarnya dalam konteks ini Anies lebih membutuhkan PDI Perjuangan ketimbang PDI Perjuangan itu sendiri kepada Anies," kata Burhanuddin.

Baca juga: Adian Napitupulu Jongkok Bareng Ahokers di Markas PDIP, Minta Apapun Keputusan Bu Mega Didukung

Anies 2 Jam di DPP PDIP

Halaman
123
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan