Selasa, 2 September 2025

Buruh Disiksa di Tangerang

Bos Pabrik Kuali Dikenal Berperangai Buruk

Maya (38), istri pertama Yuki, sudah sering menasihati Yuki agar memerlakukan para karyawannya dengan manusiawi.

KOMPAS/KRISTIANTO PURNOMO
Buruh pabrik industri pengolahan limbah menjadi perangkat aluminium, saat rilis di Mapolres Kota Tangerang, Sabtu (4/5/2013). Polres Kota Tangerang dan Kontras menggerebek serta membebaskan 34 buruh yang disekap di pabrik wajan di Kampung Bayur Opak RT 03/06, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan Timur, Tangerang, Banten. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Valentino Verry

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Yuki Irawan (41), bos pabrik kuali di Kampung Bayur Opak RT 03/06, Kelurahan Lebak Wangi, Kecamatan, Kabupaten Tangerang, Banten, dikenal berperangai buruk.

Perangai buruk Yuki kerap ditujukan kepada buruhnya, istri dan anak-anaknya, serta para tetangga.

"Istrinya saja sudah capek dimarahi oleh tersangka, karena mereka sering cekcok," ujar Ipda Rolando Hutajulu, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Tangerang, Senin (6/5/2013).

Menurut Rolando, Maya (38), istri pertama Yuki, sudah sering menasihati Yuki agar memerlakukan para karyawannya dengan manusiawi. Namun, nasihat itu tidak ditanggapi.

"Istrinya malah dimarahi tersangka. Istrinya takut pada tersangka," katanya.

Perangai buruk Yuki diakui Slamet Riyadi, tetangganya.

"Kalau pas bawa mobil dan berpapasan dengan warga, tidak mau mengalah. Jika tidak minggir, bisa diserempet," ucapnya.

Menurut Slamet, perangai Yuki berubah sejak menjadi kaya raya dalam beberapa tahun terakhir.

"Dulua waktu masih susah sih tidak sombong. Tapi begitu kaya, langsung berubah," tuturnya.

Apalagi, Yuki memiliki saudara yang memiliki posisi penting di daerah itu, seperti adik iparnya yang menjabat Kepala Desa Lebak Wangi, Mursan. Belum lagi kaka iparnya, Aiptu Zulkarnaen, yang menjabat Katim Reserse Polsek Sepatan.

Di samping itu, Yuki juga memiliki kerabat yang bertugas sebagai Brimob di Serang.

"Hampir setiap hari anggota polisi selalu berjaga-jaga di depan pabrik ini. Selain itu juga ada mandornya yang jadi centeng dan tukang pukul," papar Slamet. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan