Pilgub DKI Jakarta
Pengamat Sebut PDIP Kurang Happy Anies Baru Buka Komunikasi Usai Ditinggal PKS, PKB dan NasDem
Adi Prayitno menyampaikan analisanya soal apa sebab Anies Baswedan belum kunjung dideklarasikan maju Pilgub DKI Jakarta oleh PDI Perjuangan.
Editor:
Wahyu Aji
Namun, ia melihat ada faktor lain selain kepemilikan kartu tanda anggota partai politik.
"Tetapi apakah Anies dianggap lolos uji ideologis atau tidak. Nah kalau misalnya itu yang jadi masalah memang menjadi krusial buat Anies melihat track record di Pilkada sebelumnya," kata Burhanuddin seperti dikutip dari TribunJakarta.
Anies Senjata Mematikan?
Burhanuddin melihat Megawati bisa saja menggunakan alasan politis strategis bila mengusung Anies Baswedan.
Tujuannya untuk mengimbangi dan mengalahkan rezim Jokowi maupun Prabowo Subianto.
"Anies adalah senjata yang bisa mematikan Jadi kalau alasannya adalah politis dan strategis. Kebetulan Anies adalah representasi kekuatan oposisional di luar parlemen yang kebetulan bertemu dengan PDI perjuangan yang sekarang menjadi satu-satunya partai oposisi," ujar Burhanuddin.
Burhanuddin juga melihat PDIP masih terus mempertimbangkan sejumlah faktor. Diantaranya pilihan basis PDIP.
"Nah ini saya kira Ibu Mega akan sangat menunggu detik-detik terakhir ya sebelum akhirnya memutuskan Siapa calon yang diusung per detik ini masih 50-50 Ya kemungkinan alasan politik strategis untuk mengusung Anies ataukah alasan ideologis," katanya.
Menurut Burhanuddin, belum ada jaminan Anies Baswedan dapat mengalahkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono. Dimana, basis suara Anies dari kelompok Islamis yang salah satu kantong massa berasal dari akar rumput PKS.
Sedangkan, PKS telah memutuskan pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
"Nah pertanyaannya kalau misalnya PKS sudah menetapkan diri untuk bergabung bersama Ridwan Kamil dengan menitipkan kadernya sebagai cawagubnya Ridwan Kamil, berapa banyak kantong PKS yang masih bisa bertahan untuk memilih Anies?" katanya.
Sementara basis pemilik PDIP sebagian besar memilih Ahok dan Ridwan Kamil. "Jadi memang tidak serta-merta dipilih oleh PDI Perjuangan kemudian diikuti oleh basis massanya kalau misalnya gagal mengartikulasikan menerjemahkan menyampaikan keputusan partai ke tingkat bawah akar rumput PDI Perjuangan itu yang terjadi bisa split voting tiket," kata Burhanuddin.
Selain itu, Burhanuddin mengingatkan Anies bahwa dirinya yang membutuhkan PDI Perjuangan.
Pasalnya, Anies tidak memiliki pilihan lain kecuali maju di Pilkada Jakarta melalui PDI Perjuangan.
Sedangkan, PDI Perjuangan bisa memilih calon lain untuk maju di Pilgub Jakarta.
"Buat Anies baswedan untuk bertarung dalam Pilkada Jakarta tidak ada opsi lain kecuali melalui pintu PDI perjuangan Jadi sebenarnya dalam konteks ini Anies lebih membutuhkan PDI Perjuangan ketimbang PDI Perjuangan itu sendiri kepada Anies," kata Burhanuddin.
Baca juga: Adian Napitupulu Jongkok Bareng Ahokers di Markas PDIP, Minta Apapun Keputusan Bu Mega Didukung
Anies 2 Jam di DPP PDIP
Prasetyo Edi Marsudi
Adi Prayitno
PDI Perjuangan
Anies Baswedan
Jakarta
Karpet Merah
Megawati Soekarnoputri
PDIP
Pilgub DKI Jakarta
Pramono Anung Umumkan Tim Transisi, Ada Yunarto Wijaya hingga Eks Stafsus Menkeu Yustinus Prastowo |
---|
Dharma Pongrekun Titip Pesan ke Pramono Anung: Jangan Ada Lagi Pandemi di Jakarta |
---|
Ajakan Pramono ke RK dan Pongrekun usai Ditetapkan Gubernur Jakarta: Sudah Waktunya Kita Bersanding |
---|
Ganjar Pranowo Ingatkan Pramono-Rano Penuhi Janji Kampanye: Ini Jakarta, Semua Mata akan Melihat |
---|
Pramono Anung-Rano Karno akan Umumkan Tim Transisi Usai Penetapan |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.