Terapi di Rel Kereta Api
PNS Pun Ikut Rebah di Rel Ikut Terapi
Saban sore bila cuaca cerah, rel kereta api di dekat Stasiun Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat banyak orang melakukan terapi.
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saban sore bila cuaca cerah, rel kereta api di dekat Stasiun Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat banyak orang melakukan terapi. Bahkan seorang Pegawai negeri Sipil (PNS) di Jakarta pun ikut melakukan terapi dengan merebahkan tubuhnya di rel kereta.
Santi (43) PNS seorang PNS di Jakarta telah melakukan terapi sekitar tiga bulan bersama yang lainnya. Ia mengaku setiap sore selalu menyempatkan waktu untuk melakukan terapi.
"kalau pagi saya kan bekerja sehingga saya baru bisa menyempatkan waktunya sore sehabis pulang bekerja," katanya, rabu (20/7/2011).
Santi pun bahkan mengajak anaknya Vito (7) untuk menemaninya melakukan terapi tersebut. Ia mengaku awalnya ia berobat ke rumah sakit untuk mengobati penyakit penyempitan syaraf di bagian leher.
Setelah 20 kali melakukan pengobatan ke dokter ternyata tidak menunjukan hasil yang baik. "Setelah 20 kali berobat ke rumah sakit, hasilnya masih tidak bisa menengok," kenangnya pada saat itu.
Akibat sakitnya tak kunjung sembuh, ia pun berkeluh kesah kepada keluarga dan tetangganya. Akhirnya suatu hari barulah ada orang yang memberi tahukannya untuk melakukan terapi di rel tesebut.
"Setelah dua minggu saya melakukan terapi di rel ini, sakit di leher saya pun sembuh dan kini saya bisa menengok secara normal," akunya.
Ia pun juga mengaku bahwa dana berobat ke rumah sakit dianggapnya cukup membebaninya, meskipun dirinya bekerja sebagai PNS. "Bayangkan saja satu kali berobat harus mengeluarkan uang ratusan ribu. Jadi cukup berat juga meskipun PNS juga," ujarnya.
Biasanya Santi melakukan terapi selama setengah jam saja. Ia sengaja datang ke ke tempat tersebut setiap pulang kerja. "saya ke sini pakai motor saja, kebetulan rumah saya dekat," katanya menutup pembicaraan.