Pilgub DKI Jakarta 2024
Menang Satu Putaran, Tim Pramono-Rano: Rakyat Jakarta Ingin Pemerintahan Baru Segera Bekerja
Bendahara Tim Pemenangan Pramono-Rano, Charles Honoris, mengatakan rakyat Jakarta menginginkan Jakarta ingin segera dipimpin gubernur definitif.
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KPU Jakarta telah menetapkan hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta 2024 di Hotel Sari Pacific Jakarta, Minggu (8/12/2024).
Keluar sebagai pemenang Pilkada Jakarta 2024 adalah pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno dengan suara 2.183.239 suara.
Kemudian pasangan calon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono meraih 1.718.160 suara sah.
Serta diurutan ketiga pasangan calon nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, meraih 459.230 suara sah.
KPU DKI Jakarta menetapkan total suara sah sebanyak 4.360.629 suara.
Baca juga: Tim Pramono-Rano Minta Kubu RIDO Tak Paksakan Diri Gugat ke MK: Ini Selisihnya 9-10 Persen
Melihat angka tersebut, pasangan Pramono Anung mengantongi lebih dari 50 persen tepatnya 50,067 persen suara sah.
Dengan angka tersebut syarat Pramono-Rano Karno menang satu putaran terpenuhi karena lebih dari 50 persen.
Menyikapi hal tersebut, Bendahara Tim Pemenangan Pramono-Rano, Charles Honoris, mengatakan rakyat Jakarta hari ini telah menyaksikan babak baru dalam perjalanan demokrasi mereka.
"Bahwa KPU Jakarta telah menetapkan pasangan Pramono-Rano sebagai pemenang Pilkada Jakarta 2024 dengan raihan 50,07 persen suara," ujar Charles.
Baca juga: Pilkada 2024: KPU Jakarta Tetapkan Hasil Rekapitulasi, Pramono-Rano Menang
Dia mengatakan kemenangan ini bukan sekadar angka dan data.
"Melainkan wujud harapan besar dari seluruh masyarakat Jakarta yang ingin kebijakan Jakarta Menyala segera terlaksana," ujarnya.
Sebagai anggota DPR RI yang sedang menjalani masa reses, Charles Honoris sudah mengunjungi beberapa wilayah di Jakarta.
"Dari hasil kunjungan saya di sejumlah wilayah, banyak warga yang rindu agar Jakarta segera dipimpin kembali oleh gubernur definitif, setelah 2 tahun lebih Jakarta hanya dipimpin penjabat (Pj)," ujarnya.
Kata dia, ketiadaan gubernur definitif di hampir separuh periode masa jabatan gubernur ini banyak dikeluhkan warga Jakarta karena membuat banyak program rakyat jadi tertunda.
Charles Honoris mengatakan setelah resmi dilantik pada 7 Februari 2025 mendatang, Pramono-Rano yang sudah mengidentifikasi berbagai masalah warga Jakarta akan langsung tancap gas bekerja.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.