Sabtu, 23 Agustus 2025

Daeng Lala Inspirator dari Baubau

Gara-gara Mancing Cara Kuno, Konten Videonya Langsung Melejit

Daeng Lala jadi inspirator di Baubau, Sultra sebagai pionir kreator konten mancing di laut menggunakan teknik kuno.

TRIBUN SULTRA/THAMZIL TAHIR
Youtuber Daeng Lala (berkopiah putih) bersama penulis, Thamzil Tahir di tempat kumpul komunitas di Pantai Lakeba, Baubau, Sulawesi Tenggara. Daeng Lala kini jadi sedikit di antara konten kreator sekaligus inspirator kreatif dari daerah berpulau-pulau dan kaya ikan itu. 

Nama dengan huruf ‘sederhana’ ini memang tipikal nama warga kampung di gugus kepulauan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan.

Sematan Daeng di depan namanya, dipakai saat tinggal di Kota Makassar dari 2015 hingga 2018.

“Kata Daeng itu saya pakai karena itulah akun Facebook pertama saya buat di Makassar,” katanya.

Inisiatif nama depan itu, juga karena pertimbangan Daeng adalah nama sapaan untuk manusia pekerja dari wilayah timur Indonesia.

Ia adalah anak kedua dari empat saudara pasangan nelayan-Tukang kayu dan ibu rumah tangga.

Ayahnya Lahewu, pernah menjadi satpam di Depo Pertamina Terminal BBM Baubau, di Sulaa, Betuambari, sekitar 2,3 kilometer dari pusat Kota Baubau.

Ibunya Wahima, juga masih kerabat ayahnya di Lipu, ini sekitar 2,5 km sebelah utara di luar Benteng Keraton Buton.

Daeng besar bersama sekitar 1.000-an keluarga Kampung Lipu, sekitar 1,7 km dari Pantai Lekeba.

“Mata pencaharian warga di sini tidak tetap tapi punya kebun. Bisa tukang batu, tukang kayu, dan mencari ikan untuk dimakan dan dijual di pasar,” kata La Tuba (48), tetangga Daeng Lala, yang bekerja jadi satpam di sebuah rumah hiburan di sekitar Pantai Lakeba.

Wa Laihu (49 tahun), pemilik kedai kopi dan kue di dekat Pondok Pancing Daeng Lala, mengisahkan, sejak kecil Daeng Lala termasuk, anak patuh dan selalu membantu orangtuanya memancing di laut.

Daeng Lala adalah alumnus SDN 1 Katobengke dan SMPN 3 Kotabengke, Baubau.

Untung mengongkosi sekolah anak-anaknya, La Hewu juga bekerja sebagai satpam di Depo BBM Pertamina Baubau, sekira 1,7 km dari rumahnya.

Daeng Lala termasuk anak gigih yang ‘dipaksa’ untuk memperbaiki kualitas hidupnya.

Seperti 90-an persen warga Lipu, kelahiran 1960-an dan 1970-an, ayah dan ibu Daeng Lala, sudah bangga jika tamat sekolah dasar.

Dengan nilai bagus di SMP, Daeng Lala sempat lulus di SMAN 3 Baubau.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sultra
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan