Kepala Terminal: Warga Lebak Bulus Sudah Diberi Kesempatan
Kepala Terminal Bus AKAP Lebak Bulus, Adjmain mengatakan sudah melakukan sosialisasi kepada Perusahaan Otobus (PO) dan pedagang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Lebak Bulus, Adjmain mengatakan sudah melakukan sosialisasi kepada Perusahaan Otobus (PO) dan pedagang, bahwa terminal AKAP akan ditutup.
Adjmain mengatakan, sejak dua tahun lalu Dinas Perhubungan sudah mengumpulkan warga terminal, tak hanya itu bahkan pemerintah pusat juga telah mengumpulkan warga terminal dan menyosialisasikan soal rencana penertiban.
"Tapi sampai sekarang mereka masih minta kesempatan, mereka harusnya bisa memanfaatkan waktu dua tahun untuk persiapan," ujarnya.
Di terminal tersebut terdapat sekitar 80 PO dengan sekitar 300 karyawan, serta sekitar 26 pemilik kios. Untuk pedagang asongan yang ikut aksi penolakan penertiban, Adjmain menuduh para pedagang asongan itu mendompleng, dan tidak berhak meminta hak karena tidak terdaftar.
"Kita sudah jelaskan kepada mereka (warga terminal), tapi mereka tidak percaya, mereka bilang tidak mungkin terminal ditutup, ternyata pemerintah serius, dan mereka baru kebingungan sekarang," katanya.
Rencananya hari ini (7/1), terminal tersebut sudah harus ditutup. Namun pada Senin malam (6/1), Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono memutuskan menunda penutupan, karena melihat aksi penolakan masyarakat.
Jika penutupan jadi dilakukan, Adjmain mengatakan tahap pertama yang dilakukan adalah menutup pintu masuk ke terminal AKAP, sehingga tidak ada bus yang bisa masuk. Setelahnya gedung-gedung lama akan dilelang, lalu dirobohkan. Pembangunan kemudian dilakukan setelah bangunan-bangunan tersebut dirobohkan, termasuk Stadion Lebak Bulus, yang terletak di sebelah terminal.