Harga Bumbu Dapur Terus Melonjak
Satu hari menjelang puasa, harga sembilan bahan pokok (sembako) dan bumbu dapur di pasar tradisional di Jakarta Timur terus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu hari menjelang puasa, harga sembilan bahan pokok (sembako) dan bumbu dapur di pasar tradisional di Jakarta Timur terus meroket, Senin.
Harga bawang dan cabai naik hingga Rp 10 ribu perkilogramnya, sedangkan bumbu dapur naik hingga Rp 3000 sampai Rp 4000.
Di Pasar Induk Kramat Jati, ini harga komoditas pokok seperti telor ayam ras Rp22.000 perkilogram, cabe rawit merah Rp80.000 perkilogram dan daging sapi Rp100.000 perkilogram.
"Sudah tradisi mendekati puasa, harga sembako dan lainnya melonjak tajam. Padahal sudah beberapa kali naik menjelang dan setelah kenaikan BBM," ujar Dodi seorang pedagang di Pasar Induk Kramat Jati Senin (8/7/2013).
Menurutnya, pada pekan lalu harga telor ayam ras masih dijual Rp20.000 perkilogram dan di tingkat eceran kini dijual Rp24.000 perkilogram. Minyak curah dan gula pasir lokal naik Rp1.000 perkilogram menjadi Rp12.000 perkilogram dan Rp14.000 perkilogram.
Selain sembako, kelompok bumbu dapur juga naik. Terutama cabe rawit merah dari Rp60.000 perkilogram menjadi Rp80.000 perkilogram. Padahal dua pekan lalu sekilo cabe rawit merah masih dijual Rp35.000.
Begitu pula cabe merah menjadi Rp35.000 perkilogram dari sebelumnya Rp24.000 perkilogram, bawang merah naik Rp10.000 perkilogram menjadi Rp40.000 perkilogram dan bawang putih Rp25.000 perkilogram dari pekan lalu Rp20.000 perkilogram. Kenaikan sembako ini membuat masyarakat khususnya warga miskin makin kelimpungan karena daya beli terus melemah.
"Penghasilan suami makin tak menentu sedangkan sembako dan kebutuhan hidup makin mahal. Bisa jadi setelah puasa Ramadhan, kami bakal puasa seterusnya," kata Tanti, seorang warga Bulak Rantai.
Sementara itu, hanya komoditas sayur mayur yang harganya cenderung stabil dan tidak mengalami kenaikan.