Kasus Diego Michiels
Mef Paripurna: Diego Michels Menginjak-injak Kepala Saya
Mef Paripurna (21), korban pengeroyokan yang dilakukan pesepakbola Diego Michels dan teman-temannya, memberikan kesaksian bahwa ia
Penulis:
Eri Komar Sinaga
Editor:
Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mef Paripurna (21), korban pengeroyokan yang dilakukan pesepakbola Diego Michels dan teman-temannya, memberikan kesaksian bahwa ia ditendang beberapa kali oleh Diego.
"Dia (Diego) menginjak-injak kepala saya," ujar Mef saat memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (22/1/2013).
Awal mula keributan itu sendiri Mef mengaku tidak tahu. Saat itu ia bersama temannya Gamma dan Bella pergi tempat hiburan malam Domain di lantai dasar (basement) Senayan City, Jakarta Selatan. Mef berangkat dari Bogor.
Penuturan Mef, Domain adalah tempat dimana pengunjung bisa menikmati live music dan minuman. Saat itu Mef mengaku menenggak Vodka.
Mef bersama teman-temannya mengaku tiba di Domain pukul 23.30 WIB, (8/11/2012). Saat itu mereka tidak kebagian tempat duduk. Setelah dua setengah jam di dalam, dalam jarak sekitar 10 meter, Mef mengaku melihat Diego dan teman-temannya ribut.
"Saya hanya melihat cekcok mulut tapi tidak tau apa yang dibicarakan. Saya melihat Diego. Jaraknya 10 meter. Lampunya kelap-kelip," ujar Mef.
Melihat situasi yang tidak kondusif, Mef mengaku ketakutan dan akhirnya memilih keluar ke tempat parkir di basement. Peristiwa itu diperkirakan terjadi pukul 02.30 WIB.
"Saya berinisiatif menenangkan diri. Saya takut," katanya.
Saat itu, kata Mef, dia menanyakan keberadaan temannya, Bella dan Gamma, melalui pesan singkat. Namun karena tidak kunjung mendapat balasan, Mef berencana pulang dengan menumpang taksi.
Saat itu lah Mef mengaku melihat rombongan Diego seperti diusir pihak keamanan Domain. Namun, Mef mengaku tidak mendengar apa yang diperbincangkan kelompok Diego dengan security.
Mef memutuskan pulang melului B2 (basement 2). Saat melangkah Mef mengaku mendengar teriakan memanggil "oi".
"Saya melihat sebentar. Entah kenapa saya tiba-tiba didorong dan dipukul. Saya tidak tahu namanya (yang memukul). Tapi berambut gimbal. Kemudian saya terjatuh. Saya dikeroyok dengan posisi saya terlentang dan berusaha mengcover (melindungi dengan tangan) diri saya. Dia (Diego) menginjak-injak kepala saya," cerita Mef.
Dalam pengeroyokan tersebut, Meff mengaku dikeroyok tiga-sampai empat orang. Sementara yang dia ingat adalah pria berambut gimbal dan Diego.
Setelah itu, Mef mengaku tidak mengingat lagi. Dia hanya ingat ada yang memindahkan dia ke suatu tempat.
"Akibatnya patah di bagian mata kiri. Dioperasi bagian kanan pelipis saya delapan jahitan. Sampai sekarang saya masih chekc up (periksa) ke RS Jakarta Eye Centre," katanya.
Mef harus menerima operasi dan menerima penanaman silikon di dalam matanya.