Bentrok Dini Hari di RSPAD
Insiden RSPAD Bukan Bentrok Tapi Penyerangan Bersenjata
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto menegaskan jika peristiwa berdarah di RSPAD bukanlah bentrok.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto menegaskan jika peristiwa berdarah yang menelan dua nyawa di RSPAD bukanlah bentrok.
"Terkait insiden berdarah di Rumah Duka RSPAD, sekali lagi saya tegaskan itu bukan bentrokan. Itu kekerasan yang berlanjut dengan pengeroyokan dan penyerangan dengan senjata tajam," ucap Rikwanto Kamis (23/2/2012).
Lebih lanjut Rikwanto mengatakan atas insiden itu pelaku dikenakan pasal 170 KUHP tentang penyerangan. Kemudian atas insiden pembacokan hingga menewaskan dua orang, pihak kepolisian berhasil mengamankan barang bukti berupa patahan gagang parang.
"Barang bukti yang berhasil kami amankan diantaranya patahan gagang parang serta kemeja bersimbah darah," jelas Rikwanto.
Rikwanto pun mengatakan hingga kini petugas kepolisian tengah melakukan pengejaran ke berbagai arah yang memungkinkan para pelaku melarikan diri.
Insiden di RSPAD terjadi pukul 01.30 dini hari tadi, menyebabkan dua orang tewas dan empat lainnya luka. Yang tewas masih berada di RSCM dan yang luka menjalani perawatan di RS Mitra Kemayoran.
Berdasarkan informasi yang didapat dari sejumlah sumber diketahui korban meninggal atas nama:
1. Ricky Tutu Boy, laki-laki, Ambon, 29 April 1975, Jl. F Kalasut rt.08/06 Barong Utara, Sorong - Papua. Luka bacok di kepala
2. Stenly Y Wenno, PT Oceania Development, Jl Ruas b2 kmy - Jp. Luka bacok di kepala, perut robek, kaki kiri patah
Korban luka :
1. Oktavianus Maximilion, Jl Klp Dua Wetan No. 1 A RT 11, Cibubur - jt. Luka tusuk di perut kiri
2. Yovi
3. Erol
4. Jefri