Ramadan 2014
Ramadan, Lalu Lintas Jakarta Makin Semrawut
Minggu pertama Ramadan, jalanan ibukota terutama di jam sebelum berbuka sangat semrawut dan macet.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Minggu pertama Ramadan, jalanan ibukota terutama di jam sebelum berbuka sangat semrawut dan macet.
Pantauan Tribunnews.com, sejak pukul 16.00 WIB arus lalu lintas di Jakarta sudah mulai macet. Dan kemacetan berlanjut hingga pukul 18.30 WIB.
Kemacetan ini hampir merata di seluruh ibukota. Bahkan di daerah perbatasan, seperti Jakarta dengan Bekasi, Depok, dan Tangerang juga mengalami hal serupa.
Rata-rata kemacetan terjadi dari arah Jakarta ke tempat tujuan masing-masing. Untuk mengatasi kemacetan, tentunya pihak kepolisian dalam hal ini satuan lalulintas harus bekerja ekstra mengurai kemacetan.
Seorang pengendara motor bernama Helmi (27), warga Cipinang, Jakarta Timur mengatakan setiap pulang kerja selama Ramadhan, ia menempuh waktu 2 jam untuk pulang ke rumah dari tempat kerjanya di SCBD, Jakarta Selatan.
"Minggu pertama puasa macetnya parah, saya perlu waktu dua jam dari SCBD ke Cipinang. Padahal biasanya hanya 45 menit, paling lama satu jam," kata Helmi.
Helmi menambahkan kemacetan kian diperparah karena apabila pulang kerja bersamaan dengan waktu berbuka puasa, ruas jalan makin menyempit. Pasalnya banyak motor yang parkir di pinggir jalan untuk berbuka.
Kabag Bin Ops Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Budianto menuturkan selama Ramadhan memang terjadi perubahan kemacetan lalulintas.
"Ada sedikit perubahan kemacetan, sebelumnya kemacetan terjadi pukul 16.00 WIB, sekarang pukul 15.30 WIB karena pergeseran pulang karyawan lebih awal 30 menit," ungkap Budianto.
Lalu beberapa penyebab kemacetan lainnya saat Ramadhan ialah pembangunan MRT ( Penyempitan/botle Neck,berkurangnya kapasitas jln ), pembangunan jalan Tol di Tanjung Priok, jalan rusak, pusat perbelanjaan rekrerasi.
"Pasar tumpah, karyawan pulang lebih awal mengejar buka di rumah, taraweh, sahur, ngabuburit dan angkot ngetem, juga menyumbang kemacetan," kata Budianto.