Selasa, 12 Agustus 2025

KRL Tabrak Truk Tangki

Menhub Serahkan Pihak yang Harus Bertanggung Jawab ke KNKT

Menteri Perhubungan EE Mangindaan menyerahkan sepenuhnya kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
Tribunnews/Yudie Thirzano
Suasana di lokasi tabrakan antara KRL jurusan Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki pembawa bahan bakar di pelintasan Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2013). Akibat kecelakaan tersebut korban meninggal dunia sementara 5 orang serta puluhan lainnya luka bakar dan ringan. (Tribunnews/Yudie Thirzano) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Perhubungan EE Mangindaan menyerahkan sepenuhnya kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk meneyelidiki penyebab kecelakaan KRL jurusan Serpong-Tanah Abang dan truk pengangkut BBM di perlintasan Pondok Betung.

Demikian disampaikan Mangindaan di lokasi kejadian, Pondok Betung, Pesanggerahan, Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2013) malam.

Sebelumnya pihak PT KAI menyebut, kecelakaan disebabkan truk pengangkut BBM milik PT Pertamina (Persero) itu menerobos perlintasan. Sementara, sejumlah saksi mata menyebutkan palang pintu perlintasan tidak ditutup beberapa saat sebelum kecelakaan.

"Serahkan ke KNKT, kami belum bisa lihat siapa yang salah dalam peristiwa ini, KNKT akan investigasi," kata Mangindaan.

Mangindaan mengaku sudah mengubungi pihak PT Jasa Marga untuk tindak lanjut pemberian santunan para korban meninggal dunia. Selain itu, ia berharap evakuasi gerbong dan bangkai truk bisa diselesaikan pada malam ini.

"Kami menyatakan prihatin dan empati pada korban terutama yang meninggal," ucap Mangindaan yang juga politisi Partai Demokrat itu.

Selain Menhub, Ketua KNKT, Tatang Kurniadi, juga datang ke lokasi kejadian. Ia datang bersama tim investigasi KNKT.

Menurutnya, investigasi akan dilakukan setelah proses evakuasi tuntas. Paling tidak investigasi kasus kecelakaan ini membutuhkan waktu tiga bulan.

Menurutnya, kasus kecelakaan kereta api disertai ledakan dan kebakaran ini adalah yang paling parah sejak 2007. "KNKT menanggap kasus ini sangat serius. Moda darat biasa. Tim dari Kasuspom Darat dan Kasuspom Kereta Api diturunkan. Mudah-mudahan nanti solusi agar bisa mencegah hal itu terjadi lagi di masa mendatang," kata Tatang. (*)

Tags
KRL
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan