Jumat, 22 Agustus 2025

Pilgub DKI Jakarta

Pilkada Jakarta 2024: Ajang Pertarungan Para King Maker, Prabowo-Jokowi Vs Megawati-Anies

Hingga saat ini Anies belum secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Pramono Anung dan Rano Karno.

|
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Foto Kolase Tribunnews.com
Prabowo Subianto, Jokowi, Anies Baswedan, dan Megawati Soekarnoputri. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno, menilai bahwa kontestasi Pilkada Jakarta 2024 akan berlangsung sengit. 

Menurut dia, bukan hanya pertarungan antar kandidat yang menjadi sorotan.

Tetapi juga peran 'King Maker' di balik pasangan calon (paslon) yang bertarung.

Adi mengungkapkan, di balik paslon nomor urut 01 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), terdapat dukungan dari dua tokoh besar yakni Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). 

Keduanya dianggap sebagai 'King Maker' utama bagi pasangan tersebut.

Sementara itu, paslon nomor urut 02, Pramono Anung-Rano Karno, didukung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan

Namun, menurut Adi, hingga saat ini Anies belum secara terbuka menyatakan dukungannya kepada Pramono Anung dan Rano Karno.

“Anies belum terlihat mendukung secara terbuka Pram-Rano. Hanya beberapa jubir saja yang bergabung dengan tim Pram-Rano. Per hari ini, belum terlihat Anies bertemu Megawati untuk menyamakan kepentingan demi memenangkan Pram-Rano. Yang jelas the one and only, Megawati adalah King Maker utama di sini,” kata Adi dalam keterangannya, Selasa (19/11/2024).

Baca juga: Beda Cara Jokowi dan Anies Baswedan Endorse Cagub di Pilkada Jakarta

Adi menyebut bahwa dukungan Anies sejauh ini hanya disampaikan melalui perantara.

Salah satunya adalah melalui  Sahrin Hamid yang bertindak sebagai juru bicaranya.

“Kalau memang benar Anies mendukung Pram-Rano, seharusnya ia menyatakan secara terbuka, ikut turun kampanye, dan menjadi juru kampanye (jurkam) untuk meyakinkan pemilihnya agar mendukung Pram-Rano,” ujarnya.


Lebih jauh, Adi menggarisbawahi bahwa di tingkat akar rumput, pendukung Anies dan PDIP—khususnya mereka yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)—masih sulit untuk menyatu. 

Luka politik dari Pilkada DKI Jakarta 2017 masih terasa, terutama akibat perbedaan ideologi yang mencolok antara kedua kubu.

“Pemilih Anies dan Ahok pada Pilkada Jakarta 2017 lalu sangat ideologis. Tidak mudah menyatukan dua kubu pemilih yang luka hatinya masih membekas hingga saat ini. Di level elite mungkin terlihat akur, tetapi di tingkat akar rumput belum tentu,” kata Adi.

Halaman
12
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan