Jalan Joglo Raya Gelap dan Mencekam di Malam Hari
Sedangkan di lajur sebelah kiri, belum ada pemasangan PJU
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jalan Joglo Raya, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, pada malam hari selalu gelap, tepatnya di depan kawasan PT Copylass. Dari dua ruas jalan yang ada di sana, prasarana Penerangan Jalan Umum (PJU) hanya dipasang di sisi selatan jalan. Sedangkan di lajur sebelah kiri, belum ada pemasangan PJU.
Warga setempat mengeluhkan kawasan tersebut tidak dipasangi penerangan jalan secara maksimal. Padahal, di sepanjang jalan itu sering terjadi kejahatan, khususnya kasus begal motor. Beberapa bulan lalu, seorang pemuda bernama Garda Nusantara (20) bahkan tewas ketika perampok merampas sepeda motornya.
"Pembegalan Garda hanya salah satu kasus saja. Di sini sering sekali terjadi tindak kejahatan, khususnya di bawah kolong tol JORR W2," kata Sanen (42), warga RT07/08 Kelurahan Joglo di sekitar Jalan Joglo Raya, Rabu (9/4/2014).
Pemantauan di lokasi di sekitar kolong tol itu sudah berdiri tiang-tiang PJU. Jumlahnya sekitar delapan lampu.
"Dulu di kolong tol itu memang gelap sekali. Sekarang sudah agak terang setelah dipasang beberapa lampu," kata Sanen.
Warga lainnnya, Fikri Januar (23), mengatakan sejak dilakukan pelebaran jalan pada 2005-2006, kawasan dengan PT Copylass gelap gulita.
"Yang dipasang lampu hanya sisi selatan saja, karena dulu jalan ini memang satu lajur. Sementara, setelah jalan dibuat dua lajur, yang sisi utara tidak dipasangi lampu. Kalau malam gelap dan bahaya," katanya.
Selain rawan kejahatan, kata Fikri, jalanan yang gelap tersebut kerap dimanfaatkan para pemuda sebagai arena balap liar. Hal tersebut tentu saja meresahkan warga. Selain di Jalan Joglo, kata warga lainnya bernama Yanto (35), di Jalan Meruya Raya lampu penerangan juga belum maksimal.
"Di sana juga sering ada begal karena kondisinya gelap," katanya.
Maka dari itu, ia dan warga lainnya meminta agar pemerintah segera memasang lampu penerangan jalan di lokasi-lokasi yang rawan tersebut.
"Harapan kami dari dulu ya di sini dipasangi lampu, biar nggak gelap," kata Yanto.
Sebelumnya Kapolrestro Jakarta Barat Kombes Pol Fadil Imran memberikan atensi kepada pemerintah kota Jakarta Barat agar memperhatikan titik-titik rawan kejahatan, utamanya yang kurang penerangan. Menurut Fadil, di sejumlah fly over seperti di daerah Tambora, Kembangan dan Tamansari fasilitas PJU belum memadai sehingga rawan terjadi tindakan kriminal.
Sementara itu, di Jalan Tubagus Angke, Jalan Peternakan dan beberapa jalan di Kembangan prasarana PJU masih belum maksimal.
Kasudin Perindustrian dan Energi Jakarta Barat, Chairil Anwar mengatakan, di tahun 2014 pihaknya akan memasang 2.548 PJU di delapan wilayah kecamatan di Jakarta Barat.
"Di luar angka itu, kami telah memasang delapan lampu PJU di Jalan Joglo Raya. Hal ini menindaklanjuti laporan kapolres Jakarta Barat menjelang tahun baru 2014, bahwa lokasi tersebut rawan kriminal, maka telah kami pasang pada Januari 2014 di sekitar kolong tol," katanya.
Anwar mengaku, dalam beberapa bulan terakhir dia telah melakukan survey untuk mengetahui permasalahan terkait lampu jalan.
"Sebagian berasal dari aduan maupun usulan dari masyarakat," imbuhnya.
Pembangunan PJU akan difokuskan di kawasan pemukiman warga atau jalan lingkungan (MHT) dan akan dilaksanakan pada 2014 ini. Menurut Anwar, jumlah pemasangan lampu itu masih bisa bertambah tergantung situasi dan apabila ada permintaan dari warga.
"Selain rencana pemasangan lampu PJU tersebut, kami juga melakukan pemeliharaan lampu PJU dengan mengganti lampu-lampu yang mati di beberapa lokasi. Lampu-lampu yang dipasang adalah lampu hemat energi (LED)," jelas Anwar.
Titik Pemasangan PJU Kecamatan Kebon Jeruk sebanyak 480 titik, Kecamatan Cengkareng 810 titik, Kecamatan Kalideres 120 titik, Kecamatan Grogol Petamburan 48 titik, Kecamatan Palmerah 255 titik, Kecamatan Tambora 110 titik, Kecamatan Tamansari 330 titik dan Kecamatan Kembangan 395 titik. (Feryanto Hadi)